SIAPAKAH ROH KUDUS
Roh Kudus Adalah Suatu Pribadi
Roh Kudus adalah suatu pribadi BUKAN sekedar suatu kuasa, kekuatan atau pengaruh saja. Bukti-bukti kepribadian Roh Kudus :
1. Bukti melalui keberadaan-Nya
o Ia memiliki pikiran (Roma 8:27)
o Ia memiliki perasaan (Efs 4:30)
o Ia memiliki kehendak (1 Kor 12:11)
2. Bukti melalui karya-karya-Nya
o Ia mengajar (Yoh 14:26)
o Ia memimpin (Roma 8:14)
o Ia memerintah (Kis 8:29)
o Ia berkata-kata (Yoh 15:26; 2 Pet 1:21)
3. Bukti melalui perlakuan yang dikenakan kepada-Nya
o Ia bisa ditipu (Kis 5:3)
o Ia bisa ditentang (Kis 7:51)
o Ia bisa dihujat (Mat 12:31)
o Ia bisa didukakan (Efs 4:30)
o Ia bisa dihina (Ibr 10:29)
Roh Kudus adalah Pribadi Ilahi
Roh Kudus bukan hanya suatu pribadi tetapi Ia adalah pribadi ilahi. Ia adalah oknum ketiga dari Allah tritunggal. Bukti-bukti keilahian RK :
1. Ia memiliki nama ilahi
o Ia disebut Allah (1 Kor 6:11)
o Ia disebut Roh yang Kristus Roma 8:9)
o Ia disebut Roh yang kekal (Ibr 9:14)
o Ia disebut Roh kebenaran (Yoh 16:13)
o Ia disebut Roh kemuliaan (1 Pet 4:14)
o Ia disebut Roh kekudusan (Rom 1:4)
2. Ia disetarakan dengan Bapa dan Anak
o Amanat Agung (Mat 28:19)
o Doa berkat (2 Kor 13:13)
3. Ia memiliki sifat-sifat ilahi
o Ia Mahatahu (Yoh 14:26; 16:13; 1 Kor 2:10-11)
o Ia Mahakuasa (Luk 1:35; Kis 1:2)
o Ia Mahahadir (Maz 139:7-10)
o Ia memberi hidup (Roma 8:2)
o Ia kekal (Ibr 9:14)
4. Ia melakukan tindakan-tindakan ilahi
o Ia terlibat dalam penciptaan (Kis 1:2)
o Ia mengilhamkan Firman Allah (2 Pet 1:21)
o Ia berkarya dalam proses inkarnasi (Luk 1:35)
o Ia meyakinkan orang percaya (Yoh 16:8)
o Ia melahirbarukan manusia (Yoh 3:5-6)
o Ia memberi penghiburan (Yoh 14:26)
o Ia menyucikan/menguduskan (2 Tes 2:13)
PEKERJAAN ROH KUDUS
1. Pekerjaan RK dalam hubungan dengan alam semesta
1. RK turut menciptakan alam semesta
Alkitab bersaksi bahwa penciptaan alam semesta ini dilakukan oleh Allah tritunggal di mana RK terlibat di dalamnya. Bapa (Wah 4:11), Anak (Yoh 1:3); RK (Kej 1:2)
Ada 7 ayat dalam Alkitab yang menyatakan bahwa RK adalah pencipta alam semesta (Kej 1:2; Ay 26:13; 27:3; 33:4; Maz 33:6; 104:30; Yes 40:7)
2. RK memelihara ciptaan (Providensia)
RK bukan hanya mencipta alam semesta tetapi juga memeliharanya. (Maz 104:30) Lihat juga ayat-ayat Yes 40:7, 13.
Henry C Thiessen : Nampaknya jelas bahwa istilah-istilah seperti Roh-Nya (napas), Roh (napas) mulut-Nya, atau Roh (napas) Tuhan, Roh Anak-Nya dan Roh Yesus, semuanya menunjuk kepada Roh Kudus, oknum ketiga dalam tritunggal (Ay 26:13; Maz 33:6; Yes 40:7; Gal 4:6; Kis 16:7). - Teologi Sistematika Hal.382.
