Saturday, April 30, 2011

Perjuangan Menemukan Lagu Easy Listening

Beberapa hari yang lalu (udah agak lama sih, seminggu lebih yang pasti), saya memiliki rencana besar, sangat-sangat besar (lebay...) untuk merestrukturisasi playlist di ITunes saya. FYI saja, playlist saya banyak berisi tentu saja lagu-lagu favorit saya beraliran rock alternatif, agak punk, agak funk, agak metal dan agak britpop juga. Contoh band-band yang banyak muncul di playlist saya : MyChemicalRomance, NOFX, RANCID, Keane, Linkin Park, Coldplay, Paramore, SupermanisDead, Greenday, SimplePlan, Blink182, Muse, Creed, AlterBridge dan lain-lain.
Sebenarnya saya suka-suka saja sama lagu itu (ya jelaslah, sudah seharusnya), tapi ada suatu waktu yang saya pikir akan lebih sesuai bila playlist saya berisi lagu yang easy listening. Apa itu easy listening? Menurut Om Wikipedia :
Easy listening is a broad style of popular music and radio format that emerged in the 1960s, evolving out of big band music, and related to MOR (middle-of-the-road) music as played on many AM radio stations. It encompasses the exotica, beautiful music, light music, lounge music, ambient music, and space age pop genres. [1] The range of lounge music encompasses soft rock music-influenced instrumentals, modern electronica (with chillout, nu-jazz and downtempo influences), while remaining thematically focused on its retro-space-age cultural elements.
Beberapa lagu di playlist saya bisa dinyatakan secara umum dan pribadi sebagai lagu yang tidak easy listening. Itulah yang membuat perjuangan restrukturisasi saya dimulai.

Usaha yang saya lakukan ada dua bagian besar yaitu tanya di Google dan kemudian diarahkan ke Yahoo Answer dan yang kedua adalah search di forum kesayangan saya Kaskus dong. Ternyata cukup menghabiskan waktu juga, sekitar 3 jam mungkin saya search kemana-mana, coba-coba download, trial error lah.

Setelah perjuangan itu akhirnya saya berhasil membuat playlist baru, yang menurut saya easy listening karena lagi-lagi saya belajar bahwa easy listening juga relatif untuk setiap orang, karena toh yang akan menikmati playlist saya ini saya pribadi dan paling maksimal yang denger tetangga kost atau teman kantor, saya dengan yakin menyatakan "Playlist saya sudah Easy Listening".

Dan inilah daftar lagu easy listening menurut saya :
  1. Belle of Boulevard (acoustic) -- Dashboard Conventional
  2. Hands Down (acoustic) -- Dashboard Conventional
  3. Pada Waktunya -- Ivan Handojo
  4. Cayman Island -- Kings of Convenience
  5. Champagne Supernova --Oasis
  6. Stop and Stare (acoustic) -- One Republic
  7. Ternyata Cinta --Padi
  8. The Shadows Prove The Sunshine -- Switchfoot
  9. Island in the Sun -- Weezer
  10. I'm Going Home -- Chris Dougherty
  11. Stolen (piano acoustic) -- Dashboard Conventional
  12. The Man Who Can't be Moved -- The Script
  13. Saat Aku Lanjut Usia -- Sheila on7
  14. Pieces -- Sum41
  15. I Miss You -- Blink182
  16. Fall for You -- Secondhand Serenade
  17. Dare You to Move -- Switchfoot
  18. Everybody's Changing -- Keane
  19. Bunga -- Naff
  20. Signal Fire -- Snow Patrol
  21. Your Guardian Angel -- The Red Jumpsuit Apparatus
  22. Setia -- Crossbottom
  23. Endlessly -- Muse
  24. Yellow -- Coldplay
  25. One Last Breath -- Creed
  26. Everything -- Lifehouse
Mantap kan??? Itulah lagu easy listening buat saya.

Categories: , , , , , , ,

Bertelut

Saya merenung, mencari inspirasi, mencari jawaban, mencari penjelasan
Kalo saya Islam saya akan bersujud menghadap ke arah kiblat.
Kalo saya Budha saya akan duduk bersila, bermeditasi, sambil mengetuk berirama.
Kalo saya Katholik saya akan menggenggam Rosario dan berdoa di depan salib dan Bunda Maria.
Kalo saya Shinto saya akan mencari kuil matahari dan berdoa di sana
Kalo saya menganut Kejawen saya akan membakar kemenyan dan mendayagunakan keris saya
Kalo saya Konghucu saya akan membakar hio dan menghadap pada dewi Kwan-im
Karena saya Kristen saya akan melipat tangan dan bertelut di hadiratNya.

