Wednesday, November 16, 2011

Tukang Becak Paling Mulia

Full repost dari kaskus di link ini.


Kisah Bai Fang Li ini saya harap menjadi pelajaran hidup bagi kita semua untuk saling membantu sesama kita yang kesusahan, walaupun hidup serba pas-pasan tetapi tetap membantu orang tanpa pamrih



Tak perlu menggembar-gemborkan sudah berapa banyak kita menyumbang orang karena mungkin belum sepadan dengan apa yang sudah dilakukan oleh Bai Fang Li. Kebanyakan dari kita menyumbang kalau sudah kelebihan uang. Jika hidup pas-pasan keinginan menyumbang hampir tak ada.

Bai Fang Li berbeda. Ia menjalani hidup sebagai tukang becak. Hidupnya sederhana karena memang hanya tukang becak. Namun semangatnya tinggi. Pergi pagi pulang malam mengayuh becak mencari penumpang yang bersedia menggunakan jasanya. Ia tinggal di gubuk sederhana di Tianjin, China.



Ia hampir tak pernah beli makanan karena makanan ia dapatkan dengan cara memulung. Begitupun pakaiannya. Apakah hasil membecaknya tak cukup untuk membeli makanan dan pakaian? Pendapatannya cukup memadai dan sebenarnya bisa membuatnya hidup lebih layak. Namun ia lebih memilih menggunakan uang hasil jerih payahnya untuk menyumbang yayasan yatim piatu yang mengasuh 300-an anak tak mampu.




Tersentuh...
Bai Fang Li mulai tersentuh untuk menyumbang yayasan itu ketika usianya menginjak 74 tahun. Saat itu ia tak sengaja melihat seorang anak usia 6 tahunan yang sedang menawarkan jasa untuk membantu ibu-ibu mengangkat belanjaannya di pasar. Usai mengangkat barang belanjaan, ia mendapat upah dari para ibu yang tertolong jasanya.

Namun yang membuat Bai Fang Li heran, si anak memungut makanan di tempat sampah untuk makannya. Padahal ia bisa membeli makanan layak untuk mengisi perutnya. Ketika ia tanya, ternyata si anak tak mau mengganggu uang hasil jerih payahnya itu untuk membeli makan. Ia gunakan uang itu untuk makan kedua adiknya yang berusia 3 dan 4 tahun di gubuk di mana mereka tinggal. Mereka hidup bertiga sebagai pemulung dan orangtuanya entah di mana.

Bai Fang Li yang berkesempatan mengantar anak itu ke tempat tinggalnya. Setelah itu ia membawa ketiga anak itu ke yayasan yatim piatu di mana di sana ada ratusan anak yang diasuh. Sejak itu Bai Fang Li mengikuti cara si anak, tak menggunakan uang hasil mengayuh becaknya untuk kehidupan sehari-hari melainkan disumbangkan untuk yayasan yatim piatu tersebut.


Tak Menuntut Apapun...
Bai Fang Li memulai menyumbang yayasan itu pada tahun 1986. Ia tak pernah menuntut apa-apa dari yayasan tersebut. Ia tak tahu pula siapa saja anak yang mendapatkan manfaat dari uang sumbangannya. Pada tahun 2001 usianya mencapai 91 tahun. Ia datang ke yayasan itu dengan ringkih. Ia bilang pada pengurus yayasan kalau ia sudah tak sanggup lagi mengayuh becak karena kesehatannya memburuk. Saat itu ia membawa sumbangan terakhir sebanyak 500 yuan atau setara dengan Rp 675.000.



Dengan uang sumbangan terakhir itu, total ia sudah menyumbang 350.000 yuan atau setara dengan Rp 472,5 juta. Anaknya, Bai Jin Feng, baru tahu kalau selama ini ayahnya menyumbang ke yayasan tersebut. Tahun 2005, Bai Fang Li meninggal setelah terserang sakit kanker paru-paru.



Melihat semangatnya untuk menyumbang, Bai Fang Li memang orang yang luar biasa. Ia hidup tanpa pamrih dengan menolong anak-anak yang tak beruntung. Meski hidup dari mengayuh becak (jika diukur jarak mengayuh becaknya sama dengan 18 kali keliling bumi), ia punya kepedulian yang tinggi yang tak terperikan.

Categories: , ,

Friday, November 11, 2011

Segala Sesuatu Indah Pada Waktu-Nya

Mau refleksi pribadi dulu, sebelum besok berangkat retreat, mau disegarkan lebih lagi.
Sama sekali ga kerasa, sudah  sekitar 9 bulan saya bekerja, 4 bulan di Logistik dan 5 bulan di IT. Perubahan pasti ada, banyak perubahan saya yakin. Cara pandang, cara bersikap, cara berpikir, pertimbangan-pertimbangan, cara berkata-kata. Saya memilih untuk menjadi lebih banyak diam, membuang banyak sisi provokatif, mencoba banyak mendengar, lebih sedikit bicara, lebih sedikit mengarahkan, lebih sedikit memimpin, lebih menyingkirkan sikap konfrontatif dan bersikap jauh lebih tertutup.
Malam ini menyenangkan, ada acara lagi di Departemen saya, IT, yang memang sering memiliki berbagai acara aneh bin ajaib. Kali ini acaranya bertajuk "MaMaLia", merupakan akronim dari Malam-malam Liar. Ini merupakan acara kumpul-kumpul dimana bukan cuma anggota departemen IT sekarang yang ikut, melainkan juga semua mantan anggota tim IT diundang untuk hadir, dan begitu berkumpul, sangat terasa suasana keakraban-nya, beberapa teman baru saya kenal disitu, sekedar bersalaman dan mengucapkan nama memang. Dari pandangan sekilas jelas sekali terlihat betapa akrab, kekeluargaanya sistem di Departemen kami ini. Sore harinya sebelum acara Mamalia ini ada perpisahan dengan salah seorang teman yang resign, menyenangkan, menyadari ada teman lagi yang berkata mendapat "amanah" yang lain, yang lebih besar, dan selayaknya keluarga, kami juga menyambutnya dengan gembira, memberikan hadiah sekedarnya dan acara kumpul-kumpul sederhana sekedar berbagi cerita.
Menyenangkan, ini keluarga baru di pekerjaan saya. Ok, saya memang sangat pendiam disini, sangat jarang ngobrol dengan orang-orang, tapi saya sudah suka dengan keadaan itu. Formasi keluarga yang aneh, tidak terbayangkan kalau tim IT sebuah perusahaan swasta ternama di Indonesia terdiri dari orang-orang unik luar biasa seperti ini, benar-benar perpaduan yang unik tapi luar biasa, seperti tag line di grup BB "iGeeks Tribe Geeks& Fun...The Best Team Ever...". 
Itu bagian menyenangkannya, bagian menyedihkannya adalah ketika saya sadar, ini kan pekerjaan dan lagi saat ini bahkan saya masih pegawai kontrak, untuk 6 bulan, artinya 1 bulan lagi, dan setelah itu masih perlu diputuskan, apakah akan lanjut kontrak, langsung ditetapkan atau selesai kontrak. Saya belum tahu bagaimana keadaan saya sebulan lagi.
Cuma sesaat kok sedihnya, sesaat kemudian saya sudah diajak Tuhan bertualang ke alam pikiran masa lalu saya. Saya diajak melihat keadaan-keadaan saya sebelumnya. Sebelum di IT saya ada di bagian Logistik, posisi saya di Ciawi, disana juga memiliki teman-teman yang menyenangkan, bahkan bisa bersama salah seorang teman dekat saya, tapi akhirnya saya pindah juga, apakah saya terpuruk dalam kesedihan setelah itu?Tidak, ditempat baru saya saya menemukan keluarga iGeeks Tribe ini dan masih memiliki hubungan baik dengan teman-teman di Ciawi. Kemudian sebelumnya, masa-masa pencarian kerja dan akhir kuliah, saya bersama teman-teman akrab penelitian, sangat dekat, sangat banyak waktu yang kami habiskan bersama, sangat menyenangkan, tapi toh akhirnya kami berpisah juga, karena berbeda kota tempat bekerja, apakah saya terpuruk dalam kesedihan? Tidak, dengan segera saya mendapat keluarga di Ciawi dan masih bisa main bersama, bahkan saat Lebaran kemarin mereka berkunjung ke Jakarta juga. Sebelumnya lagi, saya banyak menghabiskan waktu di lingkungan PMK (Persekutuan Mahasiswa Kristen) saat kuliah, mereka keluarga besar yang menyenangkan, selalu mengisi hidup saya, pada akhirnya juga saya harus berpisah dengan mereka, mulai di akhir kuliah yang kurang bisa menyesuaikan waktu dengan kegiatan mereka dan akhirnya saat wisuda. Apakah saya sedih dan terpuruk? Tidak, saya tetap menjadi bagian dari mereka, meskipun dengan intensitas pertemuan & persekutuan yang minimalis, tapi saya masih jadi keluarga, bahkan besok akan hadir di Retreat di Tawangmangu. Kemudian mundur lagi saat SMA, punya teman-teman akrab juga, waktu itu banyak aktif di kegiatan PMR, saat akhirnya terpisah karena tempat kuliah yang berbeda, apakah saya terpuruk? Tidak, ada teman-teman baru dan saya tetap akrab dengan teman-teman lama, intensitas ketemu sangat minimal, ngobrol hampir tidak pernah, tapi kami tetap akrab, terkadang cuma bertemu di FB, sms, BBM dan lain-lain, tapi kami tetap akrab dan saya diberi kesempatan untuk bertemu teman baru lagi di kuliah.
Apa yang bisa saya pelajari dari ini? Manusia memang cerdas, jadi dia sering khawatir saat memperhitungkan masa depannya, takut dengan berbagai macam hal yang bahkan belum terjadi. Kalau diliat dari flashback singkat saya itu, selalu ada perpisahan dan hal baru, dan yang dapat dipastikan adalah adanya keluarga baru dari setiap perpisahan itu. Tuhan bekerja dengan cara-Nya, pada waktu-Nya. Pada tiap keadaan yang kalau dilihat saat itu sebagai kesusahan, sesuatu yang ga enak, berat, tidak menyenangkan merupakan tanda dari Tuhan bahwa saya perlu level baru lagi dalam hidup saya, saya sudah siap untuk maju ke level selanjutnya, saya sudah siap untuk maju setapak lagi dalam lintasan lari saya. Saya makin yakin kalau saya tidak pernah lepas dari perlindungan, penyertaan Allah setiap waktunya, setiap saat, setiap detik kehidupan saya ada di dalam koridor rancangan-Nya yang merupakan rancangan damai sejahtera. Mau menikmati waktu saya yang berharga bersama keluarga-keluarga saya, saya tidak tahu sampai kapan bisa bersama, tapi sewaktu sudah waktunya berpisah, saya yakin itu memang saat yang terbaik, tidak mau menggunakan waktu untuk khawatir, kekhawatiran saya bahkan tidak merubah apapun, hanya menghabiskan waktu saja. Kalau Tuhan sudah melakukanNya seumur hidup saya, adakah lagi alasan bagi saya untuk tidak percaya bahwa segala sesuatu indah pada waktu-Nya?