Abraham Kuyper : Dalam pekerjaan penciptaan terlihat tiga kuasa yang bekerja, yaitu kuasa yang mengadakan yang datang dari Bapa, kuasa yang mengatur yang datang dari Anak dan kuasa yang menyempurnakan dan menggenapkan yang datang dari Roh Kudus. - JW. Brill : Dasar Yang Teguh; Hal. 154.
2. Pekerjaan RK dalam hubungan dengan Alkitab
1. RK mewahyukan & mengilhami penulisan Alkitab
RK adalah pengarang Alkitab (2 Pet 1:21)
Pada akhir setiap surat yang ditulis kepada 7 jemaat dalam kitab Wahyu selalu dikatakan Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar apa yang dikatakan Roh Kudus kepada jemaat (Wah 2:7,11, dst)
Ayat-ayat lain : Kis 28:25; Kis 1:16; Ibr 3:7; 10:15; Efs 3:5.
2. RK menerangi pikiran manusia agar mengerti kebenaran FT
Doa Paulus (Efs 1:17) Roh hikmat dan wahyu ini menunjuk kepada RK (Yes 11:2).
Tulisan Paulus (1 Kor 2:12)
RK mengambil perkataan Kristus dan menjelaskannya kepada orang percaya (Yoh 16:14) dan mengajarkan kita untuk menafsirkan hal2 rohani (1 Kor 2:13).
Jadi Roh yang mengarang Alkitab adalah juga Roh yang menafsirkan Alkitab tsb
Penerapan : Kalau mau mengerti kitab suci dengan benar maka kita perlu belajar dari RK atau mendengarkan apa yang RK jelaskan kepada kita. Bukan hanya menggunakan/mengandalkan akal kita.
3. Pekerjaan RK dalam hubungan dengan Kristus
1. RK dan Kristus pada masa inkarnasi
Kristus dimasukkan ke dalam rahim Maria dengan kuasa RK (Mat 1:20; Luk 1:35)
Yesus dibaptis oleh RK (Mat 3:16-17). Ini berhubungan erat dengan pengurapan untuk melakukan pekerjaan-Nya (Kis 10:38; Yes 61:1; Luk 4:14,18). Termasuk di dalam ini juga adalah Yesus dibawa oleh RK untuk dicobai (Mat 4:1).
RK ada di dalam Yesus ketika Ia mengabarkan Injil dan melakukan berbagai mujizat (Mat 12:28; Luk 4:16-22)
Oleh RK Yesus mati di salib (Ibr 9:14), dan dibangkitkan (Roma 8:11).
2. RK dan Kristus pada masa pasca inkarnasi
- RK dicurahkan ke atas jemaat atas doa Kristus dan pekerjaan-Nya (Yoh 15:26; Kis 2:33; Efs 4:8)
- RK hadir dalam jemaat sebagai wakil Kristus (Yoh 14:16-18)
- Bekerja bersama bagi orang percaya di hadapan Allah (Rom a 8:26,27, 34).
4. Pekerjaan RK dalam hubungan dengan orang yang tidak percaya
1. Ia bekerja secara aktif melalui orang2 untuk melaksanakan berbagai tujuan-Nya
Koresy yang dipakai dan diurapi (dengan RK) untuk melaksanakan kehendak Allah sedangkan Koresy sendiri tidak mengenal Allah (Yes 44:28-45:6)
Allah dapat memakai orang jahat/kejahatan untuk melaksanakan kehendaknya. Cth. Babel dan Asyur.
2. Ia bekerja dalam hati orang yang tidak percaya untuk membuatnya berbalik kepada Tuhan
RK adalah saksi (Kis 5:32); bersaksi tentang Kristus kepada orang yang tidak percaya (Yoh 15:26)
RK menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman (Yoh 16:8-11)
3. Ia mengekang kejahatan
Agaknya Roh Kuduslah yang menahan kejahatan besar (2 Tes 2:6-8)
Pada saat RK ditarik maka kejahatan akan semakin merajalela.
