Friday, May 31, 2013

Synapse Atau GNOME-Do ?

Salah satu akibat lagi dari berpindahnya OS saya ke Backtrack adalah tidak adanya lagi Unity Dash dan Lens yang selama ini sangat nyaman saya gunakan untuk navigasi antar aplikasi ataupun membuka file. Pilihannya adalah menambahkan aplikasi app launcher untuk melayani kebutuhan ini. Ada dua pilihan populer Gnome-Do atau Synapse?
Gnome Do merupakan pilihan paling populer dan masih menjadi aplikasi favorit dari Lifehacker. Instalasi bisa dilakukan melalui software center secara langsung. Aplikasinya simpel, sudah mature juga, banyak plugin yang mendukungnya, bentuknya khas desktop Gnome. Saya cukup suka dan preferences-nya mudah juga untuk start saat login.  Synapse juga merupakan aplikasi yang difavoritkan untuk menjadi app launcher. Interfacenya simpel juga dan memiliki kelebihan utama dengan kemampuannya mengakses Zeitgeist sehingga memudahkan untuk mencari file juga dari recent file dan history apa saja yang sebelumnya sudah kita lakukan dan tercatat di Zeitgeist.  Secara tampilan sebenarnya mereka setingkat, bahkan ada theme di Synapse yang akan membuatnya sangat mirip dengan tampilan default Gnome-Do. Saya akhirnya memutuskan memakai Synapse hanya karena kelebihannya dengan integrasi Zeitgeist dan tampilannya standarnya yang lebih simpel.
Saya tentu saja memilih opsi start at login dan juga menambahkan shortcut untuk mengaksesnya dengan tombol Mod4 + R (windows key + R) kalau di laptop saya.
Referensi :

0 komentar:

Copyright © Johannes Dwi Cahyo | Powered by Blogger

Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | BTheme.net      Up ↑