Friday, November 11, 2011

Segala Sesuatu Indah Pada Waktu-Nya

Mau refleksi pribadi dulu, sebelum besok berangkat retreat, mau disegarkan lebih lagi.
Sama sekali ga kerasa, sudah  sekitar 9 bulan saya bekerja, 4 bulan di Logistik dan 5 bulan di IT. Perubahan pasti ada, banyak perubahan saya yakin. Cara pandang, cara bersikap, cara berpikir, pertimbangan-pertimbangan, cara berkata-kata. Saya memilih untuk menjadi lebih banyak diam, membuang banyak sisi provokatif, mencoba banyak mendengar, lebih sedikit bicara, lebih sedikit mengarahkan, lebih sedikit memimpin, lebih menyingkirkan sikap konfrontatif dan bersikap jauh lebih tertutup.
Malam ini menyenangkan, ada acara lagi di Departemen saya, IT, yang memang sering memiliki berbagai acara aneh bin ajaib. Kali ini acaranya bertajuk "MaMaLia", merupakan akronim dari Malam-malam Liar. Ini merupakan acara kumpul-kumpul dimana bukan cuma anggota departemen IT sekarang yang ikut, melainkan juga semua mantan anggota tim IT diundang untuk hadir, dan begitu berkumpul, sangat terasa suasana keakraban-nya, beberapa teman baru saya kenal disitu, sekedar bersalaman dan mengucapkan nama memang. Dari pandangan sekilas jelas sekali terlihat betapa akrab, kekeluargaanya sistem di Departemen kami ini. Sore harinya sebelum acara Mamalia ini ada perpisahan dengan salah seorang teman yang resign, menyenangkan, menyadari ada teman lagi yang berkata mendapat "amanah" yang lain, yang lebih besar, dan selayaknya keluarga, kami juga menyambutnya dengan gembira, memberikan hadiah sekedarnya dan acara kumpul-kumpul sederhana sekedar berbagi cerita.
Menyenangkan, ini keluarga baru di pekerjaan saya. Ok, saya memang sangat pendiam disini, sangat jarang ngobrol dengan orang-orang, tapi saya sudah suka dengan keadaan itu. Formasi keluarga yang aneh, tidak terbayangkan kalau tim IT sebuah perusahaan swasta ternama di Indonesia terdiri dari orang-orang unik luar biasa seperti ini, benar-benar perpaduan yang unik tapi luar biasa, seperti tag line di grup BB "iGeeks Tribe Geeks& Fun...The Best Team Ever...". 
Itu bagian menyenangkannya, bagian menyedihkannya adalah ketika saya sadar, ini kan pekerjaan dan lagi saat ini bahkan saya masih pegawai kontrak, untuk 6 bulan, artinya 1 bulan lagi, dan setelah itu masih perlu diputuskan, apakah akan lanjut kontrak, langsung ditetapkan atau selesai kontrak. Saya belum tahu bagaimana keadaan saya sebulan lagi.
Cuma sesaat kok sedihnya, sesaat kemudian saya sudah diajak Tuhan bertualang ke alam pikiran masa lalu saya. Saya diajak melihat keadaan-keadaan saya sebelumnya. Sebelum di IT saya ada di bagian Logistik, posisi saya di Ciawi, disana juga memiliki teman-teman yang menyenangkan, bahkan bisa bersama salah seorang teman dekat saya, tapi akhirnya saya pindah juga, apakah saya terpuruk dalam kesedihan setelah itu?Tidak, ditempat baru saya saya menemukan keluarga iGeeks Tribe ini dan masih memiliki hubungan baik dengan teman-teman di Ciawi. Kemudian sebelumnya, masa-masa pencarian kerja dan akhir kuliah, saya bersama teman-teman akrab penelitian, sangat dekat, sangat banyak waktu yang kami habiskan bersama, sangat menyenangkan, tapi toh akhirnya kami berpisah juga, karena berbeda kota tempat bekerja, apakah saya terpuruk dalam kesedihan? Tidak, dengan segera saya mendapat keluarga di Ciawi dan masih bisa main bersama, bahkan saat Lebaran kemarin mereka berkunjung ke Jakarta juga. Sebelumnya lagi, saya banyak menghabiskan waktu di lingkungan PMK (Persekutuan Mahasiswa Kristen) saat kuliah, mereka keluarga besar yang menyenangkan, selalu mengisi hidup saya, pada akhirnya juga saya harus berpisah dengan mereka, mulai di akhir kuliah yang kurang bisa menyesuaikan waktu dengan kegiatan mereka dan akhirnya saat wisuda. Apakah saya sedih dan terpuruk? Tidak, saya tetap menjadi bagian dari mereka, meskipun dengan intensitas pertemuan & persekutuan yang minimalis, tapi saya masih jadi keluarga, bahkan besok akan hadir di Retreat di Tawangmangu. Kemudian mundur lagi saat SMA, punya teman-teman akrab juga, waktu itu banyak aktif di kegiatan PMR, saat akhirnya terpisah karena tempat kuliah yang berbeda, apakah saya terpuruk? Tidak, ada teman-teman baru dan saya tetap akrab dengan teman-teman lama, intensitas ketemu sangat minimal, ngobrol hampir tidak pernah, tapi kami tetap akrab, terkadang cuma bertemu di FB, sms, BBM dan lain-lain, tapi kami tetap akrab dan saya diberi kesempatan untuk bertemu teman baru lagi di kuliah.
Apa yang bisa saya pelajari dari ini? Manusia memang cerdas, jadi dia sering khawatir saat memperhitungkan masa depannya, takut dengan berbagai macam hal yang bahkan belum terjadi. Kalau diliat dari flashback singkat saya itu, selalu ada perpisahan dan hal baru, dan yang dapat dipastikan adalah adanya keluarga baru dari setiap perpisahan itu. Tuhan bekerja dengan cara-Nya, pada waktu-Nya. Pada tiap keadaan yang kalau dilihat saat itu sebagai kesusahan, sesuatu yang ga enak, berat, tidak menyenangkan merupakan tanda dari Tuhan bahwa saya perlu level baru lagi dalam hidup saya, saya sudah siap untuk maju ke level selanjutnya, saya sudah siap untuk maju setapak lagi dalam lintasan lari saya. Saya makin yakin kalau saya tidak pernah lepas dari perlindungan, penyertaan Allah setiap waktunya, setiap saat, setiap detik kehidupan saya ada di dalam koridor rancangan-Nya yang merupakan rancangan damai sejahtera. Mau menikmati waktu saya yang berharga bersama keluarga-keluarga saya, saya tidak tahu sampai kapan bisa bersama, tapi sewaktu sudah waktunya berpisah, saya yakin itu memang saat yang terbaik, tidak mau menggunakan waktu untuk khawatir, kekhawatiran saya bahkan tidak merubah apapun, hanya menghabiskan waktu saja. Kalau Tuhan sudah melakukanNya seumur hidup saya, adakah lagi alasan bagi saya untuk tidak percaya bahwa segala sesuatu indah pada waktu-Nya?

Categories: , , , , ,

0 komentar:

Copyright © Johannes Dwi Cahyo | Powered by Blogger

Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | BTheme.net      Up ↑