Wednesday, June 29, 2011

Bogor-Jogja-Solo-Jogja-Purwokerto-Bogor

Ini merupakan rencana awal perjalanan day off saya. Rute yang saya rancang dalam rangka menyambut waktu saya mengambil dayoff. Saya bisa punya 2 hari dayoff karena selama di PLF pernah dua kali ada stock opname di hari minggu. Jadi sekarang saya mau gunakan dua hari yang berharga itu untuk jalan-jalan pulang, refreshing sebelum pindah ke pekerjaan baru.
Rencana akan berangkat di hari Jumat siang naik bus Rosalia Indah, berangkat dari kantor. Karena bus nya akan berangkat jam 13.30 maka harus pulang jam 13.00 dari kantor. Ini bisa didapat dengan masuk pagi jam 6 lalu IMP 2jam sehingga sah bila saya pulang kantor jam 13.00. Dengan Rosalia Indah diperkirakan saya sampai di Jogja pukul 05.00 pagi hari Sabtu. Kedatangan saya di hari Sabtu itu akan pas dengan ada acara perayaan Paskah PMKTP dan KH, jadi saya seharian bisa ikut acara itu. Sudah dapat penjemput dan tempat untuk menumpang juga di kost Andre. Sore harinya saya rencanakan pulang ke Solo dengan kereta Prameks. Dan disana kemungkinan sudah Kakak saya yang juga akan kesana. Di Solo sampai hari Senin Pagi lalu pergi ke Jogja lagi untuk main d Kampus. Sore Harinya saya pulang ke Purwokerto dan akhirnya selasa malam bisa balik ke Bogor.
Rencana yang bagus kan? Mari kita lihat pelaksanaannya.
Pada H-2 berangkat teman saya Dito tiba-tiba bilang mau ikut pulang ke Jogja. Jadilah dia mengusulkan bagaimana kalau naik kereta saja dari Gambir, karena dia tidak yakin bisa pulang jam 13.00 pada hari jumatnya. Dan ternyata cukup susah untuk bisa memesan tiket kereta di Bogor, kita menghubungi beberapa agen dan tidak berhasil. Akhirnya diputuskan untuk minta ijin saja ke manager Dito dan untungnya diperbolehkan jadilah kita berangkat hari Jumat siang. Dengan bangga keluar dari kantor jam 13.00. Dan langsung naik angkot 01 ke pool Rosalia Indah yang paling jaraknya sekitar 1-2 km dari kantor. Tiket saya sudah saya bayar pada hari Kamis, sementara Dito belum karena baru dapat ijin pada hari Kamis malamnya. Tapi kita tetap dapat tempat duduk bersebelahan di bagian tengah. Keadaan bus normal, kita naik kelas Eksekutif, kurangnya ga ada bantal, tapi ternyata selimut di bagikan di perjalanan, kursinya agak keras dan tidak ada sandaran kakinya, tapi secara keseluruhan cukup lega dan nyaman busnya. Dan pelayanan dari orang-orang Rosalia juga sangat menyenangkan. Orang-orangnya  ramah dan OK.
Karena kita berangkat dari Bogor, busnya belum terlalu penuh. Saya dan Dito langsung menebak-nebak, kira-kira jam berapa bus ini akan keluar dari Jakarta. Saya menebak jam 17.00 sudah di tol Cikampek sementara menurut Dito belum. Dan dimulailah perjalanan kami, dari Bogor lalu menuju beberapa pool di daerah sekitar, Bogor, Cibinong, Cibubur sebelum masuk ke daerah-daerah Jakarta sepertinya sih langsung ke daerah Bekasi seingat saya. Dari situ busnya kemudian menuju tol ke luar Jakarta, ternyata tebakan saya masih lumayan tepat, belum sampai jam 17.00 bus sudah di tol Cikampek dan kita langsung menuju Jogja, seharusnya tidak ada pemberhentian lagi selain tempat makan, kemudian paling baru akan berhenti di daerah sekitar Purworejo Kebumen.