Categories: , , , , ,

Thursday, November 10, 2011

Penusukan

Kalau sampai ke kantor, hal yang saya lakukan hampir selalu sama. Begitu sampai di meja, sebelum duduk saya menyalakan komputer, kemudian saat sudah siap digunakan saya langsung membuka program email (saya memakai Thunderbird sekarang) dan browser (sekarang saya memakai Chrome sebagai browser default). Email tentu saja untuk mengecek apakah ada kiriman (sekarang sepi email saya, ga kayak dulu di logistik) dan browser untuk membuka beberapa website wajib sebagai bacaan pagi.
Web pertama adalah blog saya, untuk mengecek apakah ada komen baru, bagaimana traffic semalam dan sebagainya. Kemudian saya juga membuka LifeHacker, untuk mengetahui kabar-kabar baru dan unik dalam berbagai bidang, karena sambungannya banyak ke Gizmodo, Jalopnik, Kotaku, Jezebel, Gawker dan banyak situs lain yang ditampilkan dalam LifeHacker. Web wajib selanjutnya adalah Kaskus, langkah awal tentu saja mengecek segala Hot Thread yang menarik dan Hot News, setelah itu mungkin disambung ke The Lounge sebentar. Web wajib terakhir adalah Detik, saya memilih detik untuk mengetahui berita update tentang Indonesia, soalnya dari pengalaman ini yang paling cepat update.
Dan pagi ini saya kaget saat membaca Detik, ada dua berita yang sangat menarik perhatian saya (selain tentang All New Avanza yang murah dan mobil concept Suzuki yang OK), yaitu berita tentang beragam penusukan di Indonesia dan Hatta Rajasa yang menerima penghargaan dari Asia Society.
Ternyata, mau tampak sejelek apapun pemerintahan SBY, ada prestasinya juga. Terbukti dari salah satu penghargaan ini, paling tidak di mata Internasional Indonesia dipandang memiliki perkembangan dan perbaikan yang cukup baik. Standing Applause untuk bung Hatta Rajasa. :thumbs_up :thumbs:up

Kemudian berita kedua yang sangat menarik perhatian saya adalah rangkaian berita penusukan di Jakarta, awalnya saya sekedar membaca tentang penusukan pelajar di Tebet, kemudian ternyata link berita relevan di bagian bawah banyak menyediakan berita-berita penusukan yang lain. Ada penusukan di klub Shy Rooftop, pelaku penusukan yang kabur dengan mobil Xenia, dan montir yang tewas karena ditusuk rekannya sendiri.
Membaca rangkaian berita itu seakan membayangkan betapa tidak amannya di Jakarta, pelajar menunggu bus di halte, ditusuk, orang ke klub malam dan bersenggolan dengan orang lain, ditusuk, orang berkunjung ke Cafe, berkelahi, ditusuk dan bahkan oleh rekan kerja sendiri, ditusuk juga.
Semudah itukah kekerasan atau bahkan di kasus-kasus ini pembunuhan dilakukan? semudah itukah membawa senjata tajam kemana-kemana dan menggunakannya dengan enteng untuk membunuh orang?
Kaget, dan membuat saya merenung, pantas Ibu saya sering menelpon dan khawatir, isi berita seperti ini semua dan kenyataan memang seperti ini. Bersyukur saya masih aman dan tidak kurang suatu apa sampai sekarang, semoga Jakarta dan Indonesia lebih aman, agar bisa hidup dan beraktivitas lebih tenang. :)

Categories: , , , , , ,

Ubuntu Online Tour

Kemarin-kemarin dapat info dari salah seorang teman saya, @shape_tea mengenai Ubuntu online tour. Sebenarnya biasa, web desktop lain juga sudah banyak, saya pertama kali mencoba web destop juga sekitar tahun 2005 atau 2006, setelah itu juga dengan mudah dapat membangun web desktop dengan framework javascript Extended JS. Yang istimewa adalah, web desktop dari Ubuntu Online Tour ini benar-benar menyerupai interface dari Desktop Ubuntu sendiri, saya yang sudah bertahun-tahun menggunakan Ubuntu dan juga sudah mencoba interface Unity sejak Ubuntu 11.04 yang lalu benar-benar kagum dengan tampilan Ubuntu Tour ini. Saya bisa bilang benar-benar-benar-benar mirip dan memiliki fungsionalitas sangat baik.
Cobalah di url ini.
Saat loading anda akan disambut dengan tampilan loading khas Ubuntu sejak 11.04, bila sudah selesai anda akan mendapat layar seperti pop-up Ubuntu asli yang menawarkan guided tour atau tour sendiri. Bila anda memilih Guided Tour maka akan dibawa ke tampilan slide pop-up. Anda akan ditunjukkan beberapa fasilitas yang ada di Ubuntu, beberapa bisa di-klik, dan beberapa akan menunjukkan pop-up yang mengingatkan bahwa ini cuma tour dan untuk mencoba keseluruhan fasilitas harus mendownloadnya. Mudah, ringkas, jelas dan sangat menjual bagi orang yang tidak tahu sama sekali tentang Ubuntu.
Bila anda memilih untuk tour sendiri anda dapat mencoba-coba semua menu di tampilan itu, cobalah tampilan fullscreen dengan browser anda (pencet f11), sekilas hampir tidak ada bedanya dengan desktop Ubuntu asli, hampir setiap menu bisa di klik, cobalah browsernya, sangat-sangat mirip, cobalah meminimize window, seperti di Unity, akan terminimize ke toolbar, bahkan tampilan search dari Dash akan benar-benar menampakkan hasil seperti di Desktop.
Good job buat Ubuntu, dengan tampilan baru yang memang sangat modern dan bagus, bahkan teman-teman saya yang tidak tahu sebelumnya langsung tertarik dengan kemudahan dan keindahan interfacenya. Tour yang yang sangat bagus dan memang perkembangan OS yang bagus dari Ubuntu. :)




Categories: , , , ,

Menikah Beda Agama

Kemarin sempat melihat salah satu HotThread di Kaskus, dari forum baru yaitu forum Melek Hukum. Sangat menarik, untuk memandang permasalahan ini sepenuhnya dari sisi hukum dan bagaimana, sampai batas apa saja aturan yang bisa dijaga, dibatasi oleh hukum Indonesia.
Artikel lengkapnya bisa dibaca disini.