Saat saya putus cinta dan merasa seperti sendirian lagi di dunia..
Saat saya jatuh cinta dengan perasaan yang bersemangat dan pikiran penuh dengan cinta..
Saya merenung, mencari inspirasi, mencari jawaban, mencari penjelasan
Kalo saya Islam saya akan bersujud menghadap ke arah kiblat.
Kalo saya Budha saya akan duduk bersila, bermeditasi, sambil mengetuk berirama.
Kalo saya Katholik saya akan menggenggam Rosario dan berdoa di depan salib dan Bunda Maria.
Kalo saya Shinto saya akan mencari kuil matahari dan berdoa di sana
Kalo saya menganut Kejawen saya akan membakar kemenyan dan mendayagunakan keris saya
Kalo saya Konghucu saya akan membakar hio dan menghadap pada dewi Kwan-im
Karena saya Kristen saya akan melipat tangan dan bertelut di hadiratNya.

Saat saya mendengar kabar dukacita mengenai kematian saudara atau sahabat saya..
Saat saya rindu dengan orangtua saya dan tidak kuasa untuk segera bertemu dengan mereka..
Saya merenung, mencari inspirasi, mencari jawaban, mencari penjelasan
Kalo saya Islam saya akan bersujud menghadap ke arah kiblat.
Kalo saya Budha saya akan duduk bersila, bermeditasi, sambil mengetuk berirama.
Kalo saya Katholik saya akan menggenggam Rosario dan berdoa di depan salib dan Bunda Maria.
Kalo saya Shinto saya akan mencari kuil matahari dan berdoa di sana
Kalo saya menganut Kejawen saya akan membakar kemenyan dan mendayagunakan keris saya
Kalo saya Konghucu saya akan membakar hio dan menghadap pada dewi Kwan-im
Karena saya Kristen saya akan melipat tangan dan bertelut di hadiratNya.

Saat tugas-tugas saya terasa begitu berat dan tiada habisnya..
Saat orang-orang di sekitar saya memandang rendah dan tidak percaya pada saya..
Saat saya menerima kabar kelulusan saya dari dosen pembimbing..
Saat saya selesai mengerjakan tugas berat dengan deadline yang parah..
Saya merenung, mencari inspirasi, mencari jawaban, mencari penjelasan
Kalo saya Islam saya akan bersujud menghadap ke arah kiblat.
Kalo saya Budha saya akan duduk bersila, bermeditasi, sambil mengetuk berirama.
Kalo saya Katholik saya akan menggenggam Rosario dan berdoa di depan salib dan Bunda Maria.
Kalo saya Shinto saya akan mencari kuil matahari dan berdoa di sana
Kalo saya menganut Kejawen saya akan membakar kemenyan dan mendayagunakan keris saya
Kalo saya Konghucu saya akan membakar hio dan menghadap pada dewi Kwan-im
Karena saya Kristen saya akan melipat tangan dan bertelut di hadiratNya.

Saat saya menerima gaji pertama dengan nilai ratusan ribu rupiah..
Saat saya menerima gaji pertama dari pekerjaan dengan nilai nominal yang sepuluh kali lipat..
Saya merenung, mencari inspirasi, mencari jawaban, mencari penjelasan
Kalo saya Islam saya akan bersujud menghadap ke arah kiblat.
Kalo saya Budha saya akan duduk bersila, bermeditasi, sambil mengetuk berirama.
Kalo saya Katholik saya akan menggenggam Rosario dan berdoa di depan salib dan Bunda Maria.
Kalo saya Shinto saya akan mencari kuil matahari dan berdoa di sana
Kalo saya menganut Kejawen saya akan membakar kemenyan dan mendayagunakan keris saya
Kalo saya Konghucu saya akan membakar hio dan menghadap pada dewi Kwan-im
Karena saya Kristen saya akan melipat tangan dan bertelut di hadiratNya.

Saat saya bangun dan sadar masih dapat menghirup udara segar dan menikmati pemandangan embun pagi..
Saat saya terbangun di malam hari dan sadar banyak hal yang masih harus dilakukan..
Saya merenung, mencari inspirasi, mencari jawaban, mencari penjelasan
Kalo saya Islam saya akan bersujud menghadap ke arah kiblat.
Kalo saya Budha saya akan duduk bersila, bermeditasi, sambil mengetuk berirama.
Kalo saya Katholik saya akan menggenggam Rosario dan berdoa di depan salib dan Bunda Maria.
Kalo saya Shinto saya akan mencari kuil matahari dan berdoa di sana
Kalo saya menganut Kejawen saya akan membakar kemenyan dan mendayagunakan keris saya
Kalo saya Konghucu saya akan membakar hio dan menghadap pada dewi Kwan-im
Karena saya Kristen saya akan melipat tangan dan bertelut di hadiratNya.

Saat saya lagi-lagi dan lagi terjatuh ke dosa yang sama..
Saat saya dengan sadar bisa memilih jalan yang menyenangkan Tuhan..
Saya merenung, mencari inspirasi, mencari jawaban, mencari penjelasan
Kalo saya Islam saya akan bersujud menghadap ke arah kiblat.
Kalo saya Budha saya akan duduk bersila, bermeditasi, sambil mengetuk berirama.
Kalo saya Katholik saya akan menggenggam Rosario dan berdoa di depan salib dan Bunda Maria.
Kalo saya Shinto saya akan mencari kuil matahari dan berdoa di sana
Kalo saya menganut Kejawen saya akan membakar kemenyan dan mendayagunakan keris saya
Kalo saya Konghucu saya akan membakar hio dan menghadap pada dewi Kwan-im
Karena saya Kristen saya akan melipat tangan dan bertelut di hadiratNya.