Jalan yang dilalui bus Rosalia adalah rute Selatan, lewat Bandung, Garut kemudian masuk ke Majenang, seterusnya ke daerah Wangon, Sumpiuh, Banyumas, Kebumen, Purworejo, Wates dan akhirnya ke Jogja. Bus yang saya naiki normal-normal saja kecepatannya dan sopirnya cukup OK, tidak banyak guncangan dan atraksi-atraksi tidak perlu. Karena jalurnya lewat jalur bus waktu Gathering PLF kemarin saya dengan semangat menunjukkan pada Dito tempat dimana bus kami sempat melayang. Dan ternyata memang agak membuat trauma peristiwa itu, saya jadi agak khawatir setiap melihat bentukan jalan yang seperti tempat bus gathering saya melayang itu. Perjalanannya agak santai, senang juga ada teman naik bus seperti ini, bisa ngobrol dan mengisi waktu. Hiburan di bus ini agak luar biasa juga, awalnya yang diputar adalah CD Nike Ardila dengan suara khas tahun 80-90an. Karena VCDnya agak jelek kemudian diganti, dan VCD penggantinya adalah VCD pengajian. Saya dan Dito sangat geli melihat mbak-mbak penyanyi yang tidak goyang sama sekali padahal lagu yang dinyanyikan lagu yang semangat, dan ternyata setelah itu masuk ke khotbahnya yang ternyata menarik, pengkhotbahnya lucu dan memiliki kekhasan sering menggunakan pantun dan kalimat yang ber-rima, jadi menyenangkan untuk didengarkan, baru tahu kalau di agama Islam ada juga yang begini, ini sangat bagus sebagai sarana penyampaian yang kontemporer menurut saya. Setelah agak malam bus mulai sepi dari suara orang mengobrol dan saya juga mencoba untuk tidur, Dito sudah tidur juga.
Kami sampai di Garut untuk makan sekitar jam 8 lebih, berhenti di Restoran milik Cipaganti dan suasananya Jawa sekali yang diputar lagu campur sari dan makanannya juga sangat Jawa Tengah. Saya sampai terharu saat minum teh hangat manis, rasanya sudah lama sekali tidak menikmati rasa seperti itu di Bogor. Makan dengan puas karena prasmanan dengan setinggan mahasiswa jadi tidak tahu malu, harus kenyang pokoknya. Kami akhirnya berangkat lagi saat hampir jam 9. Dan ini satu lagi keistimewaan Rosalia, ada pergantian sopir, jadi ternyata dalam satu Bus ada dua sopir dan satu kernet dan sopir itu bisa berganti-gantian, jadi merasa sangat manusiawi tuh PO.
Kalau saya perkirakan sebenarnya kita bakal telat sampai Jogjanya, secara jam 9 baru akan berangkat dari Garut. Untung tidak ada acara yang terlalu sensitive waktu besok jadi ya saya tenang-tenang saja. Saya tinggal tidur lagi dan kali ini dengan perut kenyang. Saya terbangun sekitar pukul 23.30 dan setelah melihat-lihat sekitar saya kaget ternyata sudah sampai Majenang dan jam 24.00 sudah sampai ke Wangon. Saya kaget seperti apa si sopir ini mengendarai bus, dan saat bangun itulah saya baru tahu ternyata sopir kedua ini memang lebih ganas. Saat di daerah Lumbir yang banyak belokan mantap pun pak Sopir ini tidak melambatkan busnya sama sekali, dengan PeDe melibas jalan-jalan yang juga agak rusak. Mantap dah saya jadi kembali percaya kalau bus bisa sampai Jogja pada jam 5.