Saya coba simpulkan sedikit disini ya, untuk lebih lengkapnya bisa dibaca di link-link tersebut. Mudah dibaca dan memang ditujukan untuk menyederhanakan masalah hukum bagi orang awam.
Yang dapat saya simpulkan sebenarnya dari sisi hukum ada celah bagi warga negara Indonesia untuk menikah dengan pasangan yang beda agama, tetapi celah itu justru ditutup dengan sempurna dengan peraturan agama, dari setiap agama di Indonesia, kesemuanya tidak memperbolehkan pernikahan dengan orang di luar agamanya.
Yang saya tahu pasti tentu saja agama Kristen dan Katolik, memang secara jelas Alkitab tidak memperbolehkan pernikahan dengan orang dengan kepercayaan yang berbeda, karena dianggap tidak mungkin kalau suatu keluarga bisa dibentuk dari dasar prinsip yang berbeda. Disebutkan "terang tidak bisa bersatu dengan gelap", "janganlah menjadi pasangan yang tidak seimbang". Sementara itu disebutkan di artikel itu juga bahwa di Agama Islam wanita tidak diperbolehkan untuk menikah dengan yang beragama lain, sementara untuk laki-laki masih boleh.
Kemudian ada empat cara yang bisa ditempuh untuk dapat tetap melangsungkan pernikahan beda agama :

  1. Penetapan Pengadilan, pernikahan yang disahkan dengan keputusan pengadilan
  2. Perkawinan menurut masing-masing agama, jadi misalnya siang hari menikah dengan agama si Pria, malamnya dengan agama si Wanita, tetapi akan menimbulkan pertanyaan, manakah yang sah dan masih perlu dikaji lebih lanjut
  3. Penundukan diri terhadap salah satu agama, contoh L Deddy Corbuzier dan Kalina tahun 2005
  4. Menikah di luar negeri
Permasalahan yang mungkin timbul dari pernikahan beda agama :

  1. Keabsahan pernikahan, secara agama tetap akan dipandang tidak sah bila mengamini seluruh hukum agamanya
  2. Pencatatan perkawinan, seperti kita tahu ada perbedaan pencatatan untuk agama Islam, apakah nanti di KUA atau kantor catatan sipil?
  3. Status anak, kalau akhirnya ditolak, status si anak jadi tidak jelas dan hanya memiliki ikatan perdata dengan si Ibu atau keluarga Ibunya.
  4. Untuk pernikahan di luar negeri, bagaimanapun saat orang itu kembali ke Indonesia harus mencatatkan pernikahannya.
Secara ringkas itulah yang bisa dibahas mengenai pernikahan beda agama secara hukum di Indonesia. Kalau pendapat saya secara pribadi sih seharusnya memang sudah benar negara menyerahkan itu kepada hukum agama masing-masing, karena bila benar-benar mau menjangkau seluruh aturan agama dalam hukum pasti tidak bisa.

Categories: , , , , ,

Tuesday, November 8, 2011

Nulis Blog Buat Apa?

Jadi ingin me-recall, sebenarnya apa yang saya mau dari nulis Blog?
Saya memulai kesenangan blogging dari sekitar tahun 2006 akhir kalau tidak salah, langsugn memilih platform Blogspot dan setia sampai sekarang, meskipun dalam perjalanan sempat kecewa karena blog pertama saya yang hilang tak berbekas dan sempat pindah sesaat ke platform Wordpress serta mencoba-coba beberapa platform lainnya.
Coba saya ingat-ingat, dulu saya sangat semangat nge-blog karena ingin mendapatkan pasif income dari iklan Adsense, jadi bahkan saya memiliki beberapa blog (sempat) dan mengkhususkan satu sebagai Blog utama dan lainnya jadi Blog yang isinya benar-benar copy paste semua artikel, berharap dapat traffic dari situ. Saya ingat, adanya capek kalau nurutin cara itu dan FYI, sampai sekarang saya belum pernah payout dari Google Adsense :).
Kemudian suatu waktu saya gabungkan semua blog saya jadi satu, saya menulis tentang banyak hal yang saya sukai, sudah lumayan tidak berorientasi pada iklan Adsense, sering juga mengoprek dengan menambahkan berbagai fasilitas, modif theme dan lain-lain. Di masa ini saya menarik minat banyak teman saya buat nge-blog, tapi sepertinya dari generasi itu tidak ada yang masih aktif blognya sampai sekarang.
Dan malapetaka pun terjadi di suatu waktu, blog saya, yang waktu itu sudah cukup terkenal, backlink lumayan, SEO lumayan, PageRank 3, hits sudah sangat-sangat banyak, tiba-tiba dihapus Google, sedih + stress waktu itu, secara artikel saya yang sudah hampir 200 buah hilang sekitar setengah (setengahnya terbackup di email). Saya berusaha menghubungi tim Google, tapi tidak pernah mendapatkan tanggapan, bahkan akun Google saya setelah itu diblokir dari situs Blogspot. Saya rasa mungkin waktu itu memang menyalah TOS dari Google dan Blogspot, saya memasang beberapa iklan (Adsense, TextLink, AdCamp, dll) dan beberapa isi mengandung unsur hacking yang bisa merugikan.
Saya pasrah setelah itu, sempet vakum dari ngeblog dan akhirnya bangkit lagi. Belajar lagi menulis dari awal, coba-coba pindah platform, bahkan hosting sendiri (gratisan :p). Tapi tidak pernah puas dan akhirnya kembali lagi ke Blogspot. Dan saya langsung memisahkan blog saya pertema, waktu itu seingat saya membuat blog utama ( blog ini ), blog khusus untuk kegiatan jalan-jalan dan kuliner saya, blog khusus belajar pemrograman sewaktu itu CodeIgniter dan C++, dan juga untuk mencatat Saat Teduh saya.
Sekarang saya kembali ke blog tunggal, repot ngurusnya, satu blog saja belum pasti seminggu sekali ada posting baru. Saya gabungkan lagi blog-blog itu ke dalam blog utama ini, sampai sekarang.
Masih berharap dapat penghasilan tambahan dari Blogging, tapi saya sudah malas untuk melakukan berbagai cara SEO, tukar link dan lain-lain. Sekarang berasa jauh lebih susah dan lebih mengutamakan untuk mengisi konten (padahal juga update konten 1 minggu 1 kali :p). Dan hasilnya nyata, saya tidak bergerak dari PageRank 0 selama bertahun-tahun, backlink hampir tidak ada.
Susah sekali untuk membuat blog ini jadi terkenal, paling tidak seperti yang dulu saya pikir, saya lalu berusaha menggiatkan konten, terutama yang berbahasa Inggris, dan kebetulan karena saya sedangconcern di dunia pemrograman Android kemudian saya membuat banyak tutorial Android dan tentunya berbahasa Inggris, tujuan saya agar dapat menjangkau lebih banyak user. Dan memang akhirnya merangkak cukup lumayan, sekarang masih dengan PageRank 0, tetapi komen sudah bertambah, page view lumayan meningkat dan cukup baik dalam berbagai keyword.
Yang mengagetkan biarpun sebenarnya bisa diduga, bukan konten Android yang mendiring pertumbuhan blog saya, ini statistiknya:


Untuk bulanan memang ternyata kata-kata free, ebook, sangat menarik minat banyak orang, dan juga karena saya sempat men-share link ini di Forum Diskusi Kaskus. Untuk All-time tetap paling banyak dikunjungi adalah Cerita Baru Kancil dan Kura-kura. Bersyukur karena artikel sederhana hasil copy-paste ini bisa menjangkau banyak orang.
Jadi, sekarang apa tujuan anda menuis blog?
Saya mau sharing tentang apa saja, saya mau berbagi pengalaman saya, saya mau berbagi visi saya, saya mau berbagi pemikiran saya. Dengan melihat statistik itu juga jelas, mau bagaimanapun audience saya dari Indonesia, jadi akan semakin memperbanyak konten berbahasa Indonesia, untuk memudahkan para audience saya dan blog saya semakin berguna.

Happy blogging :)

Categories: , , , ,

Sunday, November 6, 2011

UnPlug

From GMO blog, this link.

Recently one of our staff members stumbled across an article posted a year ago by Fast Company.  This article noted that people were becoming increasingly more and more connected. Not even beds or the bathrooms were out of reach of technology and connection.  The danger of this, they noted, was there were less “creative pauses” which are necessary.

“In these moments, you are completely isolated, and your mind is able to wander and churn big questions without interruption.”

As Christians, we should know that “time away” is even more important for us to tune into what God is saying. 1 Kings 19:9-18 describes God coming to Elijah in a “gentle whisper.”  Elijah had to get away and wait to hear the voice of the Lord.

How do you unplug? What do you do to get away? How intentional are you?

As the author of the Fast Company article pointed out, technology has even followed us into places like the bathroom, nothing is “sacred.”  We have to be intentional!

