Wednesday, April 6, 2011

Harus 2 Kali

2 minggu kemarin waktu ke gereja, saya dapat Firman yang sama sumber bacaan Injilnya. Sebenarnya ini tidak aneh karena saya memang bergereja di tempat yang berbeda dan keduanya terpisah golongan yaitu GPIB dan GKI sehingga normal-normal saja kalau saya mendapat Bacaan Injil yang sama karena mereka memang tidak mencocokkan bahan atau tema khotbah. Yang istimewa adalah, minggu sebelumnya saya sangat-sangat tertarik dengan bagian Firman itu, tertanam dan berulangkali bilang bahwa itu Firman yang bagus, tapi akhirnya saya tidak melakukan followup apapun. Dan minggu kemarin ternyata Tuhan masih memberi kesempatan dengan mengingatkan saya mengenai Firman ini lagi agar saya segera melakukan proses Follow Up yang seperti seharusnya.
Saya ambil beberapa ayat yang saya anggap penting saja ya, dari Yohanes 9 mengenai Orang yang Buta Sejak Lahir.

"Jawab Yesus: "Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia."
Begitu mendengar Firman ini, saya langsung teringat pada bacaan di hari-hari awal Purpose Driven Life, bahwa segala sesuatu memiliki tujuan, memiliki rancangan, rencana yang diberikan Tuhan, dipercayakan oleh Tuhan bagi kita.
Saya bilang sih, normalnya manusia yang berdosa. Tidak akan pernah puas, bahkan dengan hal-hal yang tidak bisa diubah lagi. Saya juga, dari kecil sering melancarkan perkataan bernada protes ke Tuhan mengenai beberapa keadaan di hidup saya yang bahkan saya sadari tidak bisa diubah, terbentuk di pikiran saya Tuhan tidak "adil", membedakan, dan saya terkadang jadi apatis.
Itu keadaan saya tidak bisa menerima apa yang telah Tuhan sediakan bagi saya. Seakan memang disediakan orang yang terkutuk (ga segitunya sih saya sebenernya), kurang diberkati, kurang, kurang, kirang yang lain.
Seperti cerita orang buta di Yohanes 9 itu, dipertanyakan kok bisa ada orang yang buta sejak lahir, dosa siapa, kutukan yang asalnya dari siapa, kenapa bisa begitu, siapa yang salah sehingga orang itu buta sejak lahir. Tuhan Yesus dengan bijak menjawab, bukan siapa-siapa yang salah, tetapi pekerjaan Tuhan harus dinyatakan melalui orang itu, melalui "kekurangan"-nya, orang itu menjadi saksi, menjadi objek, menjai contoh pekerjaan Allah yang mulia.
Kalau dipandang dari sisi ini, betapa luar biasanya segala "kekurangan" saya. Itu semua dalam koridor rencana Allah, untuk menyatakan pekerjaanNya.
Sekarang saya mau bersikap seperti pengemis buta itu, 
"dan berkata kepadanya: "Pergilah, basuhlah dirimu dalam kolam Siloam." Siloam artinya: "Yang diutus." Maka pergilah orang itu, ia membasuh dirinya lalu kembali dengan matanya sudah melek."
Saya mau nurut, pergi membasuh diri ke kolam Siloam saya, tempat yang Tuhan utus kepada saya untuk saya pergi. Ga perlu dapet firman yang ke-3.

Categories: , ,

Related Posts:

  • Kata-kata Positif dan MembangunAyat bacaan: Ulangan 3:28 ===================== "Dan berilah perintah kepada Yosua, kuatkan dan teguhkanlah hatinya, sebab dialah yang akan menyeberang di depan bangsa ini dan dialah yang akan memimpin mereka sampai mereka me… Read More
  • Persembahan Yang HidupDari Khotbah Pak George Richie waktu saya ke GBI Sawangan. Bapaknya ceria sekali, dengan cuek nari-nari di mimbar dan nyanyi-nyanyi bahkan nge-rap. Penggemar musik reggae sepertinya dan suaranya juga bagus. Dengan semangat me… Read More
  • Akibat KekalKarena kami tahu, bahwa jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia.FOR WE k… Read More
  • Harus 2 Kali2 minggu kemarin waktu ke gereja, saya dapat Firman yang sama sumber bacaan Injilnya. Sebenarnya ini tidak aneh karena saya memang bergereja di tempat yang berbeda dan keduanya terpisah golongan yaitu GPIB dan GKI sehingga no… Read More
  • Memandang Ke Atas dan Besemangat, Memandang Ke Bawah dan BersyukurIni merupakan sikap yang umum, kita mungkin juga sering mempraktekannya. Saat kita memandang segala sesuatu yang berada di atas kita secara level apapun, misalnya nilai, kesuksesan, materi dan lain-lain (bahkan mungkin hal2 r… Read More

0 komentar:

Copyright © 2025 Johannes Dwi Cahyo | Powered by Blogger

Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | BTheme.net      Up ↑