Kami akhirnya benar-benar sampai Jogja bahkan sebeum jam 5. Dito turun di Gamping mungkin sekitar jam 4.30. Kemudian saya turun di Janti sekitar jam 5.20. Disitu saya menunggu jemputan dari Andre, setelah beberapa kali saya sms dan telepon tidak ada reaksi dari Andre sepertinya dia masih tidur. Saya coba alternative ada dua teman yang tinggal agak dekat situ, Eri di belakang Amplas dan Tika di Babarsari. Eri dihubungi lewat BBM juga ga nyaut dan Tika sedang tidak di rumah. Akhirnya saya dengan setia menunggu Andre sambil jual mahal ke Bapak Tukang Ojek. Lihat sekilas di jembatan Janti dan melihat pemandangan Sunrise yang lumayan, sayang kalau tidak diabadikan, jadilah saya keluarkan 350D kesayangan dan ambil-ambil foto dengan cuek. Setelah menunggu cukup lama akhirnya saya menyerah dan memilih naik angkot, sejujurnya saya belum pernah naik angkot itu, angkot prambanan yang bentuknya sudah parah-parah itu lho, tapi untung pak Sopirnya baik, memberitahukan tempat yang memang bisa saya tuju. Di angkot akhirnya si Andre bangun dan membalas sms saya, akhirnya kita janjian dan ketemu di perempatan MM UGM.
Istirahat sebentar di kost Andre lalu mandi dan siap-siap ke kampus untuk berangkat acara Paskah bersama. Sebelumnya sarapan dulu, Andre memilih di nasi kuning Mba Marni, ini dulu langganan untuk usaha dana, ternyata sekarang sudah pindah tempat dekat lapangan Klebengan. Setelah itu kami menuju kampus KH tempat berkumpul dan langsung tambah ceria saya melihat adik-adik angkatan yang lucu-lucu. Terutama juga adik KTB saya, sayang yang hadir cuma Henri. Setelah bersalam-salaman dan ngobrol-ngobrol kita berangkat naik bus kota seperti biasa. Tempat Paskah nya di Kulonprogo di penangkaran Orang Utan. Lumayan juga jaraknya sekitar 40menit mungkin dengan bus kota itu.
Sampai disana tempatnya kurang seperti yang dibayangkan, tempatnya kurang sejuk, padahal saya sudah membayangkan hutan dengan pohon-pohon hijau yang cerah dan sejuk. Mari ke tujuan utama, foto2 kan bukan tujuan utama, ikut acara PMK itu intinya, maaf tapi sejujurnya memang tidak ada religious intention dalam keikutsertaan saya di acara Paskah. Kangen dan senang banget waktu akhirnya mulai acara semacam kebaktiannya, sudah sangat lama tidak menikmati persekutuan seperti ini, tetap sama dan menyenangkan. Setelah itu khotbah, cukup unik karena si Bapak memakai peragaan yang sangat mengena mengenai Salib Kristus yang menyucikan. Mantabss Pak peraganya, saya masih ingat detail sampai sekarang.
Kemudian lanjut ke outbond. Ini yang rame, saya awalnya dipaksa-paksa jadi peserta tapi setelah bilang kalau saya ga bawa banyak baju apalagi celana mereka tidak memaksa lagi. Jadilah saya fotografer, lumayan ketemu beberapa spot dan momen yang OK untuk foto-foto dan tentu saja terutama terhibur dengan kekonyolan khas anak-anak PMK. Sangat menyenangkan dan refresh. Juga dapet banyak sekali kenalan baru dari KH saya sampai lupa nama-namanya (ahahahah).