We must remember that Elijah didn’t stay in the cave, but that cave time was vital to what he did next. In the same way I am not saying “delete your twitter account, and deactivate your facebook forever!” I am asking, what do you stand to lose by NOT keeping some sacred spaces where you can meet with God totally unplugged?

Categories: , ,

Tuesday, November 1, 2011

Android 4.0 Ice Cream Sandwich

Wow!! Itu kata yang langsung keluar saat saya membaca berita launching Samsung Galaxy Nexus. Bukan HPnya, tapi OSnya. Galaxy Nexus sudah menggunakan OS Android 4.0 Ice Cream Sandwich, juga saat itu sekalian menjadi perkenalan resmi pertama dengan OS Android terbaru ini. Langsung mencari beberapa ulasan mengenai OS ini di berbagai situs dan semakin Wow!!
Sangat menjanjikan kalau saya bilang, mau sebagai OS handset maupun tablet. Perkembangan yang dilakukan para developer sangat baik dan tentu saja sangat menyesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Banyak sekali sisi yang dibenahi dan sampai saat ini semua masih terlihat bagus, membuat Iphone 4S dengan SIRI (yang biarpun juga sangat menarik) jadi terlihat biasa saja, dan saya yakin akan segera dibuat software yang bahkan mungkin opensource yang bisa melampaui kemampuan SIRI (kalau kemampuan Iphone 4S atau iOS5 secara head to head menurut saya kalah dari Android).
Mau menggabungkan beberapa review dari beberapa situs terkemuka. Saya membaca dari situs kesayangan saya tentu saja LifeHacker, TechDigest. TechCrunch, TechRadar, AndroidTapp dan tentu saja situs resmi Android.

Paling enak sepertinya mengikuti panduan video resmi dari Android ya, dengan slogan
Simple, Beautiful, Beyond Smart

Mari kita list bersama apa saja hal baru yang ada di OS ini :
  • "Roboto," font baru Android
  • Live wallpapers yang semakin live
  • Desain lock-screen yang baru, dan disertai Face-Unlock, unlock layar dengan Facial Recognition
  • Bentuk tab Apps/widgets drawer sama seperti Honeycomb
  • Widget Homescreen bisa di resize
  • Lebih mudah membuat folder
  • Voice Control, voice input yang lebih baik
  • Tampilan multitasking seperti Honeycomb
  • Ada Favorite's Tray di bagian bawah Homescreen
  • Screen Capture didukung secara native (Power + Volume Down)
  • Notifikasi yang lebih baik , mengikuti cara di CyanogenMod, lebih custom
  • Perbaikan Minor pada keyboard dan spell check, juga perbaikan Dictionary beserta pengenalan heuristik untuk penanganan pengetikan yang lebih baik
  • Cut/copy/paste seperti Honeycomb tapi jg disertai animasi drag n drop
  • Browser yang lebih baik, peningkatan speed, bisa sampai 16 tab, beberapa feature seperti request desktop site, sync to chrome dan dukungan offline reading
  • Tampilan Aplikasi Gmail yang baru
  • Calendar yang baru dengan pinch-to-zoom, dan ada dukungan API akhirnya untuk menulis di Calendar
  • Mengupdate semua aplikasi Google : YouTube, Maps, Google+, Google Music
  • Ada mobile data usage di system control, memudahkan tracking dan bahkan memberi limit
  • Aplikasi camera yang super, dengan slider zoom, facial detection, zero shutter lag, panorama, 1080p video, continuous focus, zoom saat recording, Time Lapse dan tambahan banyak filter
  • Penambahan fasilitas pengeditan foto
  • Tile-based People App untuk contact
  • Virtual Button
  • Content sharing dengan Android-Beam (NFC)
  • Terasa mantap? berikut beberapa screenshot yang bisa saya dapat :
Android 4.0 ice cream sandwich
Android 4.0 ice cream sandwichandroid-4-ice-cream-sandwich-nfc-beamandroid-4-ice-cream-sandwich-screenshotandroid-4-ice-cream-sandwich-virtual-buttons
Android 4.0 ice cream sandwich
Android 4.0 ice cream sandwich
Android 4.0
Android 4.0 ice cream sandwich
Android 4.0 ice cream sandwich

Categories: , , , ,

Cara Seorang Bapak Membahagiakan Anaknya


Karena hujan yg tidak kunjung berhenti, akhirnya saya memutuskan menerobos hujan, karena hari sudah malam...

Dan sampai di Cikini, perut udah ga bisa diajak kompromi, akhirnya saya memutuskan mampir di warung nasi tenda dipinggir jalan..

lagi asik asiknya menikmati pecel lele, masuklah seorang bapak, dg istri & 2 anaknya..
Yg menarik adalah kendaraan mereka adalah gerobak dorong..
Lalu bapak ini memesan 2 piring nasi & ayam goreng utk istri & anaknya.

Pertamanya sih ga ada yg menarik, tetapi ketika saya selesai makan, ada yg menarik hati saya..Ternyata, yg menikmati makanan itu hanya istri dan anaknya. Sedangkan sang bapak hanya melihat istri & anaknya menikmati makanan ini.

Sesekali saya melihat anak ini tertawa senang sekali,& sangat menikmati ayam goreng yg dipesan oleh bapaknya..
Saya perhatikan, wajah sang bapak, walau tampak kelelahan terlihat senyum bahagia di wajahnya..

Lalu saya mendengar dia berkata..
" makan yg puas Nak, toh..hari ini tanggal kelahiranmu.."
Saya terharu mendengarnya..Langsung terenyuh hati ini.
seorang bapak, dgn keterbatasannya, sebagai (mungkin) pemulung.. memberi ayam goreng warung tenda dipinggir jalan , untuk hadiah anaknya..
Hampir mau menangis rasanya saya diwarung itu..

Segera sebelum air mata ini tumpah, saya berdiri,& membayar makanan saya,& juga dengan pelan pelan saya bilang sama penjaga warung...
"mas, tagihan bapak itu, saya yg bayar..dan tolong tambahin ayam goreng dan tahu tempe" Lalu lekas lekas saya pergi.


kisah ini kutulis, untuk bahan perenungan.. Bahwa Tuhan sudah memberikan yg terbaik untuk saya saat ini..., kita biasa makan di S*shi-Tei, Kent*cky, Mc D*nald, H*ka H*ka Bent*, Pizza H*t dsb...
Tetapi bagi org disekitar kita, pecel lele dipinggir jalan, adalah makanan mewah buat dia....

Sungguh tak pantas bagi saya untuk mengeluh ...
Rasa syukur akan mengantarkan rasa bahagia ..."

source : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=8821929

Categories: ,

Thursday, October 20, 2011

Firman itu Tidak Efektif

Bacaan : Markus 4:1-20.

Maaf kalau agak konfrontatif judulnya. Tapi ini yang terlintas di pikiran saya, saat saya merenungkan satu perikop dari Markus ini. Perumpamaan yang sangat terkenal pastinya, anak sekolah minggu juga pasti tau (saya ga pernah ikut sekolah minggu lho ..).
Perumpamaan tentang seorang penabur judul perikop ini. Mengenai seseorang yang menaburkan benih dan jatuh di 4 jenis tempat. Pinggir jalan, tanah yg berbatu, diantara semak duri dan tanah yang subur. Artinya juga sudah sangat kita kenal bersama. Benih itu adalah Firman dan untuk lebih OKnya, mari kita gunakan penjelasan asli dari Tuhan Yesus :

Orang-orang yang di pinggir jalan, tempat firman itu ditaburkan, ialah mereka yang mendengar firman, lalu datanglah Iblis dan mengambil firman yang baru ditaburkan di dalam mereka.
Demikian juga yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu, ialah orang-orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira,tetapi mereka tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila kemudian datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, mereka segera murtad.
Dan yang lain ialah yang ditaburkan di tengah semak duri, itulah yang mendengar firman itu,lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan dan keinginan-keinginan akan hal yang lain masuklah menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah
Dan akhirnya yang ditaburkan di tanah yang baik, ialah orang yang mendengar dan menyambut firman itu lalu berbuah, ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, dan ada yang seratus kali lipat."