5. Pekerjaan RK dalam hubungan dengan orang percaya
1. Karya RK ketika menyelamatkan
RK memperbaharui : Manusia dilahirkan kembali lewat pelayanan RK (Yoh 3:3-8) karena RK yang memberi hidup (Yoh 6:63; Tit 3:5)
RK tinggal dalam orang percaya : Yoh 14:17. Ini penting karena kalau RK tidak mendiami seseorang maka ia bukan milik Kristus (Roma 8:9). Ini merupakan jaminan untuk dibangkitkan (Roma 8:11). Lihat juga ayat2 : 1 Kor 3:16; 6:19.
RK membaptis : Kristus membaptis orang percaya dengan RK ke dalam tubuh-Nya (Mat 3:11; Mark 1:8; Luk 3:16; Kis 1:5; 11:16). Paulus membahas ini dengan baik (1 Kor 12:13). Penting : baptisan ini terjadi pada saat kita diselamatkan, dan upacara baptisan air melambangkan baptisan RK (Roma 6:3; Efs 4:5; Kol 2:12).
RK memeteraikan : Allah memeteraikan orang percaya dengan RK (Efs 1:13, 14; 4:30). Paulus membahas ini (2 Kor 1:22). Memeteraikan berarti : jaminan, hak milik. Bandingkan : Roma 8:16; Gal 4:6).
Catatan : Keempat karya RK ini terjadi serempak ketika seseorang percaya kepada Kristus.
2. Karya RK selanjutnya dalam diri orang percaya
Setelah seseorang percaya dan bertobat, RK melanjutkan karyanya dalam orang tsb dengan cara :
RK memenuhi : Orang percaya diharuskan untuk penuh dengan Roh (Efs 5:18). Cth : Pentakosta (Kis 2:4), 7 diaken (Kis 6:3), Barnabas (Kis 11:4), Paulus (Kis 9:17). Penuh dengan RK artinya : RK menguasai kehidupan kita seluruhnya atau dengan kata lain ini adalah gaya hidup di bawah penguasaan RK. Apakah tandanya harus berbahasa roh? Akan kita bahas pada bagian2 berikut.
RK membimbing : Orang percaya harus dipimpin Roh (Gal 5:16,25). Ini akan memungkinkan orang percaya untuk tidak menuruti keinginan daging. RK akan memberi pengarahan (Kis 8:29), menugaskan (Kis 13:2), mengambil keputusan (Kis 15:28) atau melarang (Kis 16:6,7).
RK memberi kuasa : Orang percaya terlibat dalam peperangan : daging melawan roh dan RK merupakan kunci untuk menang. RK akan menghasilkan buah Roh dalam diri kita (Gal 5:22-232; Efs 5:9; Fl 1:11)
RK mengajar : RK akan menuntun kita pada seluruh kebenaran (Yoh 14:26; 16:13). Karena kita memiliki RK maka kita tidak perlu penyataan khusus lagi atau wawasan mistik yang lain (1 Yoh 2:20,27).
Lain-lain : RK memberikan karunia rohani (1 Kor 12:4, 7-11), mendoakan orang percaya di hadapan Bapa (Roma 8:26).
LAMBANG-LAMBANG ROH KUDUS
Ada beberapa benda/hal-hal lain yang dipakai dalam Alkitab untuk menggambarkan Roh Kudus :
1. Burung Merpati
Dipakai dalam Mat 3:16, Mark 1:10; Luk 3:22; Yoh 1:32. Burung merpati sebagai lambang kasih, ketulusan, suka berdamai, lemah lembut. = RK penuh kasih dan ketulusan, damai dan lemah lembut
John Wesley Brill : Merpati tidak mempunyai empedu dan tidak suka berkelahi. Roh Kudus dapat didukacitakan tetapi Ia tidak marah (Dasar Yang Teguh; Hal. 151)
2. Air
Air melambangkan RK karena air membersihkan/menyucikan. Yes 44:3; Wah 22:17; Yoh 4:14; Yoh 7:38,39 = Roh Kudus mengerjakan pembaharuan dan pengudusan di dalam diri kita.