Saat saya harus berpisah dengan sahabat-sahabat saya..
Saat saya dengan penuh keceriaan bermain bersama sahabat-sahabat saya..
Saya merenung, mencari inspirasi, mencari jawaban, mencari penjelasan
Kalo saya Islam saya akan bersujud menghadap ke arah kiblat.
Kalo saya Budha saya akan duduk bersila, bermeditasi, sambil mengetuk berirama.
Kalo saya Katholik saya akan menggenggam Rosario dan berdoa di depan salib dan Bunda Maria.
Kalo saya Shinto saya akan mencari kuil matahari dan berdoa di sana
Kalo saya menganut Kejawen saya akan membakar kemenyan dan mendayagunakan keris saya
Kalo saya Konghucu saya akan membakar hio dan menghadap pada dewi Kwan-im
Karena saya Kristen saya akan melipat tangan dan bertelut di hadiratNya.

Saat saya menikmati pemandangan pantai, angin yang bertiup dan makan seafood dengan nikmat..
Saat saya bisa makan BPK atau sangsang sampai kenyang..
Saya merenung, mencari inspirasi, mencari jawaban, mencari penjelasan
Kalo saya Islam saya akan bersujud menghadap ke arah kiblat.
Kalo saya Budha saya akan duduk bersila, bermeditasi, sambil mengetuk berirama.
Kalo saya Katholik saya akan menggenggam Rosario dan berdoa di depan salib dan Bunda Maria.
Kalo saya Shinto saya akan mencari kuil matahari dan berdoa di sana
Kalo saya menganut Kejawen saya akan membakar kemenyan dan mendayagunakan keris saya
Kalo saya Konghucu saya akan membakar hio dan menghadap pada dewi Kwan-im
Karena saya Kristen saya akan melipat tangan dan bertelut di hadiratNya.

Saat saya mendengar kabar kelulusan teman saya..
Saat saya mendengar kabar teman saya mendapatkan hal yang dicita-citakannya..
Saya merenung, mencari inspirasi, mencari jawaban, mencari penjelasan
Kalo saya Islam saya akan bersujud menghadap ke arah kiblat.
Kalo saya Budha saya akan duduk bersila, bermeditasi, sambil mengetuk berirama.
Kalo saya Katholik saya akan menggenggam Rosario dan berdoa di depan salib dan Bunda Maria.
Kalo saya Shinto saya akan mencari kuil matahari dan berdoa di sana
Kalo saya menganut Kejawen saya akan membakar kemenyan dan mendayagunakan keris saya
Kalo saya Konghucu saya akan membakar hio dan menghadap pada dewi Kwan-im
Karena saya Kristen saya akan melipat tangan dan bertelut di hadiratNya.

Saat saya merasa hidup begitu berat konsekuensinya..
Saat saya cuma bisa mendengarkan lagu Ivan Handojo—Pada Waktunya berulang-ulang..
Saat saya bahkan tidak bisa mengucapkan kata-kata apapun..
Saya merenung, mencari inspirasi, mencari jawaban, mencari penjelasan
Kalo saya Islam saya akan bersujud menghadap ke arah kiblat.
Kalo saya Budha saya akan duduk bersila, bermeditasi, sambil mengetuk berirama.
Kalo saya Katholik saya akan menggenggam Rosario dan berdoa di depan salib dan Bunda Maria.
Kalo saya Shinto saya akan mencari kuil matahari dan berdoa di sana
Kalo saya menganut Kejawen saya akan membakar kemenyan dan mendayagunakan keris saya
Kalo saya Konghucu saya akan membakar hio dan menghadap pada dewi Kwan-im
Karena saya Kristen saya akan melipat tangan dan bertelut di hadiratNya.

Bukan cara, agama dan bahkan tujuannya, tapi arti didalam tindakannya..

*saya manusia lemah terbatas sadar benar akan eksistensi Tuhan sebagai pencipta, yang berkuasa penuh dalam setiap sisi kehidupan saya..dan saya manusia lemah terbatas sadar dengan cara ini saya bisa mendatanginya dan tahu pasti bukan cuma ini satu-satunya cara untuk berserah dan menemuinya

*maafkan sy cm bisa menggunakan stereotype utk memandang cara agama lain..