Disinilah saya berpikir bahwa Firman itu tidak efektif. Untuk apa benih itu ditaburkan di lahan yang dilihat sekilas saja sudah pasti kecil kemungkinan tumbuhnya? (saya memakai sudut pandang perbandingan langsung dan menyeluruh). Si Penabur itu jelas-jelas menyia-nyiakan benihnya dengan menabur "sembarangan", disebar saja tanpa melihat "tujuan"-nya. Kalau dilihat dari sisi efektifitas dan efisiensi tentu laporannya akan gagal total, bahkan di tanah yang subur pun, benih itu tidak memiliki hasil/buah yang "seragam", hasilnya berbeda-beda, benih yang sama di tanah yang sama suburnya, tapi hasilnya berbeda. Coba dihitung rasio input outputnya, pasti parah, kalau sebarannya merata berarti "yield"-nya hanya 25% dari input, atau dengan kata lain 75% input terbuang sia-sia. 
Apakah anda mencapai kesimpulan yang sama dengan saya?
Mari kita uji lagi kebenaran dari kesimpulan saya itu. Kita lihat dari beberapa kata yang saya cetak tebal.
  1. Sembarangan : apakah benar penabur itu sembarangan menaburkan benih? Bila diartikan sebagai Firman Tuhan tentu saja jawabannya tidak, Firman Tuhan tidak pernah sembarangan, sia-sia, apalagi gagal. Lihat Yesaya 55:10-11.
  2. Tujuan : agak dekat dengan sembarangan dan sebagian tentunya sudah terjawab di ayat Yesaya itu. Tujuan disini mungkin membuat kita berpikir, harusnya selektif, membedakan jenis benihnya kah, atau beda cara penanganannya kah atau bahkan memodifikasi benih itu, mungkin itu baik, tapi harus hati-hati, yang jelas cuma ada satu benih, satu jenis benih yang ditabur oleh si Penabur, dan kalau ada yang berbeda, apakah itu masih Firman Tuhan? lihat Matius 5:17-20.
  3. Seragam : apakah buah yang dihasilkan dari tiap Firman Tuhan selalu seragam? Kalau dilihat dari perumpamaan - perumpamaan lain tentu saja jawabannya tidak. Lihat Perumpamaan tentang Talenta Matius 25:14-30.
  4. Panen : juga tentang buah yang dihasilkan, apakah selalu berpatokan pada Yield, banyak tidaknya?Apakah tidak melihat kualitasnya? Dari beberapa Firman, tidak disebut kualitas riil, hanya disebut jenis panen, kalau buahnya sesuai, ya akan dipanen. Lihat perumpamaan Lalang diantara Gandum, Kebun Anggur.
Kesimpulan tadi rasanya jadi kacau dan rancu ya? Memang. Dan kalau sampai anda berpikir tentang keefektifan juga terlalu jauh dan menyalahkan si Penabur, bahkan menyalahkan perumpamaan ini, anda sudah melangkah terlalu jauh dari konteks. Ingat, perumpamaan selalu kontekstual, perumpamaan selalu memiliki batasan, dan itu jadi mempersempit area interpretasi yang sesuai dengan si Penyampai perumpamaan tersebut. Konteks disini jelas membandingkan perbedaan sikap hati tentang penerimaan Firman Tuhan, tidak ada presentase sebaran, jumlah yield, kesembronoan dalam penaburan, tidak, semua itu tidak ada.
Tuhan ingin bilang bahwa sekali lagi Ia tidak pernah memaksa, semua buah kita, tergantung dari respon hati kita terhadap Firman-Nya. Apakah kita mau menerimanya, merenungkan dan kemudian melakukannya sehingga akhirnya berbuah berkali-kali lipat seperti tanah yang subur? Atau pilihan yang lain yang membiarkan Iblis merebutnya, penindasan mengalahkannya atau kecemasan dan kekhawatiran dunia menutupinya?

Categories: , , , ,

Sunday, October 16, 2011

Tidak Berjodoh dengan Jogja

Dua minggu yang lalu saya merencanakan untuk pulang ke Jogja, disebutnya tetep pulang ya padahal saya tidak ada rumah di Jogja, cuma numpang-numpang saja selama disana. Dan rencana ini juga merupakan bagian dari rencana istimewa untuk urutan touring ke berbagai kota lainnya. Jadi dalam rencana saya di minggu itu ke Jogja dan Solo, kemudian hari Jumat dan Sabtu minggu depannya saya pergi ke Bandung untuk gathering departemen, hari sabtu san minggunya kemudian saya akan pergi ke Purwokerto untuk menghadiri pernikahan teman SMA saya. Dan lanjut di minggu depannya saya rencanakan pergi ke Semarang untuk wisata kuliner dan akhirnya ditutup dengan pergi ke pulau Tidung bersama teman-teman Jakarta.
Seperti biasa memang rencana yang mantap, tapi seperti juga jalannya tidak semulus yang direncanakan, bahkan bisa dibilang sama sekali tidak mulus. Kita mulai dengan rencana ke Jogja ya.
Saya sudah merasa menyiapkan segala sesuatunya dengan baik, beli tiket, persiapan barang apa saja yang dibawa, pemilihan rute selama di Jogja dan Solo, sudah berkoordinasi dengan teman-teman di Jogja juga, dan saya tetap nyaman dan merasa santai sampai di hari jumat saya seharusnya berangkat. Di kantor sekitar jam 4 sore tiba-tiba saya gelisah, merasa ada yang aneh dan tidak beres, saya bingung, jangan-jangan karena pengaruh lagu-lagu #galau yang diputar di kantor (TGIF sore itu berjudul SorGa --> Sore Galau). Saya masih gelisah sampai akhirnya pulang dan dengan bangganya masih menolak ajakan teman kantor untuk main ke Festival Korea dengan alasan mau ke Jogja. Sampai di kost saya sudah siap-siap, beli minum untuk di perjalanan, snack juga, packing barang-barang di tas slempang saya, sms teman-teman di Jogja dan akhirnya saya tahu apa yang membuat saya gelisah dari jam 4 tadi. Saat saya memeriksa tiket saya sekitar jam setengah 7, saya langsung kaget begitu melihat tanggal tiketnya, ternyata tanggalnya untuk hari kamis kemarin, saya salah beli tiket, mungkin salah tulis tanggal atau ada kesalahan di pengetikan mbaknya di reservasi tiket. Langsung lemes juga, karena tahu hari jumat sampai Minggu pasti tiket ramai dan sudah habis. Saya segera berangkat ke stasiun, masih menyimpan harapan siapa tahu bisa dapat tiket. Sampai di stasiun langsung nyata kalau tiket hari itu sudah habis, saya pindah halauan ke Customer Service, berharap siapa tahu bisa dapat keringanan dan gagal juga dengan jawaban tidak memuaskan dari bapak CSnya. Akhirnya saya gagal ke jogja, pulang balik ke kost lagi dan sms ke teman-teman di Jogja, minta maaf karena gagal buat berangkat ke Jogja.
Minggu depannya saat gathering untungnya lancar, tapi karena kesulitan untuk mendapatkan transport untuk ke Purwokerto dan apalagi transport untuk kembalinya, saya urungkan niat untuk pergi ke Purwokerto dan memilih beristirahat di kost saja.
Minggu ini seharusnya saya juga pergi ke Semarang, tapi karena masih terbayang gagal ke Jogja dan memang sebenarnya lebih banyak tujuan saya ke Jogja, saya rencanakan untuk ke Jogja lagi, saya kembali kontak teman-teman di Jogja, menanyakan siapa yang kira-kira bisa diajak main, ternyata yang benar-benar available   cuma 1 orang dan yang lainnya kepentok beberapa acara. Akhirnya saya urungkan lagi niat ke Jogja.
Dan yang lucu, hari jumat kemarin sekitar jam 3 atau 4 sore,  Kakak saya sms mengabarkan kalau mau pergi ke Solo bersama Bapak Ibu, saya kaget, kok tidak memberitahu dari kemarin, kalau tahu kan saya pasti juga akan mencari tiket ke Jogja Solo. Dengan usaha tersisa sekitar jam 5 saya menelepon agen bus, dan dengan normal dijawab kalau tiket sudah habis. Gagal lagi, dan saat pulang kost saya kepikiran, jangan-jangan ada orang yang jual tiket ke Jogja ya di Kaskus?(Apa sih yang ga di jual di FJB kaskus?) Saya langsung search dan luar biasanya, Adaaaaaaa. Tapi tulisan di threadnya sudah di booked, dengan semangat saya tetap cba menelepon orangnya, tapi ternyata lagi-lagi saya harus menerima kegagalan, tiketnya benar-benar sudah di booked ternyata, dan tampaknya tidak akan batal.
Lagi-lagi saya gagal buat ke Jogja nampaknya memang sedang tidak berjodoh, tapi saya tidak akan menyerah kok, pasti saya akan coba lagi.

