Thursday, March 1, 2012

Otak-atik Ubuntu 11.04

Berawal dari setting VGA SiS itu, saya jadi terarik otak-atik si Ubuntu, sesuai dengan niatan juga untuk pindah framework pemrograman Eclipse saya ke Ubuntu, biar lebih terasa lagi opensourcenya.
Karena tujuan awal memindahkan si Eclipse, saya mulai dari download Eclipse. Pada akhirnya saya butuh paling tidak Eclipse ME untuk aplikasi J2ME saya dan Eclipse ADT untuk Android.
Seperti di Jendela, Eclipse ME juga perlu mendownload pluginnya dulu, saya download lewat interface Install New Software dari Eclipse. Setelah itu setting Wireless Toolkit dan sudah langsung jadi. Wireless Toolkit untuk Jendela dan Linux jelas beda, jadi saya harus download ulang. Dengan koneksi seadanya ini memang jadi agak susah, tapi akhirnya berhasil juga.
Untuk ADT, sudah ada step by stepnya di web Android Developer yang resmi. Tinggal download-download dan mengikuti saja. Lumayan juga waktunya untuk download karena semuanya harus online instalasinya, sementara koneksi saya sedang kurang bagus. Yang dapat diinstal offline adalah Android SDK dan ADT Pluginnya. Untuk Virtual Machine dan lain-lain harus dari web langsung.
Sebenarnya langkah ini membutuhkan waktu seharian, tapi yang jelas sebenarnya langkahnya mudah, tapi karena koneksi internet saya kurang bagus jadi terasa merepotkan.
Selain itu saya juga semakin tertarik mengutak-atik si Ubuntu setelah melihat tampilan interface Desktop barunya, Unity. Sangat menarik dan simple, karena saya tidak memiliki dukunga 3d jadi saya menginstall Unity yang 2D dan hasilnya cukup bagus. Saya rasa fungsionalitas interfacenya sangat bagus dengan learning curve yang tidak akan terlalu panjang karena bentuknya sangat user friendly dan OK.

Saya lanjut juga dengan membenahi fitur multimedianya. Pertama install Rhytmbox dan besok saya rencana install XMMS atau Songbird. Setelah itu juga menginstall VLC sebagai player Video utama. Dan tentu saja melengkapi codec multimedia yang diperlukan, semuanya dari Gstreamer dan hanya satu codec yang dari Fluendo(gratis,,,).
Pilih-pilih wallpaper, sebelumnya saya mau cari downloadan wallpaper sebenarnya, tapi ternyata yang default sudah cukup bagus dan saya pilih satu. Gambar kelam yang mengutamakan bokeh.
Cita-cita saya yang lain juga terwujud di Linux ini untuk punya software manajemen e-book yang bagus. Saya menggunakan Calibre. Simpel sekali instalasinya dan penggunaannya juga. Dengan cepat saya sudah memindahkan koleksi e-book saya yang banyak itu ke Library Calibre. Di data otomatis dengan scan folder, sayangnya tag dari buku-buku saya kurang bagus (maklum bajakan dari piratesbay). Saya terpaksa melengkapi satu persatu. Dan ini ternyata justru semakin menunjukkan kehebatan si Calibre, dengan penyesuaian Judul dan Author bisa segera didapat info lengkap tentang buku itu bahkan short reviewnya yang diambil dari GoogleBooks atau isbndb.com. Langsung bisa lengkap semua metadatanya dan bahkan covernya bila ada.
Ada lagi mengenai setting harddisk agar di-mount otomatis saat Ubuntu startup. Dengan software Pysdm, pengaturannya sangat mudah dan saya langsung bisa melakukannya tanpa melalui terminal sama sekali.
Yang istimewa lagi dari Ubuntu 11.04 ini adalah fitur social medianya yang lengkap. Gwibber dan Empathy sangat-sangat memudahkan saya konek ke Facebook, Twitter, YM ataupun Gtalk. Semuanya dengan interface sangat menyenangkan dan simpel khas Ubuntu.
Besok kalau ada waktu rencana mau desktop modding juga sepertinya. Mari kita lihat seniat apa saya besok.

Categories: , ,

0 komentar:

Copyright © Johannes Dwi Cahyo | Powered by Blogger

Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | BTheme.net      Up ↑