Categories: , , ,

Sunday, April 10, 2011

Indah Pada WaktuNya

Salah satu kalimat yang sering saya nyatakan, bahkan jadi tagline di header blog saya sekarang. Segala sesuatu indah pada waktunya -- the Best is Yet to Come. Salah satu pengalaman yang saya ingat dari kata-kata ini (sama sekali bukan pengalan rohani..hi3). Pengalaman itu adalah waktu lagi baca-baca buku biodata anggota PMK Teknologi Pertanian UGM. Saya lagi baca di bagian angkatan 2005 dan saya mengenali suatu bagian yang "aneh". Salah satu bagian dari biodata itu selain nama, tempat tanggal lahir, hobi, dll adalah kolom kata-kata favorit, kata-kata pegangan atau ayat pegangan. Dan yang saya sebut "aneh" adalah saya lihat ada dua anak angkatan 2005 yang memiliki kata favorit sama. Dua-duanya wanita dan berasal dari sekolah/SMA yang sama. Kata favorit mereka adalah "segala sesuatu indah pada waktu Nya". Dengan becandaan saya simpulkan bahwa " wah ini pasti kehidupan di SMA mereka kejam, sampai2 kata favortinya sama gini". Teman-teman yang lagi bersama-sama melihat buku itu juga ikut tertawa-tawa.
Trus kenapa sekarang itu bahkan jadi tagline Blog saya? Apakah saya sedang "menderita" ?
Hmmmm. Sebut saja relatif, tergantung dari cara pandang saja. Kalau dari cara pandang saya tentu saja tidak. Saya kan lagi mengembangkan, memperkatakan dan menyatakan cara pandang positif, jadi ga mungkin saya akan menganggap keadaan saya sekarang adalah "penderitaan".
Ini merupakan salah satu kata andalan saya untuk menghadapi, menggantikan pikiran negatif di hidup saya. Saya kasih contoh ya :

  • Masa-masa garap skripsi, pernah mentok sama sekali, dosen pembimbing juga seakan sudah kesusahan mau membantu saya dalam pengerjaan, si negatif datang "susah banget ya, ga bakal selesai-selesai tuch, kamu thu gini, gitu, dll.dll.." Saya perkatakan kalimat "itu" dan saya tetap berusaha mengerjakan, tetap berusaha menghadap dosen meski hasilnya jelek, dll.
  • Masa-masa cari kerja, waktu itu saya gagal berkali-kali, hampir semuanya setelah sesi wawancara, padahal saya merasa cukup OK saat diwawancara, tidak kaku, grogi, dll. Tapi gagal terus. Si negatif datang dan menyerang "wah, kapan bakal dapat kerja kamu kalo gitu, ada yang salah banget dari dirimu, kamu parah banget, dll, dll.." Saya tetap perkatakan kalimat "itu", dan saya bisa menyingkirkan pikiran negatif, menggantinya dengan semangat dan kepercayaan penuh pada Tuhan.
  • Masa-masa kerja, harus diakui saya memang agak lambat beradaptasi, kurang kepenakan, banyak segan dan canggung di kerjaan. Bahkan suatu hari saya membuat kesalahan fatal yang berdampak sistemik nyampe kemana-kemana. Si negatif beraksi "kamu bodoh banget, dah lambat, bikin salah fatal lagi, ngerepotin orang-orang, bener-bener harusnya ga disini, ga berguna, malah ngerusak saja" Berat, tapi saya tetap berusaha berpikir kalimat "itu", dan saya justru mendapat dukungan dari atasan, orang -orang yang jadi repot karena saya bahkan, belajar banyak hal baru, dan terus menerus di asah dari situ.
  • Masa-masa tanpa komputer, karena masalah keluarga, waktu kelas 3SMA komputer saya terpaksa dijual karena digunakan untuk kebutuhan lain, saya yang sangat suka komputer tidak memiliki komputer, apalagi setelah itu kuliah, saya bayangkan gimana garap tugas-tugas tanpa komputer, dll. Saya minta terus sama Tuhan, ga dikasih-dikasih, baru pada tahun ke4 kuliah atau semester 7 saya dapat komputer, selam itu sebelumnya banyak pikiran negatif yang menyerang, saya tetap lagi-lagi berpegang pada kalimat "itu", dan saat dilihat sekarang segala sesuatunya terlihat begitu baiknya, saking baiknya saya sampai bingung dengan jalan yang dirangkai Tuhan untuk saya begitu istimewanya.
  • Masa-masa gagal dalam mencari pasangan hidup, dua kali semasa kuliah, mau dibilang gimana-gimana juga saya ada masa-masa down-nya. Negatif juga terus menyerang, mengulang-ulang terus kesalahan saya, membuat saya berpikiran jelek, dan juga dalam beberapa keadaan si negatif menyemangati saya untuk segera mencari penggani, bukan dengan kriteria dan prinsip saya. Saya perkatakan kalimat "itu", dan saya semakin sadar, orang seperti apa yang saya butuhkan dan akan menjadi pelengkap saya.
  • Hampir setiap hari juga, negatif selalu menjudge orang yang saya temui, berpikiran macam-macam untuk kejadian-kejadian yang setelah saya pikirkan dengan pikiran positif menjadi biasa saja.
Banyak kan contohnya? masih banyak lagi kalau mau dijabarkan sampai ke hidup sehari-hari saya, dan dengan kalimat "itu" saya menghadapi setiap perkataan si negatif. Bahkan hari kemarin saya dapat bekal baru, kalimat "itu" dalam bentuk lagu yang fresh dan indah. Dinyanyikan oleh Ivan Handojo berjudul Pada Waktunya.