Dari rencana itu yang belum terlaksana adalah ke Tidung, dan FYI rencana ini juga susah luar biasa dalam persiapannya, dan semalem juga jadi statusnya menjadi terancam batal lagi. Padahal awalnya saya sangat PD untuk rencana ke Tidung ini, karena gampang relatif murah, paling tidak ada 5 orang yang bakal ikut serta. tapi ternyata di perjalanan akhirnya susah untuk terwujud, karena pindah-pindah jadwal, ada yang susah dapet cuti, ada yang uangnya lagi tipis, ada yang membatalkan, dan lain-lain. Akhirnya minggu kemarin dapat deal, bahkan sudah saya DP untuk ke Tidung 5 orang. Sudah merasa aman sentosa, eh besoknya dikabari salah seorang dari 5 orang itu ada yang masih les jumat malamnya sampai jam 8.30 PM. Padahal rencana awal kita pulang kerja akan menginap di apartemen milik teman supaya mudah berangkat paginya, dan besoknya lagi tambah parah karena seorang teman megundurkan diri, dia fisiknya drop karena kecapekkan perjalanan juga. Saya sudah usaha cari orang pengganti, tapi belum dapat juga. Mari kita lihat akhir minggu ini, apakah akan berhasil ke Tidung atau tidak.

Categories: , , , ,

Thursday, October 6, 2011

RIP Steve Jobs

Kaget waktu pagi ini membuka page Kaskus.us, salah satu HotThreadnya adalah kabar mengenai meninggalnya mantan CEO Apple Steve Jobs. Baru kemarin-kemarin ngobrolin tentang beliau bersama beberapa teman, dan berusaha mengimajinasikan bagaimana Apple tanpa Steve Jobs, nampaknya sesaat lagi bakal melihat bagaimana-bagaimananya.
Menurut saya beliau adalah salah satu orang jenius di dunia modern ini. Begitu banyak perubahan yang beliau lakukan dan inspirasikan, lihat saja jajaran produk Apple yang begitu inspiratif, benar-benar make technology work.
Rest In Peace bung Steve Jobs, terimakasih untuk segala yang sudah anda berikan untuk dunia ini. Tuhan memberkati.

link :
http://www.apple.com/stevejobs/
http://techland.time.com/2011/10/05/ap-reports-apple-says-steve-jobs-has-died/
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=10831398

Categories: , , ,

Android Programming - Luas Bangun

I created (actually it based on someone tutorial and I modified it in some place, I can find the original link..) this very simple program to learn more about User Interface. How to layout, using Button, TextView and Edit Text. It is so simple, the function is to calculate the area of square, traingle and circle. User input the width, height or radius, and then the app calculate the area and show the result in a TextView.
Check out the source code in my GitHub. Here is the link.
1. As ussual create new project, I named it Luas Bangun, with LuasBangunActivity as a main activity.
2. Prepare AndroidManifest, create 3 new Activity from there, named it HitungLingkaran (for circle), HitungSegitiga (for triangle) and HitungPersegiPanjang (for square).
3. Let's begin templating. First create layout for LuasBangunActivity. It is in the main.xml file. You need to create three other XML file, one for each, lingkaran.xml (circle area), persegipanjang.xml (square area) and segitiga.xml (triangle area).
4. And then code the MainActivity. It is used for main screen, giving a link to another activity and exiting from application.
5. The lingkaran, persegipanjang and segitiga do not have any difference in programming structure, it is same, the difference is just the algorithm to calculate the area, and I think it will be easy, you know it from since elementary school.
6. Run your application, hope you found no error and I hope this example will help you a little to understand basic of User Interface in Android.





Categories: , , , ,

Android Programming - Free Ebook (2)

1. Apress Android Essential - Chris Haseman

Android is Google’s answer to the iPhone and at the very least, has advantages in terms of multitasking, running apps in the background and others. Google’s CEO is getting front page coverage commenting on the coming Google/iPhone war.
This is a no frills, no nonsense, code centric run through the guts of application development on Google’s Mobile OS. It focuses on giving developers the essential tools and examples required to make viable commercial applications work.

Download | here |.

2. Apress Beginning Android - Mark L Murphy

Beginning Android, one of the first beginning books on Android, covers what the reader needs and wants to know to get started on programming Android applications — everything from crafting GUIs to using GPS and accessing Web services, and more.
Written by Android columnist, writer, developer and community advocate, Mark L Murphy, the easy-to-read style of Beginning Android makes entry-level Android development even more accessible.
Google’s open source Java-based Android mobile (and possibly Netbook applications) operating and development platform is growing with the availability of more and more Smart Phone devices that can utilize it. Beyond HTC G1 and G2 Google Phones, Android continues to grow and be in use as well as adopted by other hardware vendors and their developers in the Open Handset Alliance.
On Google’s Android source code download site alone, there are nearly 1.5 million downloads of Android. Also, Android’s mobile phone market share is growing from 4% in 4Q2008 to as much as 6-8% by mid 2009. Moreover, its ease of use and much lower barrier of entry due to Open Source makes Android accessible to more developers and users. Lastly, Android supports Adobe Flash+AIR platform while Apple’s iPhone still does not.

Download | here |.
And here is another for Beginning Android 2 | download link |.

3. The Android Developer's Cookbook - James Steele & Nelson To

Want to get started building applications for Android, the world’s hottest, fast-growing mobile platform? Already building Android applications and want to get better at it? This book brings together all the expert guidance–and code–you’ll need!

Completely up-to-date to reflect the newest and most widely used Android SDKs, The Android Developer’s Cookbook is the essential resource for developers building apps for any Android device, from phones to tablets.

Proven, modular recipes take you from the absolute basics to advanced location-based services, security techniques, and performance optimization. You’ll learn how to write apps from scratch, ensure interoperability, choose the best solutions for common problems, and avoid development pitfalls. Coverage includes:
  • Implementing threads, services, receivers, and other background tasks
  • Providing user alerts
  • Organizing user interface layouts and views
  • Managing user-initiated events such as touches and gestures
  • Recording and playing audio and video
  • Using hardware APIs available on Android devices
  • Interacting with other devices via SMS, web browsing, and social networking
  • Storing data efficiently with SQLite and its alternatives
  • Accessing location data via GPS
  • Using location-related services such as the Google Maps API
  • Building faster applications with native code
  • Providing backup and restore with the Android Backup Manager
  • Testing and debugging apps throughout the development cycle

Turn to The Android Developer’s Cookbook for proven, expert answers–and the code you need to implement them. It’s all you need to jumpstart any Android project, and create high-value, feature-rich apps that sell!

Download | here |.

4. Pragmatic Hello, Android - Ed Brunette
Android is a software toolkit for mobile phones, created by Google and the Open Handset Alliance. It's inside millions of cell phones and other mobile devices, making Android a major platform for application developers. That could be your own program running on all those devices.

Within minutes, Hello, Android will get you started creating your first working application: Android's version of "Hello, World." From there, you'll build up a more substantial example: an Android Sudoku game. By gradually adding features to the game, you'll learn the basics of Android programming. You'll also see how to build in audio and video support, add graphics using 2D and 3D OpenGL, network with web pages and web services, and store data with SQLite. You'll also learn how to publish your applications to the Android Market.

The #1 book for learning Android is now in its third edition. Every page and example was reviewed and updated for compatibility with the latest versions. Freshly added material covers installing applications to the SD card, supporting multi-touch, and creating live wallpaper. You'll also find plenty of real-world advice on how to support all the Android versions in use today-everything from Cupcake (Android 1.5) to FroYo (Android 2.2) and beyond.

If you'd rather be coding than reading about coding, this book is for you.

Download | here |.

5. Android Application Development

This practical book provides the concepts and code you need to develop software with Android, the open-source platform for cell phones and mobile devices that's generating enthusiasm across the industry. Based on the Linux operating system and developed by Google and the Open Handset Alliance, Android has the potential to unite a fragmented mobile market. Android Application Development introduces this programming environment, and offers you a complete working example that demonstrates Android architectural features and APIs. With this book, you will:

  • Get a complete introduction to the Android programming environment, architecture, and tools
  • Build a modular application, beginning with a core module that serves to launch modules added in subsequent chapters
  • Learn the concepts and architecture of a specific feature set, including views, maps, location-based services, persistent data storage, 2D and 3D graphics, media services, telephony services, and messaging
  • Use ready-to-run example code that implements each feature
  • Delve into advanced topics, such as security, custom views, performance analysis, and internationalization
The book is a natural complement to the existing Android documentation provided by Google. Whether you want to develop a commercial application for mobile devices, or just want to create a mobile mashup for personal use, Android Application Development demonstrates how you can design, build, and test applications for the new mobile market.

Download | here |.