Pulang agak sore, tapi tidak terlalu sore sekitar jam 4-5 lalu menuju ke kost Andre untuk beristirahat. Saya akhirnya batal untuk pulang ke Solo malam itu karena orang tua saya akhirnya ke Solo juga jadi tujuan Purwokerto bisa dihilangkan dari daftar, saya memilih untuk ngajak main anak-anak yang ada di Papilon. Bukan Diskotiknya pastinya tapi nasi goreng babi kesayangan yang ada di dekatnya. Senangnya bisa mengumpulkan 23 orang anak PMK. Ga nyangka akan sebanyak itu yang bisa datang dan ikut. Menyenangkan biar sekedar makan-makan sederhana sambil ngobrol-ngobrol tentang segala sesuatu dan ketawa-ketawa ga jelas saling menghina seperti biasa. Kita pulang jam 10an sepertinya, dengan ceria. Dan saya lanjut tidur di kost Andre.
Paginya saya berangkat naik Prameks ke Solo, dijemput di stasiun Jebres oleh Bapak saya dan langsung mampir untuk beli babi kuah kesayangan sayangnya ga ketemu dan jadi beli di tempat alternative dah. Tapi gapapa masih mantap kok rasanya. Pulang ke rumah Solo sudah disambut orang-orang. Kakak saya pulang ke Bogor sorenya dan dari pengalaman kemarin saya sarankan naik bus Rosalia Indah yang menurut saya pelayanannya OK. Tapi ternyata terjadi sedikit masalah dan saya sampai harus datang ke poolnya tapi akhirnya kakak saya bisa juga naik busnya (besoknya sampai di bogornya sangat-sangat telat, padahal baru saya puji pelayanannya, ternyata ada jeleknya juga). Di Solo malemnya tentu saja mengincar siomay babi Gober kesayangan saya, tapi lagi-lagi kurang beruntung saya karena Siomaynya tutup jadilah muter-muter dan akhirnya memutuskan beli sate babi dan rica-rica guk2. Tetap mantap hidangan malam itu. Kontras sate babi yang manis dan sangat empuk dipadukan dengan rica-rica guk2 yang super pedas dan panas. Di Solo banyak ngobrol-ngobrol dengan saudara saya dan ortu tentunya. Ada juga serah terima si HP Dopod 818 tercinta yang saya hibahkan ke saudara saya karena sudah tidak saya pakai.
besok siangnya saya ke Jogja karena harus mengirim motor ke Jakarta (saya beli motor dari teman, sudah murah, kredit pula..ha3). Sampai di Jogja agak kesiangan dan disambut hujan. Sebelumnya tanya dulu ke pengiriman motor dekat stasiun Lempuyangan. Ternyata cuma 200rb, jauh di bawah perkiraan saya. Setelah main ke kampus TIP. Saya sebelumnya memutuskan untuk kirim motornya besok sore saja, biar sekalian ada yang ngambil. Di kampus ketemu teman-teman lama di kantin, ketemu juga dengan teman-teman seangkatan yang belum lulu dan sedang berjuang, dan kemudian tentu saja naik ke Lab kesayangan yang sudah membesarkan saya, lab ANSIS. Dan ketemu dengan Pak Marji, penjaga Lab yang sudah memberikan saya banyak kesempatan, terlalu banyak bahkan untuk ngilmu di Lab itu. Senang bisa ngobrol-ngobrol biarpun singkat.
Saya sudah janjian dengan adik-adik saya juga setelah itu mau makan bersama. Di tempat yang sangat OK dan sangat saya rindukan. LS(Lima Serangkai) rumah makan Batak yang menurut saya paling enak di Jogja. Niatnya makan gila-gilaan, tapi ternyata adik-adik saya tidak terlalu nafsu jadi saya urungkan niat untuk gila-gilaan, ngobrol singkat lagi dan update informasi sedikt-sedikit dari mereka. Entah kenapa memang makanan di LS ini kurang istimewa dibanding sebelumnya, seperti ada yang kurang, tapi tetap nikmat sih, secara babi gitu.
Malemnya sudah saya rencanakan juga main sama Eri, tempatnya belum dtentukan tapi akhirnya dipilih Kalimilk. Saya sih ikut saja, yang penting maen bareng dan ternyata ada tambahan tiga anak muda Belina, Tika dan Mona. Mulailah cerita-cerita ga jelas dengan obyek ceng2an utama Belina yang akhirnya takut pulang sendiri dan minta ditemenin karena rumahnya di jalan Kaliurang km atas. Rame dan seru ngobrol bersama mereka. Setelah nganter Belina sampai rumah kita lanjut (Saya, Andre dan Eri) mau foto-foto di tugu Jogja. Sebelumnya maem dulu di Gudeg Mirota Gejayan sambil nunggu Tia datang. Stelah itu berangkat foto-foto ga jelas, dari Tugu lalu pindah ke Kantor Pos dan akhirnya kita menyerah dan berakhir di Raminten. Lumayan bisa leyeh2 di rumah makan suasana Jawa Banget ini, untung buka 24 jam. Kita duduk-duduk disitu sampai agak pagi dan akhirnya pulang ke tempat masing-masing.
Hari terakhir kegiatannya minimalis, rencana awal paginya mau renang bersama, tapi batal karena kolam renangnya dipake. Jadilah wisata kuliner terakhir di Bakmi Pangsit Medan, seperti biasa makan porsi besar 1 dan porsi kecil 1. Setelah itu tinggal siap-siap pulang ke Bogor, ambil oleh-oleh di Mas Anggi, kirim motor dulu sebelumnya, packing, dan berangkat. Kali ini jalan pulang naik Safari Dharma Raya, jadi lewat jalur utara, tiketnya lebih murah dan ternyata interior busnya mirip, fasilitas juga kurang lebih sama. Menarik karena saya sebelumnya saya belum pernah naek bus jalur utara dan ternyata lewat jalur Jatek saya dulu di daerah Ngadirejo, jadi kangen suasana jatek bersama Cici, Tia dan Yudhis. Banyak tidur di jalan pulang karena sadar besok harus masuk kerja. Saya masuk Bogor sekitar pukul 6 pagi, mantep juga busnya, masuk ke kost sekitar am 6.30 lah, istirahat sebentar, ngantor dah..Bye liburan. Sangat menyenangkan refreshingnya. Kapan-kapan lagi ya, terimakasih Tuhan masih diberi kesempatan untuk menikmati segala sesuatunya dan saya masih bisa bersyukur atas segala yang “sederhana” ini.

Categories: , , , , , , , ,

0 komentar:

Copyright © Johannes Dwi Cahyo | Powered by Blogger

Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | BTheme.net      Up ↑