You spent you life looking for
That one thing that makes it all
Worth all the tears that fall
Walking down on this road
Moving on, stepping forward
Althought it’s not that easy
Just keep holding on
Just keep pressing on
Just keep moving on
Ada waktu untuk Menangis
‘tuk Tertawa
‘tuk Bertahan saja
Ada waktu untuk Menunggu
‘tuk Percaya
Bahwa semua akan Indah
Pada Waktunya

Categories: , , , , , ,

Saturday, April 9, 2011

Error Waktu Install Office

Sudah sekitar 4 tahun saya jadi Linux User. Keahlian sih gitu-gitu saja. Tapi lumayanlah untuk troubleshoting dan dalam penggunaan sehari-hari, bahkan yang lebih advance juga dah lumayanlah. Berkat pengalaman sekian lama mangkal di Lab Ansis tersayang, kalo ada error pasti saya yang dipanggil-panggil. he3.
Tapi sampai sekarang saya belum benar-benar bisa lepas dari sistem operasi Jendela (baca : Windows). Mau gimana juga saya masih butuh untuk beberapa software spesifik. Misalnya Flash yang belum ada gantinya di Linux (ada f4l sih, tapi masih jauh lah sama Flash CS5) dan juga yang terutama game. Game nomor satu saya DotA cukup susah berjalan di Linux, mungkin nantinya ada yang bisa ya, tapi untuk sekarang saya cari-cari belum ada kabar DotA bisa dimainkan di Linux. Juga game-game lain yang kebanyakan memang berjalan di platform OS Jendela. Dan ditambah lagi sekarang VGA saya di Linux cuma mendukung 2D, jadi ya pasti meskipun ada settingan Wine untuk DotA, saya bakal belum bisa memainkannya sebelum ganti laptop. (hiks3).
Tapi untuk beberapa hal saya sudah bisa berpindah secara maksimal. Salah satu kepindahan yang saya banggakan adalah mengenai pengerjaan file Skripsi saya. Semuanya full saya kerjakan di OpenOffice dan dengan bangga selalu saya bagikan betapa menyenangkan dan mudahnya settingan menulis di OpenOffice yang justru dapat membuat file Skripsi saya lebih OK.
Jadi apa hubungannya dengan judul post saya ini ya?
Jadi begini ceritanya, kantor saya sekarang tentunya masih menggunakan OS Jendela dan Officenya menggunakan Microsoft Office 2007. Kemarin saya membawa file kerjaan saya berekstensi xlsx, yang sebenarnya sudah didukung oleh OpenOffice. Tetapi yang terjadi saat saya membuka file saya itu banyak muncul pesan error. Keliatannya memang karena banyak memakai fungsi, lookup beberapa sheet dan terutama menggunakan grafik yang realtime dengan tabel.
Terpaksalah karena itu saya mencoba meginstall Microsoft Office. Saya punya dua versi di harddisk eksternal saya, yang 2007 dan 2010. Saat saya mencoba install versi 2007, munculah pesan error dan instalasi berhenti, kira-kira pesannya mengatakan bahwa OS Jendela tidak bisa mengupdate beberapa file yang dibutuhkan. Aneh sekali saya pikir, ini program asli dari pembuatnya kok bisa ada kekurangan kompatibilitas seperti ini, Ya sudah saya coba lagi install sekarang yang veri 2010. Jeng3!!! Gagal lagi ternyata, dan dengan pesan error yang sama.
Benar-benar OS yang aneh saya pikir (gaye, padahal juga belum bisa bikin OS dewe *_*). Saya mulai ngenet lah, googling cari solusinya. Ternyata yang mengalami masalah ini cukup banyak. Dan dari suatu forum diskusi akhirnya ketemu juga jawabannya.
Jadi instalasi Office 2007 dan 2010 perlu mengupdate suatu file yang lokasinya di System32\drivers\bla3 yang namanya pfault.dll atau p4ault.dll (untuk professional). Jadi untuk menyelesaikannya tinggal mencari file itu dari CD instalasai OS Jendela dan mengcopynya atau bisa juga langsung copy dari komputer lain yang ada file tersebut.
Masalah selesai, instalasi lancar, dan Office 2007 bisa segera saya gunakan untuk bekerja. Dan seperti pernyataan awal saya tadi, yang ternyata juga banyak didukung orang di formu diskusi, betapa aneh program bawaan OSnya memiliki kurang kompatibilitas.hmmmmm

*update : setelah saya selidiki, error ini muncul pada pengguna OS Jendela yang mengedit instalasinya menggunakan nlite, jangan-jangan nlite yang bikin file dll itu hilang dari tempatnya ya? belum saya selidiki lagi.