3. Api
Menandakan RK sebagai api yang menyelidiki, menyucikan dan menerangi. 1 Raj 18:38; Kis 2:3; Yes 6:6-7; Mat 3:11-12; Luk 3:16-17. Api melambangkan kehadiran Allah, kuasa Allah dan bagaimana Allah menyucikan.
4. Angin
Angin menyatakan kehidupan dan gerakan. Yoh 3:3-8; Kis 2:2; Yoh 20:22. Ini menyatakan karya-karya RK yang menghidupkan
5. Air anggur
Anggur membuat orang menjadi berani dan bersemangat. Efs 5:18. RK dapat membuat orang bersemangat dan menjadi berani.
Cth. Murid2 Yesus pra dan pasca pentakosta
Nb. Iblis memutarbalikkan hal ini membuat orang lebih suka pada anggur dan bukan pada RK.
6. Minyak
Menandakan RK sebab Ia yang mengurapi, menguasai dan menerangi manusia. 1 Sam 16:13; Yes 61:1-3; Kis 10:38.
7. Materai
Melambangkan kuasa. Efs 1:13-14.
Catatan : Harap memperhatikan cara penafsiran Alkitab dengan baik. Memang RK dilambangkan dengan burung merpati, air, api, minyak, dll tetapi harus diingat bahwa tidak semua burung merpati dalam Alkitab melambangkan RK (Kej 8:8-12), tidak semua air melambangkan RK (Kej 7:10), tidak semua api melambangkan RK (Yoh 21:9), tidak semua minyak melambangkan RK (1 Raj 17:16), dll
DOSA TERHADAP ROH KUDUS
Dosa terhadap RK dapat dilakukan baik oleh orang percaya maupun orang yang tidak percaya :
1. Dosa orang yang tidak percaya
1. Menolak RK (Kis 7:51) = menolak teguran dan undangan RK untuk bertobat dan percaya
2. Menghina RK (Ibr 10:29 band. Luk 18:32) = tidak mau menerima pemberitaan FT yang disampaikan RK. Ini sama juga dengan menghina Kristus.
3. Menghujat RK (Mat 12:24, 31, 32)
Ini dosa yang sangat serius dari orang yang tidak percaya karena dosa ini tidak dapat diampuni. Menghujat RK = menganggap karya RK sama dengan karya iblis.
2. Dosa orang yang percaya
1. Mendukakan RK (Efs 4:30-31). RK didukakan kalau orang percaya melakukan hal2 yang tidak selayaknya dilakukan (band. Gal 5:17-19).
Billy Graham : Kita dapat menyakitkan Roh Kudus dengan apa yang kita lakukan…kita dapat melukai hati atau membangkitkan amarah orang yang tidak mengasihi kita, tetapi 'mendukakan hati' hanya dapat kita lakukan terhadap orang yang mengasihi kita. (Roh Kudus ; Hal.200)
William Barclay : Roh Kudus itu adalah penunjuk jalan kehidupan. Perbuatan kita yang melawan pengajaran orang tua kita tentu membuat mereka sakit hati. Demikian juga perbuatan yang berlawanan dengan bimbingan Roh Kudus tentu mendukacitakan Roh Kudus dan menyedihkan Allah Bapa, yang menyampaikan Firman-Nya kepada kita melalui Roh Kudus itu. (PAST - Galatia-Efesus; Hal. 237).
