Monday, May 16, 2011

Pengemis -- Bagaimana saya harus bersikap?

Saya pernah benar2 trenyuh, sewaktu lewat di lorong penghubung halte busway Kota ke Stasiun Kota, ada pengemis, anak kecil, cowok, paling umur baru 5-6 tahun dan dia menggendong seorang bayi, masih sangat
kecil, mungkin belum ada sebulan usianya, dan bayi itu menangis terus, semua orang yang lewat juga merasa iba dan mencoba bertanya, "Dimana ibunya dek?" tapi si anak cowo itu tidak menjawab, tetap dengan posisi
mengemis sambil menepuk2 si bayi, berusaha mendiamkan dari tangisannya. Saya akhirnya cuma lewat, tidak berbuat apa-apa, cuma dengan sedih memandang dan berpikir keras, bagaimana bisa membantu anak-anak seperti mereka.
Saya termasuk orang yang jarang memberi pada pengemis ataupun pengamen. Apalagi kepada pengamen asal-asalan dan pengemis yang tampak sehat-sehat saja tidak kurang suatu apapun, tapi terutama say paling tidak memberi pada pengemis yang membawa anak kecil(balita) atau bayi.
Pelit? mungkin karena itu. Hehe. Tapi saya punya prinsip bahwa memberi pada mereka tidak akan membantu apapun bagi mereka. Kalau kasihan pada pengemis dan anak jalanan yang masih kecil-kecil, uang yang kita berikan pasti nanti akhirnya dikumpulkan pada "boss" mereka dan mereka juga ga dapet perbaikan apa-apa. Kalau kasihan pada bayi yang dibawa-bawa oleh pengemis ibu-ibu, bayi itu juga tidak akan mendapat perbaikan nasib apapun, karena bayi itu cuma sewaan. Coba saja tawarkan makanan pada pengemis anak-anak atau tawarkan untuk membelikan susu bayi pada si ibu pengemis, saya yakin 80% pasti menolak dan minta uang saja. Pernah juga sih kalo dengan pengemis/pengamen anak-anak yang mau diajak ngobrol dan ditraktir makan, tapi sangat jarang.
Kasihan pasti. Empati dan simpati udah mendarah daging di setiap sikap manusia bagaimanapun jahatnya, pasti masih punya sisi rasa ini. Tapi saya selalu menahan diri dalam situasi apapun untuk tidak memberi mereka (kecuali pengamen yang "mengganggu", pasti saya beri recehan cepat-cepat, biar segera pergi..hehe). Saya selalu bilang dalam hati, ini bukan cara saya untuk membantu mereka, lebih baik saya menyumbang di
pelayanan anak jalanan, dengan program kerja yang jelas, konsep yang jelas, arah yang jelas dan bisa menggunakan uang yang saya berikan dengan sebaik-baiknya.
Kejamkah cara pikir saya ini? Mungkin buat beberapa orang iya, tapi saya juga tidak pernah menghujat
orang-orang yang memiliki cara pandang berbeda dengan saya. Silahkan lakukan yang menurut anda benar, tidak ada kebenaran absolut kok.

Categories: , , ,

Related Posts:

  • PHYang terbaik adalah menginginkan pasangan hidup yang Tuhan tahu cocok untukmu: biarlah keinginanmu itu dapat sejalan dengan kehendakNya. Tuhan tidak akan memilih seseorang pasangan untukmu tanpa melibatkan engkau di dalamnya,… Read More
  • "EKKLESIA" -- GEREJA (Oleh: John Stott)Pertanyaan yang harus kita ajukan sebelum kita mulai ialah: Apakahgereja itu sebenarnya?Gereja adalah jemaat, suatu perhimpunan orang yang memperlihatkaneksistensi, s… Read More
  • PhilosophyAku dan tiga sahabat baikku. - Prolog -Perkenalkan Aku. Aku adalah aku, salah satu eksistensi hidup manusia yang tinggal di bumi. Bernafas, bergerak, bertumbuh, berkembang tapi belum berkembang biak sampai sekarang. Perkenalk… Read More
  • MENGASIHANI DIRI SENDIRI Ketika saya membiarkan diri saya mengasihani diri sendiri,saya tidak berguna bagi Tuhan. Saya lumpuh ketika mata saya terpaku pada diri sendiri. Tidak ada kuasa Roh Kristus yang bekerja dalam diri saya, kecuali saya men… Read More
  • OFF dari DuniaSeandainya.. OFF dari dunia semudah signout dari FB atau twitter, sesudah itu nge-close browsernya dan tinggal matiin komputernya.. Dan saya sudah terpisah dari dunia maya itu.. Kabel jaringan ga lagi menyalurkan data-data.. … Read More

0 komentar:

Copyright © 2025 Johannes Dwi Cahyo | Powered by Blogger

Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | BTheme.net      Up ↑