Categories: , , , , , ,

Friday, April 8, 2011

Setting VGA SIS di Ubuntu

Kemarin waktu install ubuntu di laptop Axioo saya, salah satu masalah yang saya temui adalah mengenai resolusi layar (lihat di posting blog sebelumnya). Selesai install resolusi yang didapat cuma 800x600 pixel. Parah banget tuh, bentuknya jadi gede2 banget, jadi inget komputer server di Lab Ansis yang juga cuma bisa resolusi segitu, tersiksa lihatnya, gede tapi justru jadi ga jelas. Mungkin karena faktor ga terbiasa kali ya.
Untunglah karena koneksi internet lancar saya langsung bisa browsing kemana-mana. Dan segera dapat berbagai pencerahan dari situs-situs, terutama forum diskusi Ubuntu. Ternyata banyak yang mengalami nasib seperti saya. Disebutkan di berbagai situs itu memang VGA SiS (vga laptop Axioo saya) tidak didukung langsung oleh Linux dan juga produsen SiS terlihat malas mengeluarkan driver khusus Linux untuk VGA card mereka, meskipun sebenarnya ada dan bisa di download dari website resmi mereka. 
Dari situ saya langsung mencoba-coba berbagai macam cara yang ada, setelah beberapa jam melakukan trial and error, akhirnya saya berhasil juga menemukan cara untuk mendapatkan resolusi layar yang OK.
Ternyata setelah saya cari-cari lagi banyak tutorial cara install VGA Sis yang lebih gampang lagi.
Yang ini(http://slackcyber11.blogspot.com/2010/10/install-vga-sis-671771-di-ubuntu-1010.html) juga patut untuk dicoba, sepertinya cukup meyakinkan.
Intinya, santai aja bro kalau ada masalah di Linux. Kita berkembang karena community dan kita akan terus bertahan dari community.

Categories: , , , , ,

Wednesday, April 6, 2011

Harus 2 Kali

2 minggu kemarin waktu ke gereja, saya dapat Firman yang sama sumber bacaan Injilnya. Sebenarnya ini tidak aneh karena saya memang bergereja di tempat yang berbeda dan keduanya terpisah golongan yaitu GPIB dan GKI sehingga normal-normal saja kalau saya mendapat Bacaan Injil yang sama karena mereka memang tidak mencocokkan bahan atau tema khotbah. Yang istimewa adalah, minggu sebelumnya saya sangat-sangat tertarik dengan bagian Firman itu, tertanam dan berulangkali bilang bahwa itu Firman yang bagus, tapi akhirnya saya tidak melakukan followup apapun. Dan minggu kemarin ternyata Tuhan masih memberi kesempatan dengan mengingatkan saya mengenai Firman ini lagi agar saya segera melakukan proses Follow Up yang seperti seharusnya.
Saya ambil beberapa ayat yang saya anggap penting saja ya, dari Yohanes 9 mengenai Orang yang Buta Sejak Lahir.

"Jawab Yesus: "Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia."
Begitu mendengar Firman ini, saya langsung teringat pada bacaan di hari-hari awal Purpose Driven Life, bahwa segala sesuatu memiliki tujuan, memiliki rancangan, rencana yang diberikan Tuhan, dipercayakan oleh Tuhan bagi kita.
Saya bilang sih, normalnya manusia yang berdosa. Tidak akan pernah puas, bahkan dengan hal-hal yang tidak bisa diubah lagi. Saya juga, dari kecil sering melancarkan perkataan bernada protes ke Tuhan mengenai beberapa keadaan di hidup saya yang bahkan saya sadari tidak bisa diubah, terbentuk di pikiran saya Tuhan tidak "adil", membedakan, dan saya terkadang jadi apatis.
Itu keadaan saya tidak bisa menerima apa yang telah Tuhan sediakan bagi saya. Seakan memang disediakan orang yang terkutuk (ga segitunya sih saya sebenernya), kurang diberkati, kurang, kurang, kirang yang lain.
Seperti cerita orang buta di Yohanes 9 itu, dipertanyakan kok bisa ada orang yang buta sejak lahir, dosa siapa, kutukan yang asalnya dari siapa, kenapa bisa begitu, siapa yang salah sehingga orang itu buta sejak lahir. Tuhan Yesus dengan bijak menjawab, bukan siapa-siapa yang salah, tetapi pekerjaan Tuhan harus dinyatakan melalui orang itu, melalui "kekurangan"-nya, orang itu menjadi saksi, menjadi objek, menjai contoh pekerjaan Allah yang mulia.
Kalau dipandang dari sisi ini, betapa luar biasanya segala "kekurangan" saya. Itu semua dalam koridor rencana Allah, untuk menyatakan pekerjaanNya.
Sekarang saya mau bersikap seperti pengemis buta itu, 
"dan berkata kepadanya: "Pergilah, basuhlah dirimu dalam kolam Siloam." Siloam artinya: "Yang diutus." Maka pergilah orang itu, ia membasuh dirinya lalu kembali dengan matanya sudah melek."
Saya mau nurut, pergi membasuh diri ke kolam Siloam saya, tempat yang Tuhan utus kepada saya untuk saya pergi. Ga perlu dapet firman yang ke-3.