Ruth Paxon : Kita bisa mengetahui apa yang melukai Roh jika kita mempertimbangkan kelakuan kita dalam terang dari kata-kata yang dipakai Firman Tuhan untuk melukiskan Roh. Roh Kudus adalah Roh :
1. Roh Kebenaran (Yoh 14:17) : maka apa saja yang palsu, penipuan atau kemunafikan mendukakan Dia.
2. Roh Iman (2 Kor 4:13) : maka keragu-raguan, ketidakpercayaan, kegelisahan dan kekuatiran mendukakan Dia
3. Roh Kasih Karunia (Ibr 10:29) : maka apa saja di dalam kita yang keras, pahit, dengki, tidak ramah, tidak mengampuni atau tidak mengasihi, mendukakan Dia.
4. Roh Kekudusan (Roma 1:4) : maka segala sesuatu yang tidak bersih, yang mengotorkan, atau menghina, mendukakan Dia.
(Paxon dalam Billy Graham; Roh Kudus; Hal. 200-201)
A.B. Simpson :
5. Kita mungkin mendukacitakan Dia dengan kebimbangan-kebimbangan kita dengan sikap tidak percaya kepada kasih-Nya, serta janji-Nya. Begitulah Musa telah mendukacitakan Dia ketika Ia memukul gunung batu itu dengan tongkatnya, sedangkan seharusnya ia berkata-kata dengan lembut kepada batu itu.
6. Kita mendukacitakan Roh Kudus apabila kita menolak untuk menyerahkan diri sepenuhnya kepada Nya atau setelah menyerahkan diri, kita sering menarik diri daripada pimpinan-Nya yang tepat dan menolak ujian-ujian yang dihadapkan-Nya kepada kita.
Ia didukacitakan oleh kekerasan kemauan kita, oleh pemberontakan kita dan oleh perlawanan kita terhadap pimpinan-Nya. Ia tahu bahwa kita kehilangan suatu berkat oleh sebab kekerasan hati kita itu. Ia tahu juga bahwa kita harus kembali kepada disiplin atau ujian-ujian tadi untuk menjalaninya dengan rela, barulah kita dapat memperoleh berkat-berkat daripada-Nya.
Apabila kita mengelakkan diri daripada pimpinan-Nya, Ia menganggap perbuatan itu suatu sikap tidak percaya dan tidak mau bersandar kepada-Nya. Dalam hal demikian itulah Ia disakiti dan merasa direndahkan.
7. Kita mendukacitakan Roh Kudus apabila kita tidak memasuki kepenuhan anugerah-Nya, dan tidak menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat kita yang sempurna.
Betapa banyak anak-anak-Nya yang telah mendukacitakan Dia, sama seperti seorang ibu didukacitakan oleh anak-anaknya. Bagaikan seorang ibu yang telah mengumpulkan segenap kekayaan dan persediaan yang berlimpah bagi anak-anaknya dengan segala jerih payah, tetapi bahkan merendahkan dan meremehkan pemberian yang berlimpah itu.
8. Kita mendukacitakan Roh Kudus apabila kita tidak mendengarkan suara-Nya karena Ia tidak pernah berbicara sia-sia. Kita tidak boleh melalaikan bisikan-Nya yang terhalus sekalipun. Sebab itu, apabila kita tidak dapat mendengar bisikan-Nya karena sibuk terus dengan usaha kita sendiri, maka Ia sangat berdukacita. Akibatnya, Ia terpaksa harus mendatangkan ujian-ujian dan sesahan yang keras kepada kita untuk mengajar kita.
Betapa Ia meratapi umatNya dahulu kala oleh karena mereka itu tidak mendengarkan suara-Nya yang hidup, Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti (Yesaya 48:18).
9. Kita mendukacitakan Roh Kudus apabila setelah mendengar, kita masih berani tidak menurut.
Sikap demikian sangat berbahaya. Sangatlah besar akibatnya apabila kita dengan sengaja melalaikan atau menentang perintah-Nya yang sudah jelas itu. Apabila kita berbuat demikian, tentu kita tidak akan merasakan lagi hadirat-Nya. Kita akan menyadari bahwa Ia telah menarik kenyataan kasih-Nya sampai kita bertobat dan mengakui dosa kita dengan sungguh-sungguh dan berjalan lagi di dalam ketaatan dan persekutuan dengan Dia yang telah kita tinggalkan.