Categories: , , , ,

Android Programming - Free Ebook (3)

1. Wrox - Android Application Development - Reto Meier
A hands-on guide to building mobile applications, Professional Android Application Development features concise and compelling examples that show you how to quickly construct real-world mobile applications for Android phones. Fully up-to-date for version 1.0 of the Android software development kit, it covers all the essential features, and explores the advanced capabilities of Android (including GPS, accelerometers, and background Services) to help you construct increasingly complex, useful, and innovative mobile applications for Android phones.
What this book includes
  • An introduction to mobile development, Android, and how to get started.
  • An in-depth look at Android applications and their life cycle, the application manifest, Intents, and using external resources.
  • Details for creating complex and compelling user interfaces by using, extending, and creating your own layouts and Views and using Menus.
  • A detailed look at data storage, retrieval, and sharing using preferences, files, databases, and Content Providers.
  • Instructions for making the most of mobile portability by creating rich map-based applications as well as using location-based services and the geocoder.
  • A look at the power of background Services, using threads, and a detailed look at Notifications.
  • Coverage of Android's communication abilities including SMS, the telephony APIs, network management, and a guide to using Internet resources
  • Details for using Android hardware, including media recording and playback, using the camera, accelerometers, and compass sensors.
  • Advanced development topics including security, IPC, advanced 2D / 3D graphics techniques, and user–hardware interaction.
Who this book is forThis book is for anyone interested in creating applications for the Android mobile phone platform. It includes information that will be valuable whether you're an experienced mobile developer or making your first foray, via Android, into writing mobile applications. It will give the grounding and knowledge you need to write applications using the current SDK, along with the flexibility to quickly adapt to future enhancements.


Download | here |.

2. Pro Android Games - Apress - Vladimir Silva

Android is Google’s software platform answer to the iPhone and BlackBerry, and at the very least, has advantages in terms of multitasking, running apps in the background and others.
Google’s partners in the Open Handset Alliance – supporting Android -- provide the devices, with HTC G1 and G2 already available now and 18 more Google Phones set to debut later this year according to Google I/O Conference news.
Pro Android 2 Games is the first book on Android Games development, and one of the first on Android 2.0. This book is a detailed look at building classic and fun games from scratch or porting classic games from other platforms to Android.

Download | here |.

3. Pro Android Media - Apress - Shawn van Every

Mobile devices have evolved to focus on rich media production and consumption. Developers of mobile applications are able to create applications that allow people to play, capture, and share media in a variety of new ways on mobile devices. The popularity of Android has soared in part because the platform offers developers a rich set of capabilities including access to media capturing and playback functions. 

Pro Android Media provides concise and clear instruction on how to utilize the media APIs made available through Android to create dynamic apps. It takes you from a simple means to gain access to the camera to complex video capture and sharing examples. It also covers sound, graphics, painting, and more—everything you need to make your app come "alive."

After reading this book, the app you create will showcase the best of multimedia that Android has to offer.

What you’ll learn

  • Develop graphics, music, video and rich media apps for Android smartphones and tablets 
  • Build touchscreen input features into Android apps that allow users to draw, paint, and do other creative forms of input
  • Turn the Android smartphone into a full fledged media player
  • Integrate and use location-based services and media-related web service APIs

Who this book is for

This book is aimed primarily at the growing market of Android developers. It is written in such a way that it may be used by those who are familiar with Android, but have no experience developing applications that deal with images, audio, or video.

Table of Contents

  1. Introduction to Android Imaging
  2. Building Custom Camera Applications
  3. Image Editing and Processing
  4. Graphics and Touch Events
  5. Introduction to Audio on Android
  6. Background and Networked Audio
  7. Audio Capture
  8. Audio Synthesis and Analysis
  9. Introduction to Video
  10. Advanced Video
  11. Video Capture
  12. Media Consumption and Publishing Using Web Services

Download | here |.

4. Pro Android Web Apps - Jonathan Stark & Reto Meier

Developing applications for Android and other mobile devices using web technologies is now well within reach. When the capabilities of HTML5 are combined with CSS3 and JavaScript, web application developers have an opportunity to develop compelling mobile applications using familiar tools. Not only is it possible to build mobile web apps that feel as good as native apps, but to also write an application once and have it run a variety of different devices.

While the HTML5 specification is still evolving, there is a lot that can be used right now to build mobile web apps. Mobile web apps are now starting to provide many of the features that were once only available to native-language-based apps in Java, Objective-C, etc. Pro Android Web Apps teaches developers already familiar with web application development, how to code and structure a web app for use on the Android mobile platform.
  • Understand both the why and how of mobile web app development, focusing on the Android platform.
  • Learn how to structure mobile web apps through a number of practical, real-world application examples.
  • Discover what cloud platforms such as Google AppEngine have to offer Android web apps, for both hosting web apps and providing device to cloud data synchronization solutions.
  • Get a real picture of the status of HTML5 on Android and other mobile devices, including some things to watch out for when building your own applications.
  • Understand the capabilities of the web application stack, and how to complement those with native bridging frameworks such as PhoneGap to access native features of the device.
  • Gain an understanding of the different UI frameworks that are available for building mobile web apps.
  • Learn how to include mapping and leverage location-based services in mobile web apps to create engaging mobile experiences.
  • Enable social integration with your Android web app and gain access to millions of potential users. 
After reading this book, you will not only have a greater understanding of the world of web apps on Android, but also how to leverage additional tools and frameworks to increase the reach of your mobile web apps. Additionally, through the practical samples in the book you will have been given solid exposure of where both the opportunities and challenges lie when building mobile apps the web way.

What you’ll learn

  • What Android web apps can do, and when to use web development rather than native development to create an application.
  • How to use existing JavaScript and CSS frameworks to create rich mobile user interfaces.
  • When to use HTML5 and when to use a native bridging framework to access native Android functionality.
  • Connext with cloud services and APIs to build engaging location based services and games.
  • Enable social integration with your Android web app and gain access to millions of potential users.

Who this book is for

This book is targeted at web developers looking to transfer their skills over to mobile application development. Readers will understand that Android is continuing to gain momentum in the marketplace and will want to build an application specifically for that platform. They will have a strong desire to use web technologies rather than the native tools to build applications, either due to personal taste or to gain cross-platform mobile portability for the majority of their application code.

Table of Contents

  1. Getting Started 
  2. Building a Mobile HTML Entry Form 
  3. HTML5 Storage APIs 
  4. Constructing a Multipage App
  5. Synchronizing with the Cloud
  6. Competing with Native Apps 
  7. Exploring Interactivity
  8. Location Based Services and Mobile Mapping 
  9. Native Bridging with PhoneGap
  10. Integrating with Social APIs 
  11. Mobile UI Frameworks Compared 
  12. Polishing and Packaging an App for Release
  13. The Future of Mobile Computing
  14. Appendix: Debugging Android Web Apps

Download | here |.

Categories: , , , ,

Android Programming - Free Ebook

I'll upload some of my ebook collection to 4shared so you can download it.
1. I advice you to have a look at this Google IO 2010 presentation. It is simple but very good as a fundamental for beginning Android Application Development.

Download | here |.
2. Then for another simple yet powerfull ebook, I recommend Andbook from AndDev. You can download directly from it site. Here is the | link |.

3. Android A Programmer's Guide - J.F DiMa
(copy paste from amazon ^-^ )


Build compelling Java-based mobile applications using the Android SDK and the Eclipse open-source software development platform. Android: A Programmer's Guide shows you, step-by-step, how to download and set up all of the necessary tools, build and tune dynamic Android programs, and debug your results. Discover how to provide web and chat functions, interact with the phone dialer and GPS devices, and access the latest Google services. You'll also learn how to create custom Content Providers and database-enable your applications using SQLite.
  • Install and configure Java, Eclipse, and Android plugin
  • Create Android projects from the Eclipse UI or command line
  • Integrate web content, images, galleries, and sounds
  • Deploy menus, progress bars, and auto-complete functions
  • Trigger actions using Android Intents, Filters, and Receivers
  • Implement GPS, Google Maps, Google Earth, and GTalk
  • Build interactive SQLite databases, calendars, and notepads
  • Test applications using the Android Emulator and Debug Bridge

Download | here |.
4. Android Documentation - Compiled by Fastop
Another good point to start.

Download | here |.

5. Sam's Teach Yourself Android Application Development 24 Hours - Lauren Darcy & Shane Conder

In just 24 sessions of one hour or less, learn how to build powerful applications for the world’s first complete, open, and free mobile platform: Android. Using this book’s straightforward, step-by-step approach, you’ll build a fully-featured Android application from the ground up and master the skills you need to design, develop, test, and publish powerful applications. Each lesson builds on what you’ve already learned, giving you a rock-solid foundation for real-world success!

Step-by-step instructions carefully walk you through the most common Android development tasks.
Quizzes and Exercises at the end of each chapter help you test your knowledge.
By the Way notes present interesting information related to the discussion.
Did You Know? tips offer advice or show you easier ways to perform tasks.
Watch Out! cautions alert you to possible problems and give you advice on how to avoid them.

Learn how to…
  • Develop Android applications quickly and successfully with Java
  • Master Google’s Android SDK and development tools
  • Leverage the Eclipse programming environment to develop Android projects
  • Understand the Android application lifecycle
  • Build effective, user-friendly user interfaces
  • Retrieve, store, and work with application data
  • Develop powerful network applications
  • Add popular social features and location-based services to your applications
  • Take advantage of Android device hardware like the camera
  • Internationalize, test, and publish your Android applications

Download | here |.