Categories: , ,

Kamar KOST

Sekarang saya kost di Bogor. Menyesuaikan dengan pekerjaan pastinya. Biar lebih dekat setelah sebelumnya ikut numpang ditempat kakak yang jaraknya cukup jauh dari tempat saya kerja. Sewaktu melakukan seleksi tempat kost di Bogor ini saya cukup cerewet dan repot, beberapa kali survei, tanya-tanya ke orang-orang dan butuh waktu yang lumayan, padahal kalau kost saya yang dulu, cuma nurut pilihan kakak dan dari awal sampai lulus kuliah tidak pernah pindah.
Saya mencari kost yang sepi, kamarnya nyamannya standar saja, harus dicuciin, bebas  dan yang terutama ibu kos atau penjaganya baik hati dan tidak sombong. Singkat cerita saya akhirnya dapat kost juga, kamarnya kecil, cuma 2x3, enaknya sudah springbed, bersih, sudah ada lemari, suasana enak, ada anjing (bahkan sekarang anjingnya punya anak, jadi banyak puppy) dan ibu kos baik hati. Kekurangannya cuma kamarnya sempit dan saya berada di bagian luar rumah utama, jadi kalau mau ke kamar mandi harus masuk dulu ke rumah. Repot memang tapi ternyata masih bisa kok.
Kalau membandingkan dengan kost saya yang lama, benar-benar berbeda, bertolak belakang. Semua teman kuliah (berlebihan banget masak smua ya...) dan terutama anak PMK pasti tahu kost saya waktu kuliah. Dari awal semester 1 sudah dijadikan basecamp untuk kumpul-kumpul dan berbagai kegiatan karena lokasi kamar saya enak, paling depan, ada semacam terasnya di depan dan yang terutama bebas, mau ribut, lari-larian, ngapa-ngapain ga akan ada yang protes (dalam kenyataan ada sih, tapi ga keitung soalnya aneh protesnya). Kost saya juga pernah jadi pelarian, baik untuk manusia maupun berbagai barang. Awal kuliah ada teman saya yang setia berkunjung ke kost saya sebagai tempat pacaran (hikz!!) dan juga tahun depannya ada adik angkatan yang nginep selama hampir 2 minggu saat kostnya kebanjiran, lalu ada juga teman saya yang biasa menginap disitu kalo ga ada kendaraan untuk pulang ke rumah atau besoknya mau ada acara. Untuk barang -barang, kost saya pernah jadi tempat pengumpulan kertas bekas dan baju bekas untuk usaha dana PMK (hitungannya bukan beberapa kg ya, tapi beberapa tumpukan kardus !-_-), penampungan alat band seselesai Retreat (sound, drum, gitar, bass, ampli) dan barang-barang dekorasi.
Kost saya juga hampir tidak pernah sepi, ada saja yang main kesitu untuk berbagai keperluan. Kebanyakan teman-teman baik saya yang memang tempat ngumpulnya di kost saya, terkadang cuma ngobrol-ngobrol, becanda, ngajak maem bareng dan lain-lain. Juga teman-teman yang butuh bantuan kebanyakan mengenai komputer, konsultasi mau beli komputer atau laptop, modem atau aksesoris lain, minta bersihin virus, install ulang, install linux sampai dengan nyantenya mereka bikin sendiri jadwal medichal checkup untuk laptop mereka dan dibawa sewaktu-waktu. Juga kalau musim ujian kost saya juga cukup ramai dengan orang-orang yang minta di tutorin, saya bersyukur memiliki kemampuan lebih di pelajaran yang hitung-hitungan dan logika, dan saya memang berkomitmen untuk membantu teman-teman sebisa mungkin, karena saya tidak pernah nyontek ataupun memberi contekan, saya anggap cara menyediakan waktu tutor ini sebagai langkah yang paling baik.
Itu gambaran suasana kost saya yang lama. Oh iya, kondisi dijamin selalu berantakan dan kotor, saya memang malas bersih-bersih dan bisa dibilang agak jorok, prinsip saya selama kasur masih bisa buat tidur, ga masalah lah. Teman-teman juga biasanya protes mengenai berantakan dan kotornya kamar saya, tapi saya jawab saja “kalo protes, beresin lah” dengan omongan itu ternyata manjur, bukan manjur mereka membantu saya beres-beres kost, tetapi manjur mereka tidak protes lagi. Saking ga protesnya banyak orang-orang yang protes awalnya bahkan jadi bisa numpang tidur di kost saya (^_^).
Suasana kost baru di Bogor ini beda sama sekali, karena kamarnya sempit, saya bahkan ga enak mau menerima tamu, dan memang kurang nyaman. Sepi, jarang yang main karena memang teman saya sekarang terbatas dari tempat kerja saja. Berantakan tetap, tapi sekarang bersih karena ada pembantu yang membersihkan kamar secara berkala. Dan memang untuk sementara ini, suasana seperti ini yang saya butuhkan, karena prioritas kost sekarang hanya untuk istirahat saja.
Dua kost yang berbeda, dua-duanya saya suka. Karena sesuai dengan kebutuhan saya. Thanks GOD.

