Thursday, July 21, 2011

Persembahan Yang Hidup

Dari Khotbah Pak George Richie waktu saya ke GBI Sawangan. Bapaknya ceria sekali, dengan cuek nari-nari di mimbar dan nyanyi-nyanyi bahkan nge-rap. Penggemar musik reggae sepertinya dan suaranya juga bagus. Dengan semangat mengubah lagu nada biasa menjadi rastafara dan bilang, "Khotbahnya nanti saja, kita memuji Tuhan dulu."
Firmannya simpel seperti biasa, menggunakan hanya 2 ayat utama dan juga mengena dengan disertai banyaknya cerita, contoh aplikasi penerapan ataupun penggambarannya. Dari Roma 11:36 yang berbunyi :
Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!
Disini merupakan bagian khotbah yang biasa, saya dalam hati yang merasa dewasa rohani ini dan penuh pengetahuan Alkitabiah bilang, "Ah, udah sering banget denger Firman ini.". Tapi dengan penyampaian dan penggambaran yang baru sebenarnya sudah cukup merefresh pemikiran saya.
Yang menurut saya luar biasa dan kemudian membuat saya malu dan tersadar adalah ternyata saat dilanjutkan dengan Roma 12:1,
Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
Yang lagi-lagi merupakan ayat yang bahkan sangat saya hafal, saya baru sadar mengenai arti rangkaian ayat ini, jadi apa yang saya sebenarnya pahami selama ini ? Dengan malu saya harus mengakui bahwa Roma 12:1 ternyata merupakan kelanjutan dari Roma 11:36, kata karena itu pada awal Roma 12:1 merujuk dengan pasti dan tepat kepada Roma 11:36 tersebut.

Saya baru menyadari arti luar biasa dari rangkaian ayat tersebut, terpaku dan lagi-lagi saat disampaikan arti kata kudus disini berasal dari kata bahasa Yunani (saya agak lupa kata-katanya, kalau tidak salah Qudosy) yang artinya dipisahkan, jadi dimasa itu bila akan mempersembahkan kurban, ada orang yang dari jauh datang membawa kurbannya misalnya domba dengan berjalan, terkadang Domba itu jadi terluka, atau bahkan domba nya memang sudah agak cacat misalnya, maka sebelum dipersembahkan domba yang baik dan yang cacat tersebut akan "dipisahkan", kita diharapkan dapat menjadi "domba kurban" yang seperti itu, tidak bercacat, dipisahkan khusus bagi Allah, itu baru merupakan ibadah.
Jangan main-main dengan tubuhmu, tindakanmu, hidupmu karena itu sudah seharusnya dan selayaknya menjadi persembahan yang hidup, kudus dan berkenan kepada Allah.
Tuhan memberkati.

Categories: , , , ,

Lokasi: Sawangan, Depok, Indonesia

0 komentar:

Copyright © Johannes Dwi Cahyo | Powered by Blogger

Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | BTheme.net      Up ↑