Categories: , , , ,

Friday, September 30, 2011

Belajar dari Sopir Taxi

Lagi-lagi menemukan artikel yang sangat baik untuk di share mengenai bersyukur. Kali ini dari blog Bro Johanes Gunawan (namanya mirip ya?hehe). Lagi-lagi sekedar copas, daripada mengurangi arti penting dari setiap untain kata penulis aslinya.
Seni Hidup #1 Bersyukur

Pada dasarnya manusia memang tidak pernah puas termasuk tidak pernah puas dengan pekerjaan yang kita lakukan sekarang. Sehingga kita bersungut-sungut dan mengeluh dengan keadaan kita sekarang seperti layaknya kita adalah orang paling malang sedunia.
Di balik benar atau tidak kutipan cerita dari email yang saya terima hari ini (moga-moga kisah nyata), paling tidak mengingatkan kita supaya kita bersyukur dalam segala hal karena justru sebenarnya ada banyak orang yang lebih susah dari kita yang harus kita tolong (Efesus 5:20). Mengingatkan kita supaya kita mencari dahulu Kerajaan Allah dan KebenaranNya, yang artinya mengutamakan Tuhan di atas segala hal (Mat 6:33).
Ujung-ujungnya bahwa kita hidup di dunia bukan untuk diri sendiri, melainkan untuk Tuhan semata.
Soli Deo Gloria…
SUATU SAAT DALAM TAXI
 Selamat Membaca, Tuhan memberkati 
“Jika kita melakukan sesuatu, lakukanlah semuanya seperti kita melakukan untuk Tuhan”.
Hari-hari terakhir pekerjaan kantor sangat melelahkan. Tidak ada waktu untuk ‘memanjakan’ diri sendiri. Bahkan saat akan beristirahat pun, segala masalah dan tugas dalam pekerjaan selalu menghantui pikiran. Terus terang saya sudah malas dengan segala keinginan boss-ku. Nyaris setiap hari aku pulang larut malam. Pergi pagi pulang malam. Dari Senin sampai Sabtu. Dan segala pekerjaanku tidak pernah di hargai olehnya. Jadi aku pikir “masa bodoh dengan segala pekerjaan kantor. Aku sudah cape. Terserah deh, nanti jadinya apa. Gua kaga peduli”. Jadi Sabtu kemarin aku habiskan waktu dengan tidurseharian. Membaca buku, menonton televisi, dengar kaset. Laptop yang tegeletak di atas meja tidak aku sentuh sedikit pun. “Masa bodoh” pikirku.
Sendok suapan terakhir telah masuk ke dalam perut. Wah, kenyang juga. Kubenahi segala dokumen yang di butuhkan dan segera keluar kantor mencari taxi. Sudah 5 menit aku menunggu, akhirnya taxi yang kutunggu datang juga.
“Daerah kota pak,” seruku pada supir taxi.
“Kotanya di mana pak?”, dia menimpali.
“Wah, namanya apa yah?” aku sendiri tidak begitu ingat. “Nanti saya tunjukkan jalannya kalau sudah sampai di sana ”
“Baik Pak”. Suasana hening.
Tidak beberapa lama pak supir berkata, “Tadi orang yang pakai taxi ini sebelum Bapak, naik dari Taman Anggrek”.
Dekat amat pikirku. Kantorku ada di daerah Citraland.
“Kok mau sih pak?” ucapku.
“Wah tidak baik menolak rejeki. Kalau Tuhan sudah kasih berkat, masa kita tolak”, ujarnya dengan logat batak yang masih terasa. “Kalo supir lain sih
pasti nolak. Kalau saya, ngak masalah, dekat atau jauh toh berkat dari Tuhan.”
“Wah, berfilsafat dia.”, pikirku.
“Tapi sebenarnya untung juga sih kalau nariknya deket. Tadi saja saya di kasih uang 10.000. padahal argonya ngak sampe 5 rebu. Saya senang juga.
Tapi sebenernya saya ngak tega kalo mesti nolak. Dia kan pasti mau buru-buru. Bagaimana rasanya, sesudah duduk, eh malah saya tolak. Sakit hati kan “.
“Iya juga yah”, pikirku.
Suasana hening kembali.
Kuperhatikan wajahnya dari kaca mobil. Keliahatannya ceria, tidak seperti sopir-sopir taxi yang lain. Yang rata-rata wajahnya cemberut. “Bapak sudah
lama jadi sopir taxi”, tanyaku memecah keheningan.
“Baru empat tahun Pak.”
“Sebelumnya kerja di mana?”
“Dulu saya kerja di perhotelan.”
“Kerja di bagian apa Pak?”
“Manager operasional”
Hah? Tidak salah dengar ? Manager ? Gak mungkin ah.. “Anak buahnya banyak pak?”, tanyaku sedikit menyelidik.
“Ada sekitar 100 orang”   “Terus, koq sekarang malah jadi sopir taxi”
“Wah, panjang ceritanya Pak.”
“Oh.”, gumamku dan tidak bertanya lebih lanjut, kelihatannya ada kenangan pahit yang dia alami.
“Biasalah pak korban kena sikut”, ujarnya meneruskan, “Padahal dia teman baik saya. Tidak menyangka dia akan berbuat seperti itu. Tapi buat saya itu ngak masalah. Saya percaya Tuhan pasti akan tetap pelihara saya. Buktinya saya langsung bisa dapat pekerjaan lagi. Walaupun tidak sehebat seperti dahulu. Yah, sudah cukup lah, untuk kebutuhan sehari-hari”.
“Kenapa Bapak tidak mencoba melamar di hotel lain?”
“Nama saya sudah rusak Pak.”
“Pasti karena di fitnah oleh teman baiknya itu”, pikir ku.
Kuperhatikan lagi wajahnya. Tetap ceria seperti tadi. Tidak nampak terbeban.
“Lebih enak jadi sopir atau kerja seperti dulu Pak?”, tanyaku.
“Wah, enak atau enggak tergantung hati kita Pak. Pokoknya kita mesti sadar, bahwa apa yang kita punya saat ini, Tuhan yang memberi. Mengucap syukur
senantiasa. Sukacita bukan datang dari luar, tapi dari dalam diri kita. Jadi kalau ditanya lebih enak mana, dulu atau sekarang, jawabannya yah: dua-duanya. Mau jadi apa aja ngak masalah, yang penting ada rasa syukur, pasti sukacita itu datang dengan sendirinya.”
Wah, jadi malu aku. Aku yang sejak kecil di didik dalam keluarga percaya, masih mengeluh kan pekerjaan yang saya terima. Padahal kalau dibandingkan
dengan sopir taxi, pekerjaan saya jauh lebih enak. Dengan penghasilan yang lebih tinggi tentunya. Tapi, dasar ! Nggak ada ucapan syukurnya. Aku jadi
teringat akan nasehat yang mengatakan “Jika kita melakukan sesuatu, lakukanlah segala sesuatu seperti kita melakukan untuk Tuhan”.
Hmmm, hari ini aku di sadarkan kan oleh seorang supir taxi. Hari ini aku dikuatkan kembali untuk selalu bersyukur dalam segala hal.
Anak-Ku, Aku tahu bahwa kadang kala begitu menggoda untuk menyerah dalam kehidupan. Kadang kala sulit menemukan alasan untuk terus berusaha. Apa yang membuatmu merasa seperti menerima kekalahan? Sekolah? Nilai? Kawan-kawan? Orangtua? Uang? Perang? Dengarlah, Aku ingin kamumempercayai-Ku dalam hal ini. Meskipun keadaan hidup tampak kacau dari luar, tetapi jika kamu percaya kepada-Ku, ada hal-hal yang tak terlihat terjadi di dalam dirimu. Setiap hari, Aku membuka sesuatu yang baru dan menggairahkan. Masa depanmu akan lebih mengherankan dari apa pun yang dapat kamu bayangkan. Percayalah kepada-Ku, tidak akan sia-sia kamu bertahan karena ada hari depan yang indah menunggumu. Oleh karena itu, bertahanlah dengan gigih.Janganlah menyerah! Aku mempunyai sejumlah kejutan nyata bagimu. Apa gunanya seseorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya? (Mat 16:26)
Bapa Engkau Sungguh baik,
Kasih Mu melimpah dihidup ku
Bapa ku berterimakasih, berkatMu hari ini yang Kau sediakan bagi ku
Kunaikkan syukur ku buat hari yang Kau beri
Tak habis – habisnya, kasih dan rahmatMu
Selalu baru dan tak pernah terlambat pertolonganMu
Besar setia-Mu disepanjang hidup ku.

Categories: , , ,

Copyright © Johannes Dwi Cahyo | Powered by Blogger

Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | BTheme.net      Up ↑