Categories: , ,

Akhirnya Ubuntu lagi

Dari kemarin saya cukup direpotkan dengan tukeran laptop sama kakak. Kakak pakai Acer saya dan saya ganti pakai Axioo. Sebenarnya secara kualitas ya jelas bagusan si Acer biarpun seri lama Acer Aspire 5050 tapi ketahanan dan performa sebenarnya lebih OK si Acer, dan karena itulah mending laptop itu dipakai kakak saya saja, resiko rusak karena pemaikaiannya jauh lebih kecil dibanding si Axioo yang biarpun secara spesifikasi lebih tinggi, tapi ketahanan dan performanya agak 'mlempem'.
Untuk menyukseskan proses tukeran ini saya juga jadi harus repot, pertama install ulang si Axioo, OS XP awalnya cukup hancur karena perawatan kurang Ok, saya install ulang dengan susah payah lewat USB karena DVD-rom nya sudah kurang bagus, dan tentu saja karena saya cukup custom user, instalasi software pendukung cukup banyak dan repot. Selanjutnya saya masih harus install ulang si Acer juga, karena selama ini sudah mapan dengan konfigurasi dual-boot XP SP2 dan Ubuntu 10.10. Software dan settingannya juga tampaknya kurang sesuai dengan kebutuhan kakak saya, untunglah proses install si Acer tidak repot dan softwarenya standar saja, bahkan saya jadinya masukin OS Windows 7 yang ultimate sekalian.
Masalah muncul setelah proses tukeran itu, sebelumnya saya memakai modem Smart pinjeman dari teman saya untuk berinternet, dan itu berjalan lancar. Karena modemnya akan dipakai lagi teman saya, saya putuskan untuk membeli modem hasil modifikasi di Kaskus, dari modem PCMCIA yang dirubah menjadi USB dengan nomor inject Smart juga. Awalnya saat memakai si Acer, segala sesuatunya lancar, internet di Windows lancar dan di Ubuntu lebih lancar lagi. Tapi semenjak pake Axioo dengan instalan XP SP3 downloadan dari Indowebster, saya jadi kesulitan untuk berinternet. Sewaktu-waktu koneksinya putus dan kadang menjadi sangat lambat kecepatannya. Saya  menduga karena ada kesalahan di OSnya saja, tapi untuk install lagi saya malas karena kerjaan di kantor juga sedang cukup banyak.
Akhirnya saya putuskan mencoba install Linux Ubuntu lagi saja. Karena DVD-room agak error, lagi-lagi saya buat dulu instalan dari USB, tapi ternyata dengan anehnya cara ini tidak berhasil, proses berhenti di booting USB, tanpa pesan error dan keterangan apapun. Saya putar otak atur strategi lagi, saya coba install lewat Wubi, jadi instalan Ubuntu akan didalam Drive Windows dan cara ini berhasil dengan smooth tanpa konfigurasi berarti, Ubuntu 10.10 terinstall di laptop saya.
Masalah selanjutnya langsung muncul ternyata. Resolusi yang saya dapat hanya 800x600 pixel. Parah banget, ini karena VGA si Axioo yang mereknya SiS tidak dikenali Ubuntu, Untungnya setelah googling sesaat saya menemukan beberapa alternatif penyelesaian. Beberap repot sekali dan setelah proses trial and error beberapa kali, saya akhirnya berhasil merubah resolusi ke 1280x800 75hz. Saya sudah cukup puas sementara ini biarpun tidak bisa memakai visual style apapun, cuma mendukung 2D dan repot.
Kembali ke masalah utama, koneksi internet di Ubuntu yang baru saya install terbukti stabil, tanpa masalah dan sinyalnya justru mendekati 90% terus. Mangstabb!!!

Categories: , , , , , ,

OFF dari Dunia

Seandainya..
OFF dari dunia semudah signout dari FB atau twitter, sesudah itu nge-close browsernya dan tinggal matiin komputernya..
Dan saya sudah terpisah dari dunia maya itu..
Kabel jaringan ga lagi menyalurkan data-data..
Atau modem wireless cdma atau gsm saya juga berhenti sending receive..
Layarnya mati..no signal..check cable.. atau bahkan gelap sama sekali..
Kipasnya mati, mouse mati, LED ga kedap-kedip lagi..
Harddisk ga bisa lagi diakses, memory volatile di RAM juga hilang..
Seandainya juga OFF dari dunia semudah ngeclose ubertwitter, aplikasi fb, kaskus, 4square..
Trus tinggal dimatiin HPnya..
Cabut batere kalau perlu..
Udah ga bisa lagi nerima sinyal..
“nomor yg anda hubungi sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan”
Sayangnya OFF dari dunia tidak bisa seperti itu..
Ada konsekuensi yang mengikuti..
Off dari computer dan HP bisa dengan mudah dinyalain lagi..
Koneksi internet bisa di connect-in lagi..
Aplikasi-aplikasinya bisa dibuka lagi..
Tapi tentang hidup ?
Ini bicara mengenai kesempatan satu-satunya untuk melakukan sesuatu..
Cuma dalam hidup saya bisa melakukan tugas saya..
Saat saya OFF dari dunia artinya segala tugas saya sudah harus selesai..
Apa yang menjadi rencana dari pencipta saya sudah harus tuntas..
Saya sudah harus mendengar
Baik sekali perbuatanmu hambaKu, masuklah dan turutlah dalam kemuliaanKu

Categories: , ,

Copyright © Johannes Dwi Cahyo | Powered by Blogger

Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | BTheme.net      Up ↑