10. Tidak ada perkara lain yang lebih mendukacitakan Roh Kudus daripada hati yang bercabang dan hati yang menyimpan suatu berhala, yaitu perkara-perkara yang terlalu kita sayangi sehingga menghalangi kita untuk mengasihi Kristus lebih dari apa pun juga.
Ada sebuah ayat yang bagus sekali dalam Surat Yakobus yang mengatakan, Roh yang ditempatkan Allah di dalam diri kita, diingini-Nya dengan cemburu (Yakobus 4:5). Atau dengan terjemahan bebas: Roh yang diam di dalam kita mengasihi kita dengan kasih yang cemburu (sangat kasih sehingga Ia cemburu). Mengenai hal ini ditambahkan pula: Hai kamu, orang-orang yang tidak setia ! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? (Yakobus 4:4). Artinya, hati yang ingin akan perkara-perkara dunia belaka itu berdosa, dan disifatkan sebagai perzinahan rohani. Roh Kudus memandang keadaan itu dengan kasih yang cemburu, yang menyebabkan Dia berdukacita dan merasa dihinakan karena perbuatan kita itu.
11. Kita mendukacitakan Roh Kudus apabila kita lalai membaca Alkitab atau tidak mengindahkannya atau menyimpangkan maksudnya.
Alkitab itu Firman-Nya, dan tidak sepatah kata punya boleh dijadikan sia-sia. Betapa Ia berdukacita apabila kita menyimpangkan arti semua ayat mengenai janjiNya yang indah, dan perintah-perintah-Nya dijadikan tidak berarti sama sekali. Sebaliknya, betapa Ia mengasihi hati yang gemar membaca Alkitab, menghormati Alkitab berkenaan dengan janji-janji dan perintah-perintah-Nya, walau yang terkecil sekalipun.
12. Lebih-lebih lagi kita mendukacitakan Dia apabila kita merendahkan Yesus atau membiarkan sesuatu memisahkan kita dari Dia atau membiarkannya mengelabui pikiran kita tentang Dia serta menghentikan penyembahan kita kepada-Nya.
Roh Kudus sangat 'cemburu' demi menghormati Kristus. Sebab itu, apabila ada seorang yang kita kasihi sedemikian rupa sehingga menghalangi kasih antara kita dengan Kristus, atau apabila diri kita sendiri yang diutamakan, kemuliaan Kristus menjadi kabur oleh kemuliaan hamba-Nya, pekerjaan bahkan kebenaran sekalipun menjadi lebih penting daripada Kristus sendiri, maka Roh Kudus berdukacita. Sebaliknya Ia sangat senang apabila kita mengangkat tinggi Juruselamat itu serta memberi Dia segala kemuliaan.
13. Roh Kudus itu lebih berdukacita lagi apabila kita membenci seseorang. Sebab itu, Rasul Paulus mengatakan, Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian, dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu (Efesus 4:31). Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan (Efesus 4:30).
Apa akibat kita mendukakan Roh Kudus?
14. Pelayanan Roh Kudus di dalam hidup kita akan terganggu.
Ini bukan berarti Roh Kudus meninggalkan kita sebab Ia telah memeteraikan kita. Doa Daud dalam Maz 51:13 harus dilihat dari sudut pandang Pneumatologi PL.
15. Sukacita dan kuasa Roh Kudus di dalam diri kita diambil-Nya sampai kita mengakui dan meninggalkan dosa kita.
Billy Graham : Walaupun di luar kita nampak gembira, sebenarnya batin kita sedih pada waktu kita tidak dapat bersekutu dengan Roh Kudus. Ini bukan karena Ia telah melepaskan kita, tetapi Ia dengan sengaja membiarkan kita sedih sampai kita berpaling kepada Kristus dengan hati yang hancur, kesedihan dan pengakuan. Lihat Maz 32:3-5, 11) (Roh Kudus; Hal. 203).
