Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar! Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku! Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku(Mazmur 51:3-5).
Ini mazmur yang ditulis oleh Daud (mungkin dulunya langsung saja dinyanyikan oleh Daud sendiri) ketika ia ditegur oleh Nabi Natan mengenai Betsyeba. Apakah Daud kemudian diampuni?Apakah ada harapan bagi mereka yang membenci diri sendiri atas perbuatan mereka?Sejauh mana Allah menunjukkan kemurahan hati-Nya?Apakah Allah bermoral bila mengampuni orang yang sangat berdosa dan melakukan kesalahan yang begitu besarnya(pembunuh massal, mafia, dll.)?Kalau orang-orang jahat seperti itu diampuni, adil atau tidak?
Apakah ada batasan bagi pengampunan Allah?
Jawaban singkatnya Tidak.
Jangan selalu memercayai perasaan kita, sering kali iblis turut berperan disitu untuk terus menerus menimbulkan perasaan bersalah dan jangan heran akan hebatnya kemampuan otak kita untuk menyimpan memori mengenai dosa kita sehingga kita akan sangat sulit untuk melupakannya.
Namun, bagaimanakah pengampunan itu? otomatiskah? diperuntukkan bagi siapa saja?sepanjang waktu?
Alkitab bilang tawaran pengampunan Allah datang dengan syarat-syarat, meski tidak ada batasan bagi pendosa apapun yang hancur hati. Dia tidak mengampuni dengan otomatis. Serta dosa kita meskipun diampuni tidak bisa mengabaikan hukum alam atau konsekuensi hukum (Galatia 6:7).
Ada tiga hal yang perlu diperhatikan :
1. Kasih Allah setara dengan murkaNya, seperti apakah murka Allah? Lihat saja kitab Wahyu, sudah digambarkan dengan jelas disana. Murka Allah bukan bentuk pengingkaran kasihNya, tetapi merupakan wujud kepedulian Allah terhadap kita sehingga kejahatan kita tidak diabaikannya.
2. Belas kasihan Allah setara dengan keadilanNya, Dia adil sehingga tidak membiarkan dosa begitu saja tetapi seperti yang tertulis dalam hukum taurat harus ada korban penghapus dosa, dan karena belas kasihanNya maka Ia mengaruniakan AnakNya yang tunggal mati bagi kita. "Seberapa besar kasihMu padaku?"tanya saya. "Sebesar ini." sahutNya. Kemudian Dia merentangkan kedua tanganNya lalu mati.
3. Pengampunan Allah setara dengan kesalahan kita. Cukup sekali untuk selamanya, penebusan dosa yang dikaruniakan Allah dalam Kristus menghapus semua dosa kita baik yang dulu, sekarang bahkan yang buat besok.
Berbahagialah orang yang diampuni pelanggaran-pelanggarannya, dan yang ditutupi dosa-dosanya; berbahagialah manusia yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan kepadanya."(Roma 4:7,8).
Ingat tiga kata utama disini: diampuni, ditutupi dan tidak diperhitungkan.
Let's enjoy this abundant grace, never ending mercy
Sunday, April 19, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment