Seni Hidup #1 Bersyukur
Artikel 1
I'm Rheza, a cancer patient
(Alveolar Soft Part Sarcoma) stadium 4 with metastases on my left humerus,
right humerus, lung, and calf. I wanted to share, what cancer has taught me.
Lesson
1 : Cancer taught me to RESPECT my family
When I need to go for check
up, radiotherapy, or ANYTHING else, my dad would drive me. When I was unable to
use my hand to eat, my sister helps me eat, drink, and consume medicine. When I
was going to face my big surgery, my brother flew thousands kilos to support
me, we spent hours talking about our favorite games and it helped me to pass
those painful days. What about my mom? she practically does everything! Helps
me bath, helps me wear my clothes, massage my arms when it's in pain, pray for
me, and the list goes on.
So.. please, don't ever hate
your family member because of stupid things like "my dad won't buy me
car", "my sister is so noisy", "my brother is
selfish", or "my mom is so strict". RESPECT them, because they
do so much in your life. How do I know that? Well Cancer taught me.
Lesson
2 : Cancer taught me to TREASURE my friends and relatives
They pray for me, they cry
for me, they visit me, they treat me food that I like, they pick me up, they
take me into the movie, they send me home, they scream "Yot, get well
soon!", they find me best medicine alternatives, they make me strong, they
helps their best financially, they walk beside me afraid I might collapse, they
make me laugh, they make me forget that I'm in pain, THEY ARE MY TREASURE. How do I know that?
Well Cancer taught me.
Lesson
3 : Cancer taught me to VALUE my life
How I miss dancing, how I
miss partying, how I miss having casual drink, how I miss breathing easily, how
I miss hanging at the games centre, how I miss driving, how I miss working, how
I miss lifting my hands, how I miss walking around the mall, how I miss running
around, how I miss to eat anything I like, how I miss playing guitar...
I'm saying this not because
that I'm upset of my current condition. I'm saying this to let you know... HOW
VALUABLE you current life is. So STOP frowning, STOP complaining, STOP sighing.
Give thanks you can dance, you can breath, you can party, you can walk around
the mall, you can study or work and so and so. Value your life! How do I know that?
Well Cancer taught me.
Lesson
4 : Cancer taught me to be STRONG and NEVER GIVE UP
When I was first diagnosed as
an ASPS patient, the world seems to collapse, it was so rare that so far no
Indonesian doctor knows the disease, I couldn't help wondering about my future.
Can I have a family? How long will I live? Am i going to suffer this pain
endlessly? It seems that I can't make it, it seems that I'm not strong enough..
Well I had experience PAIN, being HOPELESS, and being WEAK.. I've been through
them, it make me STRONGER. Now I'm not afraid of my disease, I will not give
up, I've been through hell and I keep walking. Now that my condition is getting
better, being strong and never give up had really paid off! How do I know that?
Well Cancer taught me.
Lesson
5 : Cancer taught me to STRENGTHEN others
If you ask me, what helps me
cope with this disease? My answer would be people surrounds me. My family, my
friends, my relatives. They never stop strengthen me, they are the reason I
keep smiling, they are the reason I keep fighting, they are the reason I keep
enjoying this live. I'm so thankful having them to strengthen me. Those are the
reason why I'm writing this note.. to share and strengthen You guys.
Artikel 2
Halo...
kamu siapa ya?
Halo.. nama saya Rheza, cowo
kasep 28 tahun *alah*, pada tahun 2010 bulan Mei silam, saya resmi
didiagnosa sebagai pasien Alveolar Soft Part Sarcoma (ASPS).
Semejak itu saya sudah
operasi kecil angiography, operasi embolisasi 7 jam, dan operasi kepala
pengangkatan tumor 2 kali..
Apa
itu ASPS?
ASPS adalah kanker sarcoma yg
sangat2 langka, sangat2 langka sampai rs kanker nasional Dharmais pun claim
belum tau cara pasti untuk menghandle jenis kanker saya. ASPS adalah kanker
yang resistant chemo dan radiasi, jadi sejauh ini secara medis belum bisa disembuhkan
(secara medis loh... dalam Tuhan tidak ada yg mustahil). Kondisi kanker saya
singkat cerita sudah stadium 4 lanjut dengan penyebaran di 4 lokasi.
Kenapa
kamu tulis note ini?
Saya mau berbagi dan
bersaksi, mudah2an menjadi berkat dan kekuatan buat orang yg baca.
Loh?
bersaksi? bukannya kamu belum sembuh? malah denger2 akan diamputasi kaki
kanannya kan?
Nah! Waktu itu saya dibawa
sama temen saya Kevin dan didoakan oleh Pendeta Riza, waktu itu dia bilang
kalau saya BISA bersaksi walau belum sembuh.. Itu yg saya coba lakukan
sekarang.
Oooo
gitu toh.. wah jadi penasaran.. Cerita donk kl gt..
Hahaha.. ok.. kali ini saya
mau menunjukan apa LAGI yg kanker sudah ajarkan saya, saya pernah tulis note
serupa yg ternyata menjadi berkat buat banyak orang tanpa saya sadari ~amin~.
ceritanya saya potong supaya
ga bosen ya..
Pada bulan November 2010
silam saya mendapat berkat / sponsorship dari tante saya (saya manggilnya anti
pon [Auntie Voni] untuk check-up ke Singapore, atas saran dokter onkologi saya
yg sangat sabar dan sangat mendengarkan Dr. Els Anggraeny. Disana banyak info2
baru yg saya dapat yg sangat membantu. Disana juga saya mengalami saat saat yg
sangat sangat depresif dan sangat2 menjatuhkan semangat hidup saya. Saya sempet
menumpahkan emosi saya di Facebook yg menunjukan kalau saya menyerah dan
memilih untuk 'diangkat'.
Kok
bisa sebegitunya? apa yg terjadi? Setau saya kamu orangnya sangat2 positive
minded dan sangat2 ahli menangani stress??
Pada hari itu, saya check-up
ke dokter dimana saya mendapat info2 yg sangat membantu, SEKALIGUS juga
kenyataan yg sangat pahit. saya mendapatkan fakta kl penyakit saya secara medis
sampai saat ini tidak bisa disembuhkan, karena penyakitnya sangat2 langka, dan
belum ada obat yg bisa membunuh sel ASPSnya (yg saya minum sekarang adalah obat
kanker ginjal karena tidak ada obat kanker ASPS di dunia ini). Diikuti lg kabar
kalau lutut kanan saya sudah hancur. Untuk bisa jalan lg solusi terbaik adalah
amputasi diikuti pemasangan prosthesis leg (kaki palsu), atau penggantian
tulang dengan platinum yg merupakan pilihan saaaaangat mahal, rumit, sakit,
tidak kuat, dan tidak sebersih amputasi.
Malamnya, sewaktu saya
berjuang untuk tidur, tumor humerus kiri mendadak sakit.. diikuti sakit kepala
yg sangat2 sakit.. disitulah di saat saya kesakitan yg amat sangat, diikuti
dengan pikiran2 tidak bisa sembuh dan amputasi.... saya menyerah... saya
berseru berulang2 dalam hati 'Tuhann kalau Kau sayang saya TOLONG dan saya
MOHON angkat saya untuk mengakhiri penderitaan ini'... Malam itu merupakan hari
yg sangat2 panjang dan tidak terlupakan deritanya.
Besoknya, lagi2 kepala
sakit... kali ini lebih parah! saya sampai epilepsi, kejang2, sambil teriak2
kaya yg kesurupan dan diikuti dengan lupa ingatan. Tidak percaya? Tante Sumi yg
merupakan apartement room mate saya menjadi saksi (akan saya tag untuk
mengkonfirmasi). Ambulans datang dan saya dirawat di Rumah sakit dan didiagnosa
penyebaran tumor di otak. Saya shock.. Waduh, 4 aja blum beres tambah 1 lagi?
Tambahnya jg dilokasi yg mengancam nyawa? Yah.. berusaha tegar aja deh.. Saya
uda siap diangkat kok..
Bro...
tegar banget ya kamu?
Itu bukan tegar.. tapi
nyerah.. pasrah.. drop.. down.. kecewa.. hahaha.. menyedihkan sangat bukan..?
Trus
kesaksiannya mana?
Bgini, kesimpulannya saya
sudah menjelaskan kalau saya sempat drop/down (menurut saya, yg saya alami
termasuk berat... Iya kan ya?), kejadian ini bisa terjadi juga ke kamu, maksud
saya BUKAN PENYAKITNYA, tapi kondisi drop/downnya. Entah kecewa sama anggota
keluarga, diputusin pacar, masalah finansial, kehilangan orang yg dicintai,
stress kerjaan dan banyak lg kondisi yg lainnya. Pertanyaan yg biasa muncul
pertama kali biasanya "MENGAPA Tuhan memberi pencobaan ini terjadi
terhadap saya?". Banyak jawaban yg muncul, tapi jawaban yang paling tepat
buat saya, saya dapet dari teman saya Viranda. Tar pipis dulu.. :D
YEEEEE
malah pipis.. cepet atuhh...
Im backkkk! Apa td
pertanyaannya?
Jadi?
MENGAPA Tuhan memberi pencobaan ini terjadi terhadap kita?
sebenarnya pencobaan TIDAK
PERNAH datang dari Tuhan. Pencobaan datang dari iblis. Tuhan yg merupakan figur
Maha Kuasa dengan mudahnya bisa menepis pencobaan yg dari iblis seperti
membalikan tangan.
Trus?
Mengapa Tuhan yg sayang kita membiarkan pencobaan ini terjadi??
Inget ini... ---> karena Tuhan TAU
kl kita BISA MELEWATINYA! <---
Tapi
ini terlalu berat!
Yap... itu yg saya rasakan..
Terlalu berat.. Bayangin, secara jasmani saya menderita, pulang dari Singapore,
saya makan obat dimana efek sampingnya cuma bisa bikin saya makan bubur TIAP
HARI.. Batuk darah 2 gelas sampai akhirnya dirawat di rumah sakit, bokong lecet
sampe nangis2, berdiri ga bisa kaki udah rusak, duduk bokong lecet, tidur tgn
sakit, kl batuk juga destruksi tulang di tangan sakittttt banget... tiap saat
begitu.. Belum lagi operasi2 yg harus saya jalani. Amputasi 2 minggu
lagi, diikuti penyedotan abses di otak, tangan kiri jg, blum tgn kanan,
paru2 yg hrs dirawat, makan yg membosankan, konsumsi obat yg berefek samping
harus saya konsumsi seumur hidup,dll.. BELUM lg secara pikiran dimana saya
tidak bisa pergi2, nongkrong sama teman, dan bekerja. Mungkin buat kamu bisa
diatasi, tapi buat saya TERLALU BERAT.
Terus
bagaimana kamu atau saya melewati pencobaannya?
Saya BELUM melewatinya kok..
tp saya PERCAYA kl saya/kita BISA MELEWATINYA. Saya ulangi... Kita BISA
MELEWATINYA... Saya bertahan, tidak berhenti berharap, tidak berhenti percaya,
tidak berhenti bersukacita.
Saya malah dalam kondisi ini
merasa sangat diberkati loh. Tuhan kasih saya support yg BESAR dari saudara dan
teman. Sangattt besar yg membuat saya bersyukur walau lagi dalam pencobaan yg
buat saya sangaaat berat melawan penyakit ini.. Smuanya semangat dan tulus buat
saya yg bikin saya sadar kl saya beruntung disayang banyak orang. disayang
banyak orang itu PRICELESS !:D
Dengan menjalani pencobaan
dengan iman, sukacita, pemikiran positif, percaya diri dan semangat pantang
menyerah, saya merasakan bedanya. Semua lebih ringan terasanya, membuat kita
yakin kita BISA MELEWATINYA. Amputasi? ga takut.. malah ga sabar. Kl saya
diamputasi, dalam 4 bulanan mendatang saya bisa jalan lagi loh pake kaki palsu.
ASYEEEKKKK! Mudah2an bisa jadi best man adikku married Agustus mendatang. Saya
pengen pake jas putih, dasi tipis hitam dan sepatu mahal jalan di hari
bahagianya :D ~amiennn~
WOW...
Kamu terlihat semangat sekali? kayanya saya mengerti maksud kamu deh...
Bagusssss kl kamu mengerti..
Coba kesimpulannya jadi apa?
Kesimpulannya
: -Tuhan tidak akan membiarkan pencobaan atau masalah yang diluar
kemampuan kita, yakin dan percaya kalau KAMU BISA MELEWATINYA. Jalani pencobaan
dengan semangat, sukacita, dan semangat. Tanpa disadari ada berkat atau
pelajaran yg terselip dibalik pencobaan yg kita hadapi-
Yup! beeeetul sekali..
Skalian saya tambahin.. Smua pengharapan, semangat, dan sukacita yg saya dapatkan
sekarang sudah keliatan donk datang dari mana? Yup smua karena ikut campur
tangan our ALMIGHTY GOD. Kl saya yg dalam kondisi bgini bisa bersukacita, knapa
kamu tidak?? Jangan mengeluh, masih banyak yg lbh menderita dari kita...
Wah
wah thanks ya atas sharing ato kesaksiannya... Bagaimana cara saya
berterimakasih sama kamu?
Itu tujuan saya. Saya mau
buat note yg mudah2an bisa menguatkan yg bacanya. Merasa note ini ada gunanya?
Mau berterima kasih sama saya? Cukup sebarin note ini ke banyak orang (link note di
bawah).... Di facebook, blog, broadcast, apapun itu.. dengan begitu berkat saya
berlipat-lipat, sama minta doanya... itu yg penting.. Thanks yaa.. :D
OK
Bro, saya tunggu note selanjutnya ya..
yappp.. Makasih Udah baca
yakkk.. byeeee!!!
Artikel 3
Notice
Ini
adalah tulisan "What Cancer Has Taught Me" saya yg ke 3. Kalau ingin
membaca note saya yang sebelumnya buka aja gayot.posterous.com.
Tulisan
ini ditulis bukan hanya untuk kalangan sendiri. Tulisan ini ditulis dengan
harapan bisa membantu dan menjadi kekuatan bagi orang yang baca.
About
Me
Hi!
Nama saya Rheza Christian. Umur saya 28 tahun. Masih muda tp udah hrs married,
kl kata orang sih. #alah
Saya
penderita kanker yang sangat langka yang disebut ASPS (Alveolar Soft Part
Sarcoma). ASPS adalah Sarcoma yg bisa tumbuh dimana saja. ASPS juga
bersifat memakan tulang.
ASPS
sudah menghancurkan tulang lutut kaki kanan, tulang humerus tangan kiri, tulang
humerus tangan kanan, dan tulang kerangka kepala. Hancurnya tulang
tersebut membuat saya ngga bisa berjalan, dan ngga bisa angkat
tangan.
Kondisi
saya sekarang sih sangat baik semenjak amputasi kaki kanan (28 Maret 2011).
Badan lebih segar, dan ga pucet. Kalo dulu saya harus selalu pakai jaket karena
selalu kedinginan, sekarang udah normal ga kedinginan lg. Udah bisa nyanyi
juga loh.. (terakhir nyanyi di Glosis pas ada live band, sangking semangatnya
gigi sampe nabrak mic.. :p). -will post the video later-
Introduction
Kita
sebagai manusia pasti pernah kehilangan. Entah itu kehilangan pacar, uang,
barang, atau malah kehilangan orang yg kita sayangi karena dipanggil oleh
Tuhan. Kebanyakan kehilangan itu sangat menyakitkan atau bikin sedih. Emang sih
ada kehilangan yg bikin happy, kaya kehilangan jerawat, kehilangan bisul dan
lainnya. Kali ini saya menulis tentang cara menghadapi kehilangan yg
bikin stres, sedih, atau malah suicidal. Mudah2an bisa menjadi kekuatan
dan berkat untuk yg membaca.
Kehilangan
Yang Menyakitkan
Saya
sendiri banyak sekali mengalami kehilangan yg bener2 bikin sedih dan down.
Contoh yg paling keliatan adalah kehilangan kesehatan. Karena ASPS yg menyerang
paru2 saya, saya kehilangan kebebasan bernapas. Kadang sesek, kadang
batuk, kadang batuk keluar darah, dan jadi sangat2 sensitif sama yang
namanya bau. Ada bau masakan, atau parfum , langsung batuk2 dan sesek
napas. Makanya temen yg dateng untuk menjenguk saya wanti2 untuk tidak
memakai parfum atau lotion atau bedak atau apapun yg wangi2. ASPS juga sudah
menghancurkan kedua tulang humerus tangan saya sehingga saya kehilangan
kemampuan untuk mengangkat barang bahkan mengangkat tangan sendiri. Dan
tentu saja ASPS sudah menghancurkan tulang lutut kaki kanan saya yg mengakibatkan
saya harus amputasi untuk bisa berjalan menggunakan kaki palsu (Mudah2an
bulan depan udah bisa ukur kaki palsu).
Saya
juga baru saja kehilangan tante saya bulan Januari silam karena kecelakaan.
Beliau tertabrak motor yang mengakibatkan kedua kakinya patah dan
menghancurkan isi perutnya. Beliau mengalami pendarahan parah dan akhirnya
meninggal dunia di rumah sakit. Memang sih saya jarang ketemu dengan
beliau dan memang saya tidak terlalu dekat dengan beliau. Tapi dulu waktu
saya masih toddler, beliau sering bawa saya jalan2. Waktu kehilangan
beliau saya sedih banget. Tapi akhirnya bisa terima juga karena yakin beliau
pasti bahagia di atas sana. Saya juga sadar, hidup kita bener2 di tangan
yg di atas. Saya berjanji dalam hati di depan coffin beliau kalau saya
tidak akan menyerah untuk berjuang melawan penyakit saya, untuk
meneruskan perjuangan hidup beliau yg betul2 mengutamakan keluarganya. In
memoriam... Seny Medellu.
Hal
seperti ini mungkin juga pernah dialami kamu atau malah mungkin sedang
mengalami.
Stress?
Frustrasi? Sedih? Itu wajar dialami kita semua. Yang membedakan bagaimana kita
menghadapi kehilangan tersebut.
Menghadapi
Kehilangan Yang Menyakitkan
Pertama2,
berserah kepada Tuhan. Percayalah kalau ini adalah rancangan yg indah. Tuhan
tidak pernah memberikan rancangan kecelakaan (Yeremia 29:11).
Berdoalah
pada Nya supaya bisa diberikan kekuatan dan penghiburan. Jangan mengeluh,
tetap bersyukur untuk hal2 lain yang kita punya. Tuhan selalu
mendengarkan doa kita.
Baca
firmanNya, karena dengan membaca firman kita akan mendapatkan kekuatan dan
solusi yg tepat.
Kedua,
percayalah kalau pada akhirnya semua akan membaik malah lebih baik! Banyak
sekali contoh orang yg kehilangan dan membuat stress akhirnya malah lebih
baik. Contohnya kejadian yg dialami kenalan saya Om Wiwih. Dulu, beliau
masih belum ada penghasilan yg baik, beliau mengumpulkan uang susah payah
untuk membeli motor yang rencananya akan dipake untuk usaha. Setelah
akhirnya terkumpul, belilah sebuah motor. Tapi apes, baru pake sebentar
(kira kira 1 mingguan). Motornya hilang dicuri orang. Wah beliau betul2
down dan frustrasi. Motor hilang, dan bingung mau bagaimana membiayai
keluarga. Akhirnya dengan terpaksa beliau bekerja di tetangganya. Disana
ternyata dia belajar banyak hal, dan akhirnya membuat usaha sendiri.
Sekarang beliau sukses luar biasa. Jangankan motor, mobil dan lain2 pun
bisa dibeli.
Saya
pun sering sekali mengalami kehilangan tapi pada akhirnya saya mensyukuri
kehilangan tersebut. Misalnya sekarang. Kanker telah membuat saya
kehilangan banyak hal. Tapi kanker sudah mengajarkan saya untuk
menghargai hidup, kanker mengajarkan saya untuk menghargai kesehatan dan
hidup sehat, stop smoking, stop minum minuman keras dan mengatur
kebiasaan makan. Kanker juga mengajarkan saya selalu bersyukur atas semua hal
kecil yg kita miliki. Dan tentunya, kanker membuat saya kembali ke jalan
yg benar. Tulisan ini pun (yg mudah2an bisa menjadi berkat) ditulis
karena saya menderita kanker. Oya, saya juga baru kehilangan tulisan ini
td. Udah tulis panjang eh ga kesave. Kesel banget rasanya dan terpaksa
ngulang. Tapi pas ngulang ide2 baru malah muncul.
Ketiga,
kita harus bersikap positif. Mengapa harus positif? Karena bersikap positif
akan membuka peluang untuk mendapatkan berkat yg lebih dan juga membantu
melewati fase kehilangan yg menyakitkan. Misalnya ada teman saya yg baru
putus dengan pacarnya. Wah dia sedih banget karena semuanya jadi beda.
Tapi walaupun dia sangat sedih, Dia tidak mengurung diri dan berlarut2
dalam kesedihan. Dia berusaha tersenyum dan menjalani hidupnya dengan
biasa, pergi dengan teman2nya, berkenalan dengan teman2 baru dan akhirnya
mendapatkan pacar baru yg lbh baik. Sekarang dia sudah menikah, punya anak
dan sangat bahagia.
Bayangkan
kalau kita berlarut2 dalam kesedihan. Pertama rasa sedih akan terasa lebih
sakit. Dan kita kehilangan banyak peluang mendapatkan berkat yang lebih
baik.
Penyesalan
SELALU Datang Terlambat
Seringnya
kita tidak mensyukuri apa yang kita punya. Malah lebih sering mengeluh. Dulu
mana pernah saya bersyukur karena bisa jalan. Mana pernah saya bersyukur
saya bisa angkat tangan. Gaya hidup juga seenaknya dan merasa tidak akan
sakit. Tidak pernah bersyukur kalau saya sehat, bisa bekerja, bisa hang out
sama teman2 dan melakukan kegiatan2 lainnya yang sekarang sudah tidak
bisa dilakukan. Sekarang semuanya udah ga bisa, nyesel deh.
Hidup
kita di tangan yang Maha Esa. Kita tidak bisa tau apa yg akan terjadi dengan
kita. Maka itu, kalian yg masih punya keluarga, teman, kesehatan, dan
banyak lagi,bersyukurlah!
Dari
pengalaman tersebut, saya belajar bersyukur atas semua yg saya punya. Walaupun
saya kehilangan banyak hal, saya punya papa yg rajin, mama yg sabar, dan
adik2 yg sangat sayang sama saya. Belum lagi saudara2 dan teman2 yang
banyak memberikan kekuatan kepada saya untuk berjuang, menyemangati,
membantu secara material dan selalu memberikan penghiburan. Saya juga
masih bisa makan enak, tidur nyenyak, ngoprek2 gadget (Android), dan banyak
lagi. Kalau saya bisa bersyukur, kenapa kamu tidak? Maka dari itu saya
ulangi lagi, bersyukurlah!
Conclusion
Jangan
lupa, hidup itu sangatlah indah. Memang kita tidak mungkin luput dari
pencobaan, kehilangan, dan banyak hal lainnya yg menyakitkan dan bikin down.
Kita hanya harus yakin, pada akhirnya, semua akan menjadi lebih baik.
Kalau
kamu lg di rumah, lihat keluargamu dan bersyukurlah kamu memiliki mereka. Peluk mereka dan
katakan betapa berharganya mereka dari apapun. Katakan betapa bersyukurnya kamu
memiliki mereka.
Katakan sekarang karena kita tidak tahu, kapan Tuhan akan memanggil
mereka.
Kalau
kamu sehat, bersyukurlah!
Kalau
kamu hidup berkecukupan walau tidak bergelimpangan, bersyukurlah!
Kalau
kamu masih bisa makan dan menyambung hidup, bersyukurlah!
Banyak sekali hal yg bisa kita syukuri kan?
Akhir
kata saya ingin mengucapkan terima kasih karena sudah membaca tulisan saya yg
jauh dari sempurna ini.
Kalau
kamu merasa tulisan ini bisa juga menjadi berkat buat orang lain, tolong share
tulisan ini (gayot.posterous.com)
supaya saya bisa menjadi berkat buat banyak orang entah itu lewat email,
facebook, twitter, broadcast bbm, dan lainnya. Menjadi berkat buat banyak
orang sangat memacu dan memberikan semangat untuk saya.
Sekali
lagi thanks for reading! God Bless!
0 komentar:
Post a Comment