2. Memadamkan RK (1 Tes 5:19).
Memadamkan berhubungan dengan api, maka dapat dikatakan bahwa memadamkan RK ini bersangkut paut dengan masalah pelayanan orang percaya di mana mereka tidak setia bersaksi, berdosa dan melayani.
Billy Graham : Kita dapat memadamkan-Nya dengan beberapa cara, tetapi gambaran api memberikan 2 aspek sebagai pengingat :
1. Api itu padam apabila persediaan bahan bakar habis : Jika kita tidak mengobarkan jiwa kita jika kita gagal berdoa, bersaksi atau membaca Firman Tuhan Allah, api Roh Kudus akan terbendung. Hal-hal itu adalah saluran yang dipakai untuk memberikan kita bahan bakar supaya api itu tetap menyala. Dan Roh Kudus ingin agar kita menggunakan pemberian-pemberian itu agar api-Nya tetap menyala dalam hidup kita.
2. Kita dapat memadamkannya dengan cara menyiraminya dengan air atau menutupinya dengan selimut atau dengan tanah : Dengan cara yang sama dosa yang sengaja memadamkan Roh. Pada waktu kita mengkritik, berlaku tidak baik, menghina pekerjaan orang lain dengan kata-kata yang sembrono, kita menutupi api itu dan memadamkan-Nya. Hal ini sering terjadi jika ada gerakan Roh Kudus yang segar, baru dan berbeda-mungkin tidak memakai metode kuno dalam ber-PI atau melayani. Umpanya, ketika ada orang Kristen yang kadang-kadang berusaha menghalang-halangi pekerjaan Allah karena mungkin ada orang yang ingin melakukannya dengan cara yang baru.
(Roh Kudus; Hal. 205-206).
A.B. Simpson mengemukakan contoh/arti memadamkan RK :
3. Kita mungkin menolak untuk menurut dorongan-Nya di dalam kita ketika Ia menyuruh kita berbicara atau melakukan sesuatu bagi-Nya. Kita dapat merasakan dengan jelas kesan daripada Roh Allah yang menyuruh kita bersaksi bagi Kristus. Tetapi oleh karena tidak taat atau karena malu, atau karena mengundurkan waktunya untuk bersaksi, maka kita dapat memadamkan pekerjaan-Nya di dalam hati kita, begitu pun di dalam hati orang lain.
4. Kita mungkin mendiamkan suara-Nya di dalam orang lain, entah dengan memakai kekuasaan kita untuk menghalangi pesan-pesan-Nya ketika ia berkata-kata melalui hamba-hamba-Nya, entah dengan menolak kebebasan bersaksi. Banyak orang yang mengendalikan kekuasaan gereja dengan tidak sepatutnya. Dengan demikian pekerjaan Roh Kudus menjadi tidak leluasa dan tidak efektif dalam gereja dan dalam pekerjaan mereka sendiri.
5. Ada lagi satu cara yang tidak begitu langsung yang dengan halus mendiamkan
Roh itu, yaitu dengan memaksa Dia tidak turut campur di dalam perkara kita sehingga suasana kita penuh dengan roh keakuan dan roh kecaman. Dalam hal yang demikian dengan lemah lembut Ia mengundurkan diri dan tidak mau memaksa Firman-Nya kepada hati yang tidak ingin mendengar.
6. Upacara kebaktian itu mungkin sedemikian kakunya dan takluk kepada peraturan sehingga tidak ada tempat bagi Roh itu untuk bekerja dengan leluasa. Mungkin pula kebaktian itu begitu penuh dengan unsur-unsur duniawi yang tidak sesuai dengan Alkitab. Hal-hal itu menyakiti Dia sehingga Ia tidak mau turut mengambil bagian dalam upacara-upacara yang megah itu. Sebuah paduan suara yang gayanya seperti di atas panggung sandiwara dan kebaktian yang ketat menurut tata cara lahiriah belaka pasti akan memadamkan api di atas mezbah Allah dan menyebabkan Roh Kudus, merpati yang halus budi itu, mencari sebuah sarang lain yang lebih sederhana, di mana Ia dapat tinggal.
7. Roh Kudus mungkin dipadamkan oleh pengkhotbah itu sendiri, oleh semangatnya dan oleh caranya berkhotbah.
Caranya berkhotbah mungkin menurut kepandaian otak belaka dan menunjukkan kesanggupan diri sendiri, padahal rohnya dingin dan sia-sia sehingga Roh Kudus tidak dikenal atau tidak tampak sama sekali dalam pelayanannya.
Khotbah-khotbahnya mungkin tentang hal-hal yang tidak menjadi perhatian Roh Kudus oleh karena Roh Kudus hanya bersaksi tentang Alkitab dan Pribadi Kristus. Roh itu dengan jemu menjauhkan diri daripada pembahasan tentang filsafat dan kepandaian berpidato yang mengecam persoalan-persoalan dalam masyarakat atau negara, atau tentang buah pikiran manusia belaka yang sia-sia.
Mungkin juga khotbahnya itu ditulis dengan sedemikian rapih sehingga Roh Kudus tidak mendapat suatu kesempatan untuk memajukan suatu usul kecil sekalipun bila Ia menghendakinya. Dorongan-dorongan dan pimpinan-pimpinan-Nya begitu dikesampingkan oleh persediaan khotbah yang telah ditulis dengan rapih dan usaha yang panjang lebar sehingga tidak ada tempat lagi bagi Tuhan untuk berkata-kata.
8. Roh yang sesat dalam pelajaran-pelajaran yang dikhotbahkan dari mimbar akan selalu memadamkan Roh Kudus.
Roh Kudus selalu ingin membawa berita Firman Allah, dan apabila manusia berusaha mengesampingkan Firman ini dengan pengajarannya sendiri yang salah, maka Ia akan merasa tidak senang dan membiarkan pengkhotbah-pengkhotbah semacam itu gagal dan direndahkan. Sikap menganggap diri pandai dan benar selalu berbahaya bagi keluasan pekerjaan Roh Kudus.
Apabila seorang pengkhotbah berdiri di mimbar yang suci itu untuk mempertunjukkan kepandaiannya berkhotbah dan menarik perhatian orang terhadap kecakapannya, atau mengkhotbahkan tentang dirinya sendiri dengan cara apa pun, maka selamanya ia akan ditinggalkan oleh Roh Kudus. Roh Kudus memakai apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti (I Korintus 1:28). Sebelum kita dapat berharap akan menjadi alat-Nya, maka haruslah kita bebas sama sekali daripada diri sendiri dan tenggelam di dalam Pribadi dan kemuliaan Yesus.
9. Roh sombong dan memamerkan kekayaan serta semarak duniawi daripada orang-orang yang di dalam kebaktian, sama besar bahayanya dengan kecongkakan pendeta yang berkhotbah di mimbar.
Suasana yang demikian itu tentu akan membekukan roh ibadah serta menegakkan berhala kesombongan dan kesenangan di atas takhta Yesus orang Nazaret yang rendah hati itu, serupa dengan patung Venus yang kotor yang didirikan di Madeleine, Paris, oleh orang Perancis pada masa revolusi, dan dijadikan benda pujaan. Keadaan yang demikian itu menyebabkan Roh Kudus berduka dan merasa jijik sehingga Ia tidak mau turut campur di dalamnya.
Sumber : http://www.akupercaya.com/forums/belajar-alkitab/6281-roh-kudus-ringkasan-good-morning-holy-spirit.html
Good Morning, Holy Spirit
By Benny Hinn
Edition: revised
Published by Thomas Nelson Inc, 2004
ISBN 0785261265, 9780785261261
208 pages
0 komentar